Herve Verhoosel, juru bicara WFP, menjelaskan kekhawatirannya pada para wartawan di Jenewa mengatakan,”Yaman saat ini menghadapi krisis kelaparan terburuk di dunia, dengan hampir 18 juta orang di seluruh negeri tidak tahu dari mana makanan mereka datang.”
“Jika situasi terus berlanjut, kita mungkin 3,5 juta orang lagi mengalami rawan pangan di Yaman, atau hampir 12 juta secara total, yang sangat membutuhkan bantuan makanan reguler untuk mencegah mereka tergelincir ke dalam bencana kelaparan.”
Dia mencatat bahwa PBB sedang melakukan semua upaya untuk mengatasi krisis tersebut.
WFP melaporkan saat ini mereka memiliki cadangan biji-bijian yang cukup untuk memberi makan 6,4 juta orang selama dua bulan.
Pekerja bantuan juga menghadapi kesulitan dalam mendistribusikan makanan kepada orang-orang yang membutuhkan karena kurangnya keamanan.
Stok gandum yang dapat memberi makan 3,7 juta orang selama sebulan disimpan di fasilitas Red Sea Mills PBB tetapi tidak dapat diangkut.
Yaman yang miskin tetap dilanda konflik sejak 2014, ketika pemberontak Syiah Houtsi menguasai sebagian besar negara, termasuk ibu kota Sanaa.
Konflik meningkat pada tahun berikutnya ketika Arab Saudi dan sekutunya meluncurkan kampanye udara di Yaman yang bertujuan menggulingkan kembali keuntungan teritorial Houtsi.
Kekerasan yang sedang berlangsung telah menghancurkan infrastruktur dasar Yaman, mendorong PBB untuk menggambarkan situasi sebagai “salah satu bencana kemanusiaan terburuk zaman modern”. (Althaf/arrahmah.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: