Adzan Ali Bin Abi Thalib Dan Adzan Syiah
Sesat Masa Kini
Oleh : Zulkarnain El-Madury
Sudah diketahui umum bahwa para pendeta Rafidah menunjukkan sikap ekstrim seperti itu pada Ahlulbait, mungkin tidak ada satu amalan Islam yang terhindar dari sikap ekstrim Syiah, tanpa menyertakan Ahlulbait dalam semua heforia keagamaannya. . Mereka mudah menuduh Ahlu As-Sunnah sebagai 'Bi'dah' (Suara Nyaring seperti oxymoron, Rafidi menyebut sebagai Bid'ah) dan dalam kasus Adzan, mereka menyatakan, bahwa kalimat “As-Shalatu Khayrum-minan -Naum '(' sholat itu lebih baik daripada tidur ') sebenarnya adalah prilaku bid’ah Umar –radhiyallahu’anhu-!, dan tidak perlu diucapkan dalam Adzan, bahwa (seperti biasa) SEMUA sumber riwayat yang mereka bawa untuk membuktikan bahwa Umar Al-Faruq membuat kalimat yang TIDAK ADA [Bid’ah] TETAPI PALSU DAN SUMBERNYA DIBUAT-BUAT dan kenyataannya adalah, bahwa baris ini tidak ada yang lain selain sabda Rasulullah saw.
Sekarang bukan lucu lagi, tetapi agak munafik, karena Rafidah yang sama
yang menuduh Umar Ibn Al-Khattab siang dan malam selalu dengan kepalsuan sebenarnya,
Umar adalah orang yang membuat Bid'ah menambah
dan memangkas dalam kalimat Adzan, ya kita berbicara tentang mereka. Bagian penting
dan bagian KETIGA dari Syahadat di
Adzan: 'Asyhadu anna Aliyan waliyullah ...' (Saya bersaksi bahwa Ali adalah
Wali Allah). Tidak diragukan lagi
pernyataan ini adalah kebenaran mereka, tapi juga kebenaran bahwa Salman
Al-Farsi adalah Sahabi dan Sahabat Allah yang hebat, juga menurut Umat Muslim termasuk Umar. Tapi
tidak ada orang yang waras akalnya, apalagi
pengikutnya yang benar benar Sunnah akan
menambah Adzan: 'Asyhadu anna Umar waliyullah ..' Bayangkan yang telah melakukan sunnah ini, harusnya Rafidhah menuduh kita, bahwa kita pada malam hari dengan sikap ekstrim pergi bersama
Umar, Sahabat, dan lainnya.
Ini alasan buat mereka:
'Bagian ketiga dari Adzan
bukanlah BAGIAN dari Adzan sekalipun MUSTAHAB (dibenarkan) mengucapkannya, TETAPI jika ada seseorang
melafadzkan dengan yakin bahwa itu adalah bagian dari Adzan, maka Adzan-nya
tidaklah benar'
Apakah ini semua 'Marjas' ('Ayatullah') dan kekurangannya tidak bisa lebih
jelas menjelaskan tentang adzan , karena
jika ada sesuatu yang TIDAK menjadi bagian dari Adzan, baik Nabi, atau para Imam TIDAK PERNAH
mengatakannya, lalu bagaimana kita bisa menambahkan sesuatu kepada Adzan, dan di
atasnya menyebutnya tambahan yang 'MUSTAHAB'?
Bahwa Hanya karena fakta pernyataan sebenarnya ('Aliyun Waliyullah ..')
benarkah? Nah, lalu Fatimah -radiyallahu anha – yang juga Wali Allah mengapa tidak ditambahkan ke Adzan
tersebut ? Ups, ini yang bidah tidak ada habis-habisnya
Namun Sekarang mereka telah menambahkan kata FATIMAH -radiyallahu anha wa ardaahaa-
pada ADZAN MERUPAKAN BIDAH ABAD KE 21
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: