Oleh : Zulkarnain El-Madury
Masalah Isbal(memakai pakaian di bawah mata kaki bukan saja Sunnah yang masyhur, melainkan perintah nabi shallallahu’alahi wasallam. Sikap kaum muslimin Sunnah jelas dan mereka berpegang teguh pada perintah Rasulullah - alaihissalam - dan diketahui (setidaknya oleh mereka Ulama dan para ahli ilmu mereka) untuk mengikuti Sunnah ini dan dengan demikian mereka memakai pakaian, pakaian, celana di atas pergelangan kaki.
Ini adalah bagaimana seseorang seharusnya mengenakan pakaiannya:
HUKUM: Sunnah Nabi – Shallallahu’alaihi wasallam- adalah perintah memakai semua pakaian di atas pergelangan kaki. Ini adalah hujjah dalam Sunnah, didukung oleh Hadis Sahih. Now karena orang-orang yang tidak mengamalkan dan beberapa di antara mereka yang tega mengejek Sunnahnya(dengan menyebutnya hal 'Wahabi' bagi sunni yang mengamalkan anti Isbal) , justru tuduhan akan menjadi musibah kepada Ahlul bait ( seperti tuduhan tidak seperti 'Nasibi, Sunni, Yazidi), maka mari kita lihat apa Ahlul bait dalam kasus ini Ali – radiyallahu’anhu - mengatakan, bahwa setiap pencari kebenaran sendiri dapat memastikan siapa sebenarnya yang berdasarkan ajaran-ajaran Islam, Rasul dan Ahl Al Bait.
Sumber pertama: salah satu yang paling penting dan utama tafsir Syiah, tafsir Qummi mengatakan:
القمي تفسير-علي بن ابراهيم القمي ج 2 ص 393:
قوله 'وثيابك فطهر' قال: تطهيرها تقصيرها
Tafsir Al Qummi-Ali bin Ibrahim Al Qummi, Vol. 2, halaman 393 mengatakan terkait ayat dalam Alquran:
dan bersihkan pakaianmu! (4 Al-Muddatstsir) وَثِيَابَكَ فَطَهِّرۡ (٤)
'Ini bermakna: menyucikan dan MEMPERPENDEK pakain kamu'.
Sumber kedua:
مناقب آل ابي طالب-ابن شهر آشوب ج 1 ص 365:
عن شبيكة قال: رأيت عليا يأتزر فوق سترته ويرفع ازاره الى انصاف ساقيه.
Manaqib Ali Abi Thalib oleh Ibnu Syahr Aasyub, vol 1, halaman 365.
Diriwayatkan dari Shubaikah berkata: 'saya melihat Ali [...] mengangkat Izaar (pakaian Yaman yang melilit tubuh bagian bawah) hingga pertengahan lengannya'
kesimpulan: Ali bin Abi Thalib seperti yang ada pada Muslim SUNNI hari ini, adalah berdasarkan (baik tidaknya membiarkan pakaian mereka, Izar, celana dan lainnya yang menggantung di bawah pergelangan kaki), dan orang-orang yang berimam kepada Ali Radhiallahu’anhu, sebenarnya tidak hanya mereka yang klaim mengikuti Ali bin Abi Thalib Radhiallahu’anhu tetapi adalah orang-orang yang menyebut diri mereka 'Ayatullah' dan 'cendekiawan dari madrasa yang bertemakan Rasulullah &-Bayt' justru sedang bertolak belakang dengan Ali dan sama sekali tidak ada yang mengikuti Sunnah mengenakan pakaian di atas pergelangan kaki). Maka = Ahlussunnah Ahl adalah Al-Baitt dan Ahl Al-Bait adalah Ahlussunnah.
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: