Syiahindonesia.com, Jakarta – Menteri Luar Negeri Bahrain mengatakan pada bahwa Lebanon berada di bawah “kontrol total” gerakan Syiah Hizbullah yang didukung Iran. Hal itu dikemukakannya dalam sebuah pidato di sebuah pertemuan Liga Arab pada Ahad (19/11/2017).
“Republik Lebanon, meskipun hubungan kita dengan negara ini sebagai negara Arab bersaudara, berada di bawah kendali penuh dari partai teroris ini,” kata Sheikh Khalid bin Ahmed Al-Khalifa, mengacu pada gerakan Syiah yang kuat.
“Lengan terbesar Iran di wilayah ini saat ini adalah lengan teroris Hizbullah,” lanjunya seperti dikutip AFP.
Dia meminta negara-negara, seperti Lebanon, di mana Hizbullah menjadi mitra pemerintah untuk memikul tanggung jawab.
Sebuah pemerintahan persatuan nasional dibentuk pada tahun 2008, dengan Hizbullah dan sekutu-sekutunya mendapatkan sebelas dari tiga puluh kursi kabinet. Hal itu membuat gerakan Syiah itu memiliki hak veto.
Pada bulan Agustus 2008, Kabinet baru Libanon dengan suara bulat menyetujui sebuah draf pernyataan kebijakan yang mengakui keberadaan Hizbullah sebagai sebuah organisasi bersenjata dan menjamin haknya untuk membebaskan atau memulihkan wilayah yang diduduki.
Sejak tahun 2012, Hizbullah juga diketahui telah terlibat dalam krisis Suriah untuk mendukung rezim Bashar Assad. Kiblat.net
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
“Republik Lebanon, meskipun hubungan kita dengan negara ini sebagai negara Arab bersaudara, berada di bawah kendali penuh dari partai teroris ini,” kata Sheikh Khalid bin Ahmed Al-Khalifa, mengacu pada gerakan Syiah yang kuat.
“Lengan terbesar Iran di wilayah ini saat ini adalah lengan teroris Hizbullah,” lanjunya seperti dikutip AFP.
Dia meminta negara-negara, seperti Lebanon, di mana Hizbullah menjadi mitra pemerintah untuk memikul tanggung jawab.
Sebuah pemerintahan persatuan nasional dibentuk pada tahun 2008, dengan Hizbullah dan sekutu-sekutunya mendapatkan sebelas dari tiga puluh kursi kabinet. Hal itu membuat gerakan Syiah itu memiliki hak veto.
Pada bulan Agustus 2008, Kabinet baru Libanon dengan suara bulat menyetujui sebuah draf pernyataan kebijakan yang mengakui keberadaan Hizbullah sebagai sebuah organisasi bersenjata dan menjamin haknya untuk membebaskan atau memulihkan wilayah yang diduduki.
Sejak tahun 2012, Hizbullah juga diketahui telah terlibat dalam krisis Suriah untuk mendukung rezim Bashar Assad. Kiblat.net
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: