Syiahindonesia.com - Kita semua tahu, Bahwa tanah Haramain (Makkah-Madinah) sangat istimewa dan strategis. Nilai spiritual kedua tempat suci ini adalah sangat vital bagi setiap kaum muslimin.
Makkah merupakan kiblat kaum muslimin seluruh dunia. Setiap tahun jutaan kaum muslimin berbondong-bondong datang ke Makkah demi melaksanakan ibadah haji atau Umrah. Dan Madinah adalah kota Nabi, sekaligus tempat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dikuburkan.
Selain itu, nilai politis kedua tanah suci ini sangat tinggi. Siapa saja diberi kesempatan untuk memakmurkan al-Haramain, maka mereka bisa mempengaruhi opini dan ideologi seluruh muslim di dunia.
Dan Iran merupakan satu-satunya negara yang menekan dunia Islam agar pengurusan Al Haramain (2 tanah suci) diserahkan kepada mereka.
Al-Majlisi, dalam Bihar al-Anwar, 52/386 menulis: “Tahukah kalian, apa perbuatan yang pertama kali dilakukan oleh al-Mahdi?” Yang pertama kali dia lakukan adalah mengeluarkan jasad kedua orang ini ( Abu Bakar dan Umar), kemudian membakar keduanya dan menerbangkan debunya di udara. Lalu menghancurkan Masjid (Nabawi)” (Bihar al-Anwar, 52/386)
“Sesungguhnya al-Qa’im (Imam Mahdi Syi’ah) akan menghancurkan Ka’bah dan Masjid Nabawi, dan mengembalikannya ke asalnya“. (Al-Ghaibah, H 282)
Sejarah Hitam Syiah Yang Ingin Menghancurkan Kabah Dari Masa Ke Masa
Sejarah hitam Syi’ah tidak berhenti pada wilayah Syam dan Irak. Tetapi, melampaui batas dan sampai ke Hijaz, Kota suci Makkah dan Madinah.
Dinasti Syi’ah Qaramithah tersebar di Ahsa’ (Sekarang provinsi Timur Saudi), Yaman, Bahrain, dan sebagian wilayah Syam, di masa 278-466 H.
Pada tahun 293 H, Syi’ah Qaramithah menyerang Kufah, membakar seluruh kabilah Arab Bani Abd al-Qais, dan menjalankan aksi pembantaian yang cukup mengerikan.
Pada tahun 312 H, di bawah pimpinan Abu Thahir al-Qarmathi ,mereka menyerang kafilah yang baru menunaikan Ibadah haji dari Makkah. Mereka membunuhi kaum lelaki dan menawan wanitanya. merampas harta mereka yang lebih dari 1 juta dinar. (Ibnu Katsir al-Syafi’i, Al-Bidayah wa al-Nihayah, juz XI, h. 149).
Tahun 317 H, Abu Thahir al-Qarmathi sampai ke Makkah pada hari Tarwiyah (8 Dzulhijjah). Dia dan tentaranya membunuh para jamaah haji dan jamaah umroh di sekitar Ka’bah dan merampas harta mereka.
Bukan hanya itu saja, mereka juga mencabut Hajar al-Aswad dari Ka’bah, dan membawanya ke Kerajaan mereka, dan tetap berada di sana sampai 335 H ( selama + 18 tahun). (Ibn Katsir al-Syafi’i, Al-Bidayah wa al-Nihayah, juz XI, h. 160)
Kesaksian Majdi Ar Roba’i
Majdi Ar Roba’i, salah satu pakar sejarah Islam berkata: Aku telah menghabiskan sepuluh tahun dari umurku bersama syi’ah… Dan kupelajari sejarah mereka, kuteliti sepak terjang mereka dan tokoh-tokoh utama mereka… Demikian pula perseteruan mereka terhadap ahlussunnah wal jama’ah… Itu semua kulakukan selama pengembaraan ilmiahku dalam rangka mendapatkan gelar Master dan Doktor di bidang sejarah syi’ah, tepatnya di negeri Irak dan Iran.
Kurenungi dengan seksama sekte Syi’ah Bathiniyyah yang menghalalkan darah kaum muslimin, dan menyebarkan paham syi’ah dengan api dan besi (kekuatan senjata)… Sampai mereka berhasil memaksa bangsa Iran sejak 400 tahun untuk memeluk syi’ah…
Mereka memaksa jutaan warga ahlussunnah wal jama’ah di Iran untuk menganut paham syi’ah, sampai-sampai para sejarawan mengatakan bahwa jumlah ahlussunnah yang dibunuh oleh syi’ah di masa daulah Shafawiyah (Syi’ah Rafidhah) mencapai SATU JUTA JIWA.
Mereka disembelih dengan pedang oleh tangan-tangan syi’ah Rafidhah, sehingga beralihlah Iran yang sunni menjadi syi’i majusi sejak 400 tahun silam.
Lebih dari itu, pada saat-saat paling kritis dalam sejarah, kaum Syi’ah Rafidhah justru berkoalisi dengan kaum Yahudi dan Nashara untuk melawan ahlussunnah wal jama’ah… inilah penyebab terhentinya ekspansi (futuhat) Daulah Utsmaniyyah di benua Eropa, setelah mereka berhasil menaklukkan belahan timur Eropa.
Daulah Utsmaniyyah sempat menjejakkan kakinya di jantung Eropa, dan mengepung kota Wina (Austria)… namun akhirnya mereka harus kembali ke negeri Timur (Asia) dan melupakan impian penaklukan Eropa dan masuknya warga Eropa ke pangkuan Islam.
Oleh karena itu, salah seorang sejarawan Barat terkenal berkata, “Andai bukan karena pengkhianatan dan serangan Kaum Syi’ah Shafawiyyin (Rafidhah) terhadap Khilafah Utsmaniyyah dari arah belakang, niscaya Utsmaniyyun akan menguasai Eropa seluruhnya, dan beralihlah Eropa menjadi benua Islam”.
Diantara tragedi yang menjadikanku merenung cukup lama, dan hampir-hampir tak percaya hal itu bisa dilakukan oleh seorang manusia, apalagi yang mengaku muslim… ialah apa yang dilakukan oleh Syi’ah Qaramithah (salah satu sekte syi’ah bathiniyyah) di sekitar Baitullah (masjidil Haram) pada tahun 317 H, tepatnya pada hari Tarwiyah (tanggal 8 Dzulhijjah) ketika mereka menyerang Jemaah haji dan membantai lebih dari 30 ribu jiwa… kubah sumur zam-zam mereka hancurkan… pintu ka’bah mereka congkel… kiswahnya mereka lepas, dan siapa pun dari Jemaah haji yang bergelayutan di kiswah ka’bah mereka sembelih… lalu mereka kuburkan jasad kaum muslimin tsb di sumur zam-zam!!
Setelah itu, mereka mencongkel hajar aswad dari tempatnya, dan membawanya ke negeri Mereka (Ahsa’).
Setelah merenungi tragedi ini, barulah aku meyakini kebenaran ucapan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah tentang kaum syi’ah bathiniyyah, bahwa “mereka itu lebih kafir dari Yahudi dan Nasrani, dan memerangi mereka lebih wajib daripada memerangi orang-orang kafir, sebab mereka tergolong kaum murtad”.
Sejarah Hitam Syiah Di Tanah Haramain
1. Tahun 1406 H
Jama’ah haji Iran turun di Jeddah. Setelah melalui pemeriksaan, ternyata kebanyakan jama’ah yang berjumlah 500 orang, menyembunyikan bahan peledak C4 di bagian bawah tas. Kemudian bahan peledak tersebut dikumpulkan dan mencapai berat 150 Kg.
Kekuatan ledak bahan C4 sangat tinggi, dan bahan ini hanya dimiliki oleh militer. Tak bisa dibayangkan, jika bahan C4 berhasil masuk, dan diledakkan di Jamarat, terowongan Mina, Arafah, atau di pelataran Ka’bah, apa yang akan terjadi? Wallahul Musta’aan.
2. Tahun 1407 H
Hizbullah-Saudi, bekerja sama dengan Garda Revolusi Iran, dan didukung oleh Jama’ah haji Syiah dari Saudi, mengadakan demonstrasi besar-besaran di Makkah al-Mukarramah, pada musim haji 1407 H.
Hasilnya, 402 orang wafat, 85 di antaranya adalah petugas keamanan.
Karena kerusuhan ini, puluhan bangunan hancur, ratusan wanita, anak-anak, dan orang tua terinjak-injak , dan ratusan ribu jama’ah haji terhambat melaksanakan manasik.
3. Tahun 1409 H
Anggota Hizbullah-Saudi bekerjasama dengan Syi’ah Kuwait melakukan aksi peledakan bom di Kota Makkah. Bahan peledak mereka peroleh dari pejabat (Syi’ah) Kedubes Kuwait di Saudi. Para pelaku diangkat sebagai pahlawan oleh kaum Syi’ah.
4. Adapun di Madinah al-Munawwarah, telah berulang kali kaum Syi’ah kedapatan melaknat Abu Bakar dan Umar saat ziarah makam Nabi.
Yang paling ekstrem mungkin, saat mereka mengorek dan mengambil tanah kuburan Ummul Banin di Baqi’, tahun 2009 lalu.
Ancaman Syi’ah ingin menguasai dua Kota Suci bukanlah isapan jempol semata. Mereka sudah memulainya 20 tahun yang lalu. Tentu saat ini, persiapan mereka sudah lebih matang. Apalagi, Syi’ah sudah berhasil mengepung Saudi dari berbagai penjuru, Tentaranya sudah tersebar di Irak, Kuwait, Bahrain, Yaman, Qathif (Saudi), dan Madinah.
Mungkin, kita juga perlu bertanya, apa jadinya Makkah dan Madinah, di bawah kekuasaan Syi’ah nantinya? Hasbunallah wa Ni’mal Wakiil. Kabarmakkah.c.om
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Makkah merupakan kiblat kaum muslimin seluruh dunia. Setiap tahun jutaan kaum muslimin berbondong-bondong datang ke Makkah demi melaksanakan ibadah haji atau Umrah. Dan Madinah adalah kota Nabi, sekaligus tempat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dikuburkan.
Selain itu, nilai politis kedua tanah suci ini sangat tinggi. Siapa saja diberi kesempatan untuk memakmurkan al-Haramain, maka mereka bisa mempengaruhi opini dan ideologi seluruh muslim di dunia.
Dan Iran merupakan satu-satunya negara yang menekan dunia Islam agar pengurusan Al Haramain (2 tanah suci) diserahkan kepada mereka.
Al-Majlisi, dalam Bihar al-Anwar, 52/386 menulis: “Tahukah kalian, apa perbuatan yang pertama kali dilakukan oleh al-Mahdi?” Yang pertama kali dia lakukan adalah mengeluarkan jasad kedua orang ini ( Abu Bakar dan Umar), kemudian membakar keduanya dan menerbangkan debunya di udara. Lalu menghancurkan Masjid (Nabawi)” (Bihar al-Anwar, 52/386)
“Sesungguhnya al-Qa’im (Imam Mahdi Syi’ah) akan menghancurkan Ka’bah dan Masjid Nabawi, dan mengembalikannya ke asalnya“. (Al-Ghaibah, H 282)
Sejarah Hitam Syiah Yang Ingin Menghancurkan Kabah Dari Masa Ke Masa
Sejarah hitam Syi’ah tidak berhenti pada wilayah Syam dan Irak. Tetapi, melampaui batas dan sampai ke Hijaz, Kota suci Makkah dan Madinah.
Dinasti Syi’ah Qaramithah tersebar di Ahsa’ (Sekarang provinsi Timur Saudi), Yaman, Bahrain, dan sebagian wilayah Syam, di masa 278-466 H.
Pada tahun 293 H, Syi’ah Qaramithah menyerang Kufah, membakar seluruh kabilah Arab Bani Abd al-Qais, dan menjalankan aksi pembantaian yang cukup mengerikan.
Pada tahun 312 H, di bawah pimpinan Abu Thahir al-Qarmathi ,mereka menyerang kafilah yang baru menunaikan Ibadah haji dari Makkah. Mereka membunuhi kaum lelaki dan menawan wanitanya. merampas harta mereka yang lebih dari 1 juta dinar. (Ibnu Katsir al-Syafi’i, Al-Bidayah wa al-Nihayah, juz XI, h. 149).
Tahun 317 H, Abu Thahir al-Qarmathi sampai ke Makkah pada hari Tarwiyah (8 Dzulhijjah). Dia dan tentaranya membunuh para jamaah haji dan jamaah umroh di sekitar Ka’bah dan merampas harta mereka.
Bukan hanya itu saja, mereka juga mencabut Hajar al-Aswad dari Ka’bah, dan membawanya ke Kerajaan mereka, dan tetap berada di sana sampai 335 H ( selama + 18 tahun). (Ibn Katsir al-Syafi’i, Al-Bidayah wa al-Nihayah, juz XI, h. 160)
Kesaksian Majdi Ar Roba’i
Majdi Ar Roba’i, salah satu pakar sejarah Islam berkata: Aku telah menghabiskan sepuluh tahun dari umurku bersama syi’ah… Dan kupelajari sejarah mereka, kuteliti sepak terjang mereka dan tokoh-tokoh utama mereka… Demikian pula perseteruan mereka terhadap ahlussunnah wal jama’ah… Itu semua kulakukan selama pengembaraan ilmiahku dalam rangka mendapatkan gelar Master dan Doktor di bidang sejarah syi’ah, tepatnya di negeri Irak dan Iran.
Kurenungi dengan seksama sekte Syi’ah Bathiniyyah yang menghalalkan darah kaum muslimin, dan menyebarkan paham syi’ah dengan api dan besi (kekuatan senjata)… Sampai mereka berhasil memaksa bangsa Iran sejak 400 tahun untuk memeluk syi’ah…
Mereka memaksa jutaan warga ahlussunnah wal jama’ah di Iran untuk menganut paham syi’ah, sampai-sampai para sejarawan mengatakan bahwa jumlah ahlussunnah yang dibunuh oleh syi’ah di masa daulah Shafawiyah (Syi’ah Rafidhah) mencapai SATU JUTA JIWA.
Mereka disembelih dengan pedang oleh tangan-tangan syi’ah Rafidhah, sehingga beralihlah Iran yang sunni menjadi syi’i majusi sejak 400 tahun silam.
Lebih dari itu, pada saat-saat paling kritis dalam sejarah, kaum Syi’ah Rafidhah justru berkoalisi dengan kaum Yahudi dan Nashara untuk melawan ahlussunnah wal jama’ah… inilah penyebab terhentinya ekspansi (futuhat) Daulah Utsmaniyyah di benua Eropa, setelah mereka berhasil menaklukkan belahan timur Eropa.
Daulah Utsmaniyyah sempat menjejakkan kakinya di jantung Eropa, dan mengepung kota Wina (Austria)… namun akhirnya mereka harus kembali ke negeri Timur (Asia) dan melupakan impian penaklukan Eropa dan masuknya warga Eropa ke pangkuan Islam.
Oleh karena itu, salah seorang sejarawan Barat terkenal berkata, “Andai bukan karena pengkhianatan dan serangan Kaum Syi’ah Shafawiyyin (Rafidhah) terhadap Khilafah Utsmaniyyah dari arah belakang, niscaya Utsmaniyyun akan menguasai Eropa seluruhnya, dan beralihlah Eropa menjadi benua Islam”.
Diantara tragedi yang menjadikanku merenung cukup lama, dan hampir-hampir tak percaya hal itu bisa dilakukan oleh seorang manusia, apalagi yang mengaku muslim… ialah apa yang dilakukan oleh Syi’ah Qaramithah (salah satu sekte syi’ah bathiniyyah) di sekitar Baitullah (masjidil Haram) pada tahun 317 H, tepatnya pada hari Tarwiyah (tanggal 8 Dzulhijjah) ketika mereka menyerang Jemaah haji dan membantai lebih dari 30 ribu jiwa… kubah sumur zam-zam mereka hancurkan… pintu ka’bah mereka congkel… kiswahnya mereka lepas, dan siapa pun dari Jemaah haji yang bergelayutan di kiswah ka’bah mereka sembelih… lalu mereka kuburkan jasad kaum muslimin tsb di sumur zam-zam!!
Setelah itu, mereka mencongkel hajar aswad dari tempatnya, dan membawanya ke negeri Mereka (Ahsa’).
Setelah merenungi tragedi ini, barulah aku meyakini kebenaran ucapan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah tentang kaum syi’ah bathiniyyah, bahwa “mereka itu lebih kafir dari Yahudi dan Nasrani, dan memerangi mereka lebih wajib daripada memerangi orang-orang kafir, sebab mereka tergolong kaum murtad”.
Sejarah Hitam Syiah Di Tanah Haramain
1. Tahun 1406 H
Jama’ah haji Iran turun di Jeddah. Setelah melalui pemeriksaan, ternyata kebanyakan jama’ah yang berjumlah 500 orang, menyembunyikan bahan peledak C4 di bagian bawah tas. Kemudian bahan peledak tersebut dikumpulkan dan mencapai berat 150 Kg.
Kekuatan ledak bahan C4 sangat tinggi, dan bahan ini hanya dimiliki oleh militer. Tak bisa dibayangkan, jika bahan C4 berhasil masuk, dan diledakkan di Jamarat, terowongan Mina, Arafah, atau di pelataran Ka’bah, apa yang akan terjadi? Wallahul Musta’aan.
2. Tahun 1407 H
Hizbullah-Saudi, bekerja sama dengan Garda Revolusi Iran, dan didukung oleh Jama’ah haji Syiah dari Saudi, mengadakan demonstrasi besar-besaran di Makkah al-Mukarramah, pada musim haji 1407 H.
Hasilnya, 402 orang wafat, 85 di antaranya adalah petugas keamanan.
Karena kerusuhan ini, puluhan bangunan hancur, ratusan wanita, anak-anak, dan orang tua terinjak-injak , dan ratusan ribu jama’ah haji terhambat melaksanakan manasik.
3. Tahun 1409 H
Anggota Hizbullah-Saudi bekerjasama dengan Syi’ah Kuwait melakukan aksi peledakan bom di Kota Makkah. Bahan peledak mereka peroleh dari pejabat (Syi’ah) Kedubes Kuwait di Saudi. Para pelaku diangkat sebagai pahlawan oleh kaum Syi’ah.
4. Adapun di Madinah al-Munawwarah, telah berulang kali kaum Syi’ah kedapatan melaknat Abu Bakar dan Umar saat ziarah makam Nabi.
Yang paling ekstrem mungkin, saat mereka mengorek dan mengambil tanah kuburan Ummul Banin di Baqi’, tahun 2009 lalu.
Ancaman Syi’ah ingin menguasai dua Kota Suci bukanlah isapan jempol semata. Mereka sudah memulainya 20 tahun yang lalu. Tentu saat ini, persiapan mereka sudah lebih matang. Apalagi, Syi’ah sudah berhasil mengepung Saudi dari berbagai penjuru, Tentaranya sudah tersebar di Irak, Kuwait, Bahrain, Yaman, Qathif (Saudi), dan Madinah.
Mungkin, kita juga perlu bertanya, apa jadinya Makkah dan Madinah, di bawah kekuasaan Syi’ah nantinya? Hasbunallah wa Ni’mal Wakiil. Kabarmakkah.c.om
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: