Syiahindonesia.com - Ustadz Misbah, aktivis dakwah kampus tahun 90-an dalam kajian yang diselenggarakan oleh Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia (LIDMI) menggelar kajian kotemporer di sela persidangan Muktamara II dengan tema “Tapak Tilas Sejarah Pewaspadaan Syiah di Kampus” di Pondok Pesantren Madinah Jalan Perintis Kemerdekaan Makassar, Senin (26/2) mala, mejelaskan bahwa penganut agama Syiah melaksanakan shalat subuh jam 7 dengan menggunakan batu karbala untuk sujud.
“Dulu mereka berkilah bahwa bukan penganut Syiah, sedangkan saya tahu persis mereka salat subuhnya jam 7, salat menggunakan tubah (batu karbala), dan ciri-ciri penganut Syiah lainnya,” terangnya.
Ada tekad dari beberapa pengurus Lembaga Dakwah Kampus (LDK), lanjutnya, untuk membersihkan lembaga kemahasiswaan legal ini dari Syiah. Maka, katanya, disusunlah rencana agar mahasiswa ahlusunnah wal jamaah mendominasi lembaga ini. (albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Batu Karbala yang digunakan Syiah untuk sujud dalam shalatnya |
“Dulu mereka berkilah bahwa bukan penganut Syiah, sedangkan saya tahu persis mereka salat subuhnya jam 7, salat menggunakan tubah (batu karbala), dan ciri-ciri penganut Syiah lainnya,” terangnya.
Ada tekad dari beberapa pengurus Lembaga Dakwah Kampus (LDK), lanjutnya, untuk membersihkan lembaga kemahasiswaan legal ini dari Syiah. Maka, katanya, disusunlah rencana agar mahasiswa ahlusunnah wal jamaah mendominasi lembaga ini. (albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: