Syiahindonesia.com - Tingkat pendaftaran sekolah untuk anak-anak Suriah di kamp-kamp pengungsian di Turki telah mencapai 63 persen, semua itu berkat upaya Turki dan masyarakat internasional.
Menteri Pendidikan Nasional Ismet Yilmaz mengatakan bahwa sekitar 611.524 dari total 976.200 anak Suriah usia sekolah telah terdaftar di sekolah-sekolah di Turki. Hal tersebut diungkapkan Yilmaz pada upacara penandatanganan protokol di ibu kota Ankara, di mana Uni Eropa setuju untuk menyediakan 160 juta euro untuk membangun 60 sekolah bagi anak-anak Suriah.
“Setelah selesai, akan ada 215 sekolah khusus untuk anak-anak Suriah. Sekolah-sekolah ini akan memiliki kapasitas untuk menampung 153.000 siswa,” kata menteri Yilmaz, sebagaimana dilansir Daily Sabah.
“Kami membutuhkan infrastruktur yang lebih baik lagi untuk meningkatkan partisipasi anak-anak Suriah untuk kembali sekolah,” imbuhnya, melihat pada kebutuhan sekolah, staf dan peralatan yang lebih banyak.
Pendidikan adalah perhatian utama Turki, yang memandang integrasi pengungsi lebih baik karena tidak terlihat akhir dari konflik yang kini terjadi di Suriah. Di tengah proses pemindahan pengungsi dan serangan massal, sebagian besar anak-anak Suriah terpaksa putus sekolah dan tergabung dalam “generasi hilang”, yaitu pengungsi tanpa pendidikan yang layak.
Para ahli memperingatkan bahwa kurangnya pendidikan menyebabkan kesulitan bagi para pengungsi di masa depan dan mengurangi kesempatan mereka untuk keluar dari ketergantungan ekonomi. (Rafa/arrahmah.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Menteri Pendidikan Nasional Ismet Yilmaz mengatakan bahwa sekitar 611.524 dari total 976.200 anak Suriah usia sekolah telah terdaftar di sekolah-sekolah di Turki. Hal tersebut diungkapkan Yilmaz pada upacara penandatanganan protokol di ibu kota Ankara, di mana Uni Eropa setuju untuk menyediakan 160 juta euro untuk membangun 60 sekolah bagi anak-anak Suriah.
“Setelah selesai, akan ada 215 sekolah khusus untuk anak-anak Suriah. Sekolah-sekolah ini akan memiliki kapasitas untuk menampung 153.000 siswa,” kata menteri Yilmaz, sebagaimana dilansir Daily Sabah.
“Kami membutuhkan infrastruktur yang lebih baik lagi untuk meningkatkan partisipasi anak-anak Suriah untuk kembali sekolah,” imbuhnya, melihat pada kebutuhan sekolah, staf dan peralatan yang lebih banyak.
Pendidikan adalah perhatian utama Turki, yang memandang integrasi pengungsi lebih baik karena tidak terlihat akhir dari konflik yang kini terjadi di Suriah. Di tengah proses pemindahan pengungsi dan serangan massal, sebagian besar anak-anak Suriah terpaksa putus sekolah dan tergabung dalam “generasi hilang”, yaitu pengungsi tanpa pendidikan yang layak.
Para ahli memperingatkan bahwa kurangnya pendidikan menyebabkan kesulitan bagi para pengungsi di masa depan dan mengurangi kesempatan mereka untuk keluar dari ketergantungan ekonomi. (Rafa/arrahmah.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: