Oleh Zulkarnain El-Madury
Topik berita yang aneh, namun fakta yang berbicara tentang siapa Ali, maksudnya adalah untuk menunjukkan apa Khalifah kita, Ali bin Abi Thalib –Radhiallahu’anhu - kemungkinan besar akan menghadapi masalah yang sama dengan mereka yang disebut Nashibi. JIKA Ali bin Abu Thalib bertemu seorang Rafidi Syii sekarang (sebelum hari-hari Syaikhul-Islam Bin Abdil Wahab dipanggil Nashibi oleh Syiah, JIKA mereka tahu apa yang dilakukan Ali)
Sebagaimana anda semua tahu, MUNAFIQ
adalah orang yang secara terbuka menampakkan Islamnya dan dalam hatinya menyembunyikan KUFR-nya. Telah diketahui dengan baik dikalangan ulama, bahwa MENGHANCURKAN, MENYATAKAN ATAU MEMBUKA SATU bagian saja dari Sunnah Muhammad -salallahu 'alayhi wa
sallama - merupakan Kufur utama, bahkan Sunnah terkecil, JIKA seorang Muslim mengolok-oloknya
seperti Siwak ( sikat gigi), maka Ali akan menghukumiya dengan kekafiran . (Waspadalah terhadap Para Takfir yang menyebabkan orang melakukan kekufuran besar, TIDAK perlu menyatakan seseorang
kafir)
Dan bukan rahasia lagi dimata setiap orang Muslim Sunni, berapa
banyak Rafidah mengolok-olok Sunnah Nabi saw. Apakah itu
Siwak (Ranting Pohon pembersih gigi tradisional), pakaian / celana di atas
pergelangan kaki ATAU jenggot PANJANG, yang terkenal dilakalangan Muslim sunni (yang oleh Rafidah disebut 'Wahabi' untuk menjelek-jelekkan, tujuannya memisahkan barisan Sunnah). Sebagaimana di Indonesia contohnya, kata Wahabi dibuat
seperti makhluq vampir, agar kelak mereka terpisah dri sunah (Suni).
Tidaklah sulit untuk menunjukkan fakta
mereka suka mengejek sunahnya jenggot, praktik Para Nabi, Sahabat dan Ahlulbait, jenazah Musa, YESUS dan Ali
sendiri (di riwayatkan bahwa Ali biasa memiliki
salah satu jenggot lebat yang paling banyak di antara Sahabat, namun Kebanyakan
Rafidah memiliki jenggot dua hari), bahkan kalangan cendikawan utama mereka (Ayatullah)
memiliki Jenggot gimbal ('Wahhabi' ?!), tapi sepertinya apa yang diperbolehkan
kepada Rabbi [Pendeta Syiah] bukan untuk
pengikut domba buta (persis seperti para
imam gereja ortodoks dan ahli kuil dari agama-agama lain di mana 'BEASISWA'
membedakan diri mereka dari orang awam dengan pakaian TERTENTU (imam katolik)
dan jenggot panjang (Orang-orang Ortodoks memakai janggut panjang HANYA
pengikut mereka saja yang tidak boleh)
Lucunya kapan pun Anda menunjukkan kepada Zandaqa mereka (Para pelaku Bid’ah
Syiah), mereka garang mengejek Sunnah, mereka akan menjwaba sebagaimana kaum modernis bertinda dan
berkata: “Anda Wahhabi, menurut Anda janggut mewakili 99% dari Diin ...” .
Layaknya seorang Muslim yang paling ahli dan sezaman dengan Nabi, berlogika
dalam rangka menyudutkan lawan yang berjanggot, padahal mereka tai kucing saja
dalam beramal.
Pernyataan ini jelas senda gurau belaka selain Zandaqa (bid'ah) dan sebuah kebohongan
besar Syiah, karena Sunnah sebagian kecil saja TIDAK sampai '99%' dari Din,
namun BAGIAN dari Din yang berarti 0,0001% darinya, itu Masih merupakan bagian
darinya dan ironisnya inilah yang digunakan sebagai fitnah anti 'Wahhabi' (Sunni) yang dikenal mengikuti
sunnah, dari terbesar sampai dengan
Sunnah terkecil, seperti Siwak, sebenarnya itulah yang mereka ketahui dan itu
pulalah yang Rafidah lakukan. TIDAK
dikenal dikalangan mereka sebagai pecinta Sunah Rasul, tetapi seorang Zandaqa [Ahlul
Bid’ah]. Seorang Muslim yang riel diatas jalan Allah dan utusanNya dapat di
pastikan memiliki jiwa Islam (Iman,
Taqwa, kebenaran Aqidah, Tauhid yaitu segala sesuatu yang tidak dimiliki
Rafidah) dan secara lahiriah oleh semua Sunni
yang diajarkan oleh utusan Allah (LEBIH BAIK Janggut tumbuh, bukan juga menjadi
Musbil [ memanjangkan kain hingga melilit dibawa mata kakinya, yaitu segala hal yang tidak pernah
diperhitungkan Rafidah.)
Oleh karena itu tulisan ini (dengan
panji pada daftar banner kita lebih
mudah) dengan - seizin Allah- terkait dengan semua Sunnah (dan Aqidah) Rasulullah
yang se-LANGKAH DENGAN se- LANGKAH diikuti oleh Ali bin Abi Thalib, Ahl Al
-Sunnah dan Ironisnya (setelah mereka, semua KLAIM mengikutinya ALI!) Sepenuhnya terdiri dari para Rafidah,
apakah dikalangan
orang awam mereka atau cendekiawan mereka. Semua, seolah mengikuti
ali, mengikuti ahlul bait, padahal mereka tak lebih dari manusia yang tak
bertuhan dan bernabi.
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: