Syiahindonesia.com - Kelompok pemberontak asal Yaman, Houthi, dilaporkan membunuh anggotanya yang hendak menyerah di perbatasan Yaman dan Arab Saudi.
Diberitakan Al Arabiya Senin (18/12/2017), Houthi mengeksekusi 30 orang di Distrik Midi.
Mereka dibunuh karena tidak mau bertempur, dan ingin menyerah kepada pasukan pemerintah Yaman dan sekutu yang dipimpin Saudi.
"Ada yang ditembak oleh kelompok kecil pasukan. Ada juga yang diledakkan menggunakan granat berpelontar roket (RPG)," kata sumber di internal Houthi.
Kini, Houthi berusaha menutup akses jalan di front Midi setelah banyak pejuangnya yang tewas oleh gabungan pasukan Yaman dan koalisi Saudi.
Seperti diketahui, Arab Saudi telah memimpin koalisi dalam perang di Yaman sejak 2015.
Saudi berusaha memukul mundur pemberontak Houthi dan sekutunya untuk mengembalikan pemerintahan Presiden Yaman, Abd-Rabbu Mansour Hadi.
Perang tersebut telah menewaskan 10.000 warga sipil dan jutaan penduduk Yaman tidak dapat mengakses kebutuhan dasar.
Pekan lalu, PBB menyatakan sekitar 8,4 juta orang mengalami kelaparan di Yaman. Penduduk negara termiskin di dunia Arab itu juga sedang menghadapi epidemi kolera. Kompas.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Pemberontak Houthi Syiah membawa senjata saat ia bergabung dalam aksi protes terhadap serangan udara Saudi Arabia, di Sanaa, Yaman, 1 April 2015.(AP PHOTO / Hani Mohammed) |
Diberitakan Al Arabiya Senin (18/12/2017), Houthi mengeksekusi 30 orang di Distrik Midi.
Mereka dibunuh karena tidak mau bertempur, dan ingin menyerah kepada pasukan pemerintah Yaman dan sekutu yang dipimpin Saudi.
"Ada yang ditembak oleh kelompok kecil pasukan. Ada juga yang diledakkan menggunakan granat berpelontar roket (RPG)," kata sumber di internal Houthi.
Kini, Houthi berusaha menutup akses jalan di front Midi setelah banyak pejuangnya yang tewas oleh gabungan pasukan Yaman dan koalisi Saudi.
Seperti diketahui, Arab Saudi telah memimpin koalisi dalam perang di Yaman sejak 2015.
Saudi berusaha memukul mundur pemberontak Houthi dan sekutunya untuk mengembalikan pemerintahan Presiden Yaman, Abd-Rabbu Mansour Hadi.
Perang tersebut telah menewaskan 10.000 warga sipil dan jutaan penduduk Yaman tidak dapat mengakses kebutuhan dasar.
Pekan lalu, PBB menyatakan sekitar 8,4 juta orang mengalami kelaparan di Yaman. Penduduk negara termiskin di dunia Arab itu juga sedang menghadapi epidemi kolera. Kompas.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: