Syaihindonesia.com - Kelompok Syiah Hizbullah meluncurkan Video game terbaru yang diresmikan dalam sebuah konferensi pers di markas partai Syiah di Beirut, seperti dilansir Lebanon News pada Kamis (1/3/2018).
Video game tersebut berjudul Sacred Defence: Protecting the Homeland and Holy Sites yang artinya “Melindungi Tanah Air dan Tempat-tempat Suci.”
Hassan Allam, salah satu dari pembuat game tersebut berkata, Sacred Defence terinspirasi dari salah satu game Amerika terlaris dunia, Call of Duty.
“Permainan kami berbeda, karena didasarkan pada pertempuran nyata. Kami membuat adegan pertempuran dengan susah payah. Kami membuat inovasi dengan menggunakan gambar di Lebanon dan Suriah,” tutur Hassan, mengaku game yang dia kembangkan itu memakan waktu dua tahun, termasuk 6 bulan penelitian.
Musik heroik, tembakan senjata dan pertarungan di jalanan. Begitulah cuplikan dari video game tersebut. Tujuan pembuatan game ini adalah untuk menciptakan kembali suasana pertempuran di Suriah lima tahun lalu.
Hizbullah, kelompok asal Lebanon yang diduga menerima sokongan dari Iran, menerjunkan anggotanya untuk bertempur di Suriah pada tahun 2013. Mereka terjun untuk membantu rezim Presiden Bashar Al-Assad, baik ketika menumpas Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Game itu dibuka dengan sang protagonis Ahmed yang mengunjungi Masjid Sayyeda Zeinab, salah satu tempat suci Islam Syiah. Masjid tersebut tiba-tiba diserang. Ahmed kemudian muncul mengenakan seragam militer dalam sebuah ruangan dengan bertuliskan “Pemimpin Hizbullah.
Game tersebut menyuguhkan serangkaian pertempuran. Termasuk di antaranya berperang melawan ISIS di perbatasan Suriah dan Lebanon.
Hizbullah, dalam bahasa Arab artinya Partai Tuhan. Merupakan organisasi politik dan paramiliter dari kelompok Syiah. Didirikan pada tahun 1982 yang berbasis di Lebanon. Muslimobsession.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Video game tersebut berjudul Sacred Defence: Protecting the Homeland and Holy Sites yang artinya “Melindungi Tanah Air dan Tempat-tempat Suci.”
Hassan Allam, salah satu dari pembuat game tersebut berkata, Sacred Defence terinspirasi dari salah satu game Amerika terlaris dunia, Call of Duty.
“Permainan kami berbeda, karena didasarkan pada pertempuran nyata. Kami membuat adegan pertempuran dengan susah payah. Kami membuat inovasi dengan menggunakan gambar di Lebanon dan Suriah,” tutur Hassan, mengaku game yang dia kembangkan itu memakan waktu dua tahun, termasuk 6 bulan penelitian.
Musik heroik, tembakan senjata dan pertarungan di jalanan. Begitulah cuplikan dari video game tersebut. Tujuan pembuatan game ini adalah untuk menciptakan kembali suasana pertempuran di Suriah lima tahun lalu.
Hizbullah, kelompok asal Lebanon yang diduga menerima sokongan dari Iran, menerjunkan anggotanya untuk bertempur di Suriah pada tahun 2013. Mereka terjun untuk membantu rezim Presiden Bashar Al-Assad, baik ketika menumpas Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Game itu dibuka dengan sang protagonis Ahmed yang mengunjungi Masjid Sayyeda Zeinab, salah satu tempat suci Islam Syiah. Masjid tersebut tiba-tiba diserang. Ahmed kemudian muncul mengenakan seragam militer dalam sebuah ruangan dengan bertuliskan “Pemimpin Hizbullah.
Game tersebut menyuguhkan serangkaian pertempuran. Termasuk di antaranya berperang melawan ISIS di perbatasan Suriah dan Lebanon.
Hizbullah, dalam bahasa Arab artinya Partai Tuhan. Merupakan organisasi politik dan paramiliter dari kelompok Syiah. Didirikan pada tahun 1982 yang berbasis di Lebanon. Muslimobsession.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: