OLeh Zulkarnain ElMadury
Saat menelaah
riwayat Syiah, terkadang seseorang menghadapi ketidak-konsistenan yang sangat aneh. Dalam tulisan ini, kita bisa mendapatkan data penting tentang salah satu inkonsistensi pada kitab kitab Syiah. Kita melihat buku hadis Syiah yang paling menonjol,
Al-Kafi yang ditulis oleh Al-Kulaini, dan jumlah para imam misalnya adalah yang paling penting dari semua masalah ideologis.
Di Al-Kafi, Al-Kulaini
(329 H) mengutip riwayat Jabir bin
Abdullah menceritakan, bahwa Jabir melihat
bahwa Fatimah – ‘alahissalam - memiliki sebuah kotak dengan tulisan awsiya (imam
yang Pilihan) dari anak-anaknya. Fatimah menghitungnya dan mendapatkan mereka berusia dua belas
tahun. Menurut Fatimah:, 'Tiga imam bernama Muhammad dan tiga imam bernama Ali.'
Yang menarik,
kita melihat Al-Mufid (413 H) menulis di
Al-Irshad, mengutip Al-Kafi, namun dengan jumlah yang berbeda. Sumber
tersebut mengatakan, 'Tiga imam bernama Muhammad dan empat orang bernama Ali.'
Al-Karajiki (449
H), dalam kitab Al-Istinsar, mengutip
gurunya, Al-Mufid, yang mengutip perkataan Kulaini dalam Al-Kafi, dengan jumlah
yang berbeda sama sekali. Riwayat itu mengatakan,
'Dua Imam bernama Muhammad dan empat Imam bernama Ali.' [ Ini pasti Imam
bingung].
Apa penyebabnya, sehingga terjadi simpang siur pendapat yang
saling bertabrakan dalam riwayat Syiah ini, apakah karena ketidak-mampuan
mereka atau memang wahyunya berobah robah ? yang jelas lucu dan aneh. Allah
Maha Tahu segalanya
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: