Syiahindonesia.com - Sekjen FUI Sulsel K.H Sirajuddin mengibaratkan perbedaan antara Islam dan Syiah bagaikan air dan minyak, tak mungkin bersatu.
Menurutnya, penganut Syiah dan Sunni tidak akan ketemu dalam hal pandangan pemikiran termasuk aqidah. Makanya sangat membuang-buang waktu jika dialog keummatan seperti yang digelar pengurus MUI Sulsel kemarin itu dilakukan kembali.
"Pertemuan seperti itu hanya sebatas bertatap muka dan saling adu pandangan. Tidak ada solusi yang akan lahir karena ini antara air dan minyak," ungkapnya sebagaimana dilansir harianamahan.com, (16/10/17).
Misalnya, kaum Syiah membenarkan untuk mencaci, melaknat, dan menghina sahabat Rasullullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, seperti Abu Bakar Ash-Shiddieq, Usman bin Affan, dan Umar bin Khatab. Bahkan secara terang-terangan menghina Aisyah. (albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Sekjend FUI Sulsel, K.H Sirajuddin. Foto: Istimewa. |
Menurutnya, penganut Syiah dan Sunni tidak akan ketemu dalam hal pandangan pemikiran termasuk aqidah. Makanya sangat membuang-buang waktu jika dialog keummatan seperti yang digelar pengurus MUI Sulsel kemarin itu dilakukan kembali.
"Pertemuan seperti itu hanya sebatas bertatap muka dan saling adu pandangan. Tidak ada solusi yang akan lahir karena ini antara air dan minyak," ungkapnya sebagaimana dilansir harianamahan.com, (16/10/17).
Misalnya, kaum Syiah membenarkan untuk mencaci, melaknat, dan menghina sahabat Rasullullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, seperti Abu Bakar Ash-Shiddieq, Usman bin Affan, dan Umar bin Khatab. Bahkan secara terang-terangan menghina Aisyah. (albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: