Syiahindonesia.com - Sebuah video yang diproduksi oleh kelompok oposisi Iran telah menjelaskan biaya yang dikeluarkan oleh rezim Mullah di Iran pada perang di Suriah untuk mendukung kelangsungan hidup rezim Suriah.
Laporan video yang menunjukkan angka, gambar dan rekaman menjelaskan bahwa rezim Mullah Iran telah mengabdikan seluruh sumber dayanya sejak hari-hari pertama untuk mendukung Bashar Asad dan membuatnya tetap berkuasa tanpa memedulikan biayanya, lansir Zaman Alwasl pada Sabtu (5/5/2018).
Laporan itu mencatat bahwa rezim Mullah telah “menghabiskan banyak uang dengan mengorbankan rakyat Iran untuk menjaga penjahat dalam kekuasaan, karena jatuhnya Asad akan menjadi pukulan yang menghancurkan bagi rezim Iran dan proyek-proyeknya di wilayah tersebut.”
Laporan itu mengutip pernyataan yang dibuat oleh pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei, “Jika kita tidak bertempur di Suriah, maka pertarungan akan terjadi di Kermanshah, Hamadan dan provinsi lainnya.”
Laporan itu menunjukkan bahwa rezim Mullah telah membuka sejumlah saluran untuk mendanai perang terhadap rakyat Suriah dari kantong-kantong warga Iran. Cara utamanya adalah langsung mengalirkan dana ke Asad yang diperkirakan mencapai 6 miliar USD setiap tahun. Cara lain adalah melalui perdagangan dengan rezim yang berjumlah sekitar 1,3 miliar USD setiap tahun, sedangkan ekspor Suriah ke Iran tidak akan melebihi 91 juta USD di masa lalu. Cara ketiga adalah melalui bantuan sipil non-militer yang diperkirakan mencapai 2,8 miliar per tahun.
Laporan juga mengacu pada pernyataan yang dibuat oleh Jessy Chahine, juru bicara untuk pejabat utusan khusus PBB Stefan De Mistura yang mengatakan bahwa utusan khusus memperkirakan Iran menghabiskan 6 miliar USD setiap tahun untuk mendukung rezim Asad di Suriah.
Menurut laporan lain oleh Nadim Shehadi, seorang dosen ekonomi di Universitas Tufts yang berbasis di AS, memperkirakan rezim Asad telah kehilangan hampir semua sumber daya antara 2012 dan 2013, di mana rezim Iran menghabiskan 14 hingga 15 miliar USD dalam bantuan ke Damaskus.
Kantor berita Amerika Bloomberg mengutip pernyataan Stephen Haydman, mantan wakil presiden untuk penelitian terapan tentang konflik di Institut Perdamaian AS, yang mengatakan bahwa dukungan total dari Iran untuk Asad adalah antara 15 sampai 20 miliar USD per tahun.
Mehrdad Emadi, penasihat ekonomi senior untuk Uni Eropa, mencatat, menurut laporan terkemuka biaya kehadiran militer Iran di Suriah dan Irak dan dukungan keuangannya untuk tiga negara, Suriah, Irak dan Libanon, diperkirakan lebih dari 16,5 miliar USD setiap tahun.
Laporan itu menunjukkan bahwa rezim Iran telah mengirimkan sebagian besar agennya di Irak dan Libanon ke Suriah untuk meningkatkan kapasitasnya untuk melanjutkan perang. Karena itu, biaya ini sebenarnya untuk perang di Suriah. Selain itu, rezim Iran menghabiskan sejumlah besar dana untuk mengirim tentara bayaran Afghanistan dan Pakistan ke Suriah, di mana 2.000 tentara bayaran Afghanistan tewas sementara 8.000 terluka menurut komandan pasukan Zuhair Mojahed.
Laporan menyimpulkan bahwa rezim Iran menghabiskan rata-rata 10-12 miliar USD di Suriah setiap tahun, sementara dukungan tahunan yang diberikan oleh rezim kepada warga Iran adalah sekitar 8 miliar USD. Orang-orang Iran membayar biaya perang, saat 25 juta orang Iran hidup dalam kemiskinan pahit dan pengangguran melanda jutaan pemuda, sementara 80 persen orang Iran hidup di bawah batas kemiskinan.
Tentunya bukan suatu kebetulan saat para pengunjuk rasa berteriak dalam demonstrasi yang meletus pada Desember lalu: “Tinggalkan Suriah, pikirkan kami”. (haninmazaya/arrahmah.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Laporan video yang menunjukkan angka, gambar dan rekaman menjelaskan bahwa rezim Mullah Iran telah mengabdikan seluruh sumber dayanya sejak hari-hari pertama untuk mendukung Bashar Asad dan membuatnya tetap berkuasa tanpa memedulikan biayanya, lansir Zaman Alwasl pada Sabtu (5/5/2018).
Laporan itu mencatat bahwa rezim Mullah telah “menghabiskan banyak uang dengan mengorbankan rakyat Iran untuk menjaga penjahat dalam kekuasaan, karena jatuhnya Asad akan menjadi pukulan yang menghancurkan bagi rezim Iran dan proyek-proyeknya di wilayah tersebut.”
Laporan itu mengutip pernyataan yang dibuat oleh pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei, “Jika kita tidak bertempur di Suriah, maka pertarungan akan terjadi di Kermanshah, Hamadan dan provinsi lainnya.”
Laporan itu menunjukkan bahwa rezim Mullah telah membuka sejumlah saluran untuk mendanai perang terhadap rakyat Suriah dari kantong-kantong warga Iran. Cara utamanya adalah langsung mengalirkan dana ke Asad yang diperkirakan mencapai 6 miliar USD setiap tahun. Cara lain adalah melalui perdagangan dengan rezim yang berjumlah sekitar 1,3 miliar USD setiap tahun, sedangkan ekspor Suriah ke Iran tidak akan melebihi 91 juta USD di masa lalu. Cara ketiga adalah melalui bantuan sipil non-militer yang diperkirakan mencapai 2,8 miliar per tahun.
Laporan juga mengacu pada pernyataan yang dibuat oleh Jessy Chahine, juru bicara untuk pejabat utusan khusus PBB Stefan De Mistura yang mengatakan bahwa utusan khusus memperkirakan Iran menghabiskan 6 miliar USD setiap tahun untuk mendukung rezim Asad di Suriah.
Menurut laporan lain oleh Nadim Shehadi, seorang dosen ekonomi di Universitas Tufts yang berbasis di AS, memperkirakan rezim Asad telah kehilangan hampir semua sumber daya antara 2012 dan 2013, di mana rezim Iran menghabiskan 14 hingga 15 miliar USD dalam bantuan ke Damaskus.
Kantor berita Amerika Bloomberg mengutip pernyataan Stephen Haydman, mantan wakil presiden untuk penelitian terapan tentang konflik di Institut Perdamaian AS, yang mengatakan bahwa dukungan total dari Iran untuk Asad adalah antara 15 sampai 20 miliar USD per tahun.
Mehrdad Emadi, penasihat ekonomi senior untuk Uni Eropa, mencatat, menurut laporan terkemuka biaya kehadiran militer Iran di Suriah dan Irak dan dukungan keuangannya untuk tiga negara, Suriah, Irak dan Libanon, diperkirakan lebih dari 16,5 miliar USD setiap tahun.
Laporan itu menunjukkan bahwa rezim Iran telah mengirimkan sebagian besar agennya di Irak dan Libanon ke Suriah untuk meningkatkan kapasitasnya untuk melanjutkan perang. Karena itu, biaya ini sebenarnya untuk perang di Suriah. Selain itu, rezim Iran menghabiskan sejumlah besar dana untuk mengirim tentara bayaran Afghanistan dan Pakistan ke Suriah, di mana 2.000 tentara bayaran Afghanistan tewas sementara 8.000 terluka menurut komandan pasukan Zuhair Mojahed.
Laporan menyimpulkan bahwa rezim Iran menghabiskan rata-rata 10-12 miliar USD di Suriah setiap tahun, sementara dukungan tahunan yang diberikan oleh rezim kepada warga Iran adalah sekitar 8 miliar USD. Orang-orang Iran membayar biaya perang, saat 25 juta orang Iran hidup dalam kemiskinan pahit dan pengangguran melanda jutaan pemuda, sementara 80 persen orang Iran hidup di bawah batas kemiskinan.
Tentunya bukan suatu kebetulan saat para pengunjuk rasa berteriak dalam demonstrasi yang meletus pada Desember lalu: “Tinggalkan Suriah, pikirkan kami”. (haninmazaya/arrahmah.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: