Zulkarnain El-Madury
Kelompok kelompok
tradisional yang sering menggunakan ikon Aswaja, selalu menampilkan sikap
membelah bambu dengan seruan seruan rekonsiliasi pada PKI dan berkawan akrab
dengan Syiah Rafidhah. Permusuhan terhadap Wahabi yang gencar dilakukan, bukan
saja menambah caruk marutnya bangsa, melainkan menjadi stadar politik ganda.
Ekspos Wahabi sesat yang mencapai puncaknya bukan saja didengungkan lewat
tulisan tulisan secara tajam diarahkan pada mereka yang dituduh Wahabi. Tetapi
juga setiap ormas yang terindikasi Wahabi menjadi target pembusukan mereka.
Misalnya gerakan gerakan
sporadis dan tekanan tekanan terhadap ormar ormas yang tidak sejalan dengan
mereka yang dilakukan oleh kelompok yang mengklaim kelompoknya adalah Aswaja, sengaja
melakukan tindakan tindakan isolatif dari masyarakat dengan cara kampanye Hitam
dan tindakan opnormal, seperti usaha menyeret RS. Muhammadiyah di
Purwakarta kedalam bencana Nasional
meskipun pada akhirnya tidak tercapai, juga pembubaran paksa acara lomba
Tahfidz antar Pondok Pesantren Muhammadiyah di Pulau Karimun, perebutan Masjid
Muhammadiyah di Cengkareng hingga mematahkan tangan salah satu pengurusnya. Selain
usaha menolak gagasan yang datang dari Menteri Muhammadiyah yang diangkat
pemerintah, seperti usaha menolak gagasan Menteri pendidikan. Belum lagi pembubaran paksa pengajian
pengajian diluar kelompoknya yang diindikasikan wahabi oleh kelompok yang
mengklaim aswaja sudah meningkat ke stadium 5. Seperti Pengajian Salafy,
Pengajian MTA dan lainnya, menjadi target pengganyangan mereka.
Pada sisi lain ormas yang
mengklaim sebagai berpaham aswaja ini merangkul syiah, melindungi gerakan
gerakan gelap lainnya, hingga PKI. Menyerukan perlunya persatuan dan kesatuan
menurut parameter dan barometer persatuan dan kesatuan model mereka. Kampanye kampanye
pluralisme dilancarkan dalam rangka rekonsilisiasi belah bambu, menebar
kebencian kepada setiap yang dianggap rivalnya dan menebar rahmat kepada mereka
yang dianggap menguntungkannya. Tuntutannya terlalu besar untuk membungkam
Wahabi dan terlalu besar untuk rekonsiliasi dengan PKI.
Bisa disebut rekonsiliasi
belah bambu, satu sisi mengajak damai PKI dan Syiah, satu sisi mengajak perang
melawan wahabi. Luar biasa langkah langkah dramatis mereka dalam merebut
simpati penguasa, melakukan berbagai cara sekalipun merugikan anak anak bangsa
yang dianggap musuhnya, mereka tidak perduli apapun yang terjadi, yang penting
eksis mendapat kapling dalam kekuasaan
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: