Oleh Zulkarnain El Madury
Sebelum muncul revolusi Iran meskipun sama-sama penganut agama Syiah baik pemerintahan yang lama ataupun pemerintahan yang baru yang dikomandani oleh ayatullah Khomeini tidaklah separah ajaran syiah pasca tumbangnya Reza pahlavi. Kondisi Syiah pasca Reza pahlavi adalah sebuah kondisi yang menuntut revolusi di seluruh dunia Islam, dengan target utama menuntut hak Khilafah Husein yang konon dirampas oleh Bani Umayyah.
Momentum kejayaan negara Iran di bawah parabola menjadi Icon perjuangan mereka untuk melanjutkan gerakan husainiyah atau gerakan menghuseinkan banyak negara Islam agar bisa menjadi satu komando di bawah naungan ayat-ayat setan di Iran. Salah satu langkahnya dilakukan di Indonesia, apalagi tidak sedikit pecalang Syiah di Indonesia ini, yang menebar kebencian dengan menggunakan ujaran-ujaran para ayatullah sebagai pemimpin spiritual Syiah Iran.
Dalam berbagai kesempatan manuver syiah di Indonesia berupa gerakan menanamkan cinta Husein dan selalu menyebut-nyebut Husen sebagai dzikir mereka sehari-hari. Secara dogmatis doktrin ini menghasilkan sebuah sentimen anti Sunni. Dan melahirkan berbagai perayaan terkait Karbala dan kematian Husein yang meneriakkan yel-yel Mujahid husainiyah, dengan tujuan utamanya adalah mensyiahkan indonesia.
Selain mencoba melakukan perubahan lewat kendaraan politik menjadi penumpang gelap dari partai-partai yang ada di Indonesia dalam rangka lebih memuluskan tujuan mereka merubah Indonesia ke dalam ideologi Syiah. Mereka tidak bosan berusaha menguasai segala kendaraan politik yang dapat menyampaikan mereka ke tujuan. Selain mendekati Islam tradisional yang dipastikan mampu dibawa ke dalam paham mereka Via kebiasaan-kebiasaan yang ada di dalam Syiah yang secara kebetulan ada persamaannya dengan mereka. Demikian di Indonesia yang terjadi, transformasi Indonesia Ala syiah.
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: