Syiahindonesia.com - Sedikitnya 20 warga sipil terbunuh pada hari Ahad (3/11/2017) dalam serangan rezim Suriah di Ghouta Timur, sebuah wilayah pinggiran kota Damaskus, kata sebuah organisasi pertahanan sipil yang berada di daerah tersebut.
Puluhan lainnya terluka dalam serangan yang menargetkan daerah yang dikuasai oposisi Arbin, Beit Sava, Misraba, dan Hammuriya, menurut kelompok relawan Helm Putih (White Helmets), lansir Anadolu Agency.
Secara resmi dikenal sebagai Syria Civil Defense, White Helmets adalah sebuah organisasi sukarelawan yang beroperasi di wilayah-wilayah yang dikuasai oposisi di negara yang dilanda perang tersebut.
Seorang pria menangis di dekat mayat di rumah sakit lapangan setelah terjadi serangan udara di kota Arbin yang dikepung, di wilayah Ghouta Timur Damaskus, pada tanggal 3 Desember 2017.
Ghouta Timur termasuk zona de-eskalasi menurut Turki, Rusia dan Iran, di mana tindakan agresi dilarang secara eksplisit.
Meskipun demikian, pasukan rezim tetap melakukan penyerangan ke distrik tersebut, menyebabkan puluhan warga sipil tewas atau terluka.
Menurut sumber pertahanan sipil setempat, sedikitnya 160 warga sipil telah terbunuh oleh pasukan rezim Assad di daerah tersebut pada periode 14 November sampai 3 Desember.
Suriah baru saja mulai berbenah dari perang global yang menghancurkan yang dimulai pada awal tahun 2011 ketika rezim Assad Syiah Nushairiyah Assad menindak para pengunjuk rasa dengan keganasan militer yang sangat kejam.
Sejak saat itu, ratusan ribu orang terbunuh dalam pertempuran tersebut dan lebih dari 10 juta lainnya mengungsi, menurut PBB. Jurnalislam.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Puluhan lainnya terluka dalam serangan yang menargetkan daerah yang dikuasai oposisi Arbin, Beit Sava, Misraba, dan Hammuriya, menurut kelompok relawan Helm Putih (White Helmets), lansir Anadolu Agency.
Secara resmi dikenal sebagai Syria Civil Defense, White Helmets adalah sebuah organisasi sukarelawan yang beroperasi di wilayah-wilayah yang dikuasai oposisi di negara yang dilanda perang tersebut.
Seorang pria menangis di dekat mayat di rumah sakit lapangan setelah terjadi serangan udara di kota Arbin yang dikepung, di wilayah Ghouta Timur Damaskus, pada tanggal 3 Desember 2017.
Ghouta Timur termasuk zona de-eskalasi menurut Turki, Rusia dan Iran, di mana tindakan agresi dilarang secara eksplisit.
Meskipun demikian, pasukan rezim tetap melakukan penyerangan ke distrik tersebut, menyebabkan puluhan warga sipil tewas atau terluka.
Menurut sumber pertahanan sipil setempat, sedikitnya 160 warga sipil telah terbunuh oleh pasukan rezim Assad di daerah tersebut pada periode 14 November sampai 3 Desember.
Suriah baru saja mulai berbenah dari perang global yang menghancurkan yang dimulai pada awal tahun 2011 ketika rezim Assad Syiah Nushairiyah Assad menindak para pengunjuk rasa dengan keganasan militer yang sangat kejam.
Sejak saat itu, ratusan ribu orang terbunuh dalam pertempuran tersebut dan lebih dari 10 juta lainnya mengungsi, menurut PBB. Jurnalislam.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: