Syiahindonesia.com - Milisi syiah rafidhah asing khususnya dari Iran telah melakukan pemerkosaan besar-besaran di Suriah hingga mencapai lebih dari 1000 kasus. Jika pemerintah dan militer tidak segera turun tangan maka di Nubl dan Zahra tidak akan ada lagi perawan. Yang tinggal hanyalah korban perkosaan.
Pagar makan tanaman, mungkin pepatah inilah yang tepat untuk menggambarkan keadaan di wilayah Nubl dan Zahra di Aleppo, Suriah. Dua kota ini merupakan basis militer untuk milisi (syiah) rafidhah asing, khususnya Iran. Para milisi Syiah itu didatangkan untuk melindungi dua wilayah ini yang memang menjadi loyalis rezim Assad. Namun sudah menjadi rahasia umum bahwa kaum rafidhah adalah kaum bangsat dan pengkhianat. “Saking busuknya kelakuan mereka, jangankan musuh, teman sendiri pun mereka khianati.
Hal tersebut dinyatakan media loyalis rezim pada group Facebook yang menamakan dirinya “ksatria Allah di Nubl dan Zahra” melalui laporan yang mencengangkan. Mereka meminta kepada presidennya dan tentara nasional untuk menolong mereka.
Mengutip media tersebut, Cak Ihsanul Faruqi, relawan Misi Medis dan Kemanusiaan Suriah (sebelumnya MMS) mengatakan, “milisi rafidhah asing khususnya dari Iran telah melakukan pemerkosaan besar-besaran di sana hingga mencapai lebih dari 1000 kasus. Sebagian dilakukan dengan kedok nikah mut’ah/kawin kontrak. Mereka juga mengatakan jika pemerintah dan militer tidak segera turun tangan maka di Nubl dan Zahra tidak akan ada lagi perawan. Yang tinggal hanyalah korban perkosaan.”
Merespon kabar tersebut, Cak Ihsan berkata, “Sejak kapan syiah rafidhah menghargai keperawanan seorang wanita? Dengan adanya kejadian ini ternyata fitrah mereka tersentuh. Sehingga dengan jujur mengakui meski tidak langsung bahwa agama mereka yakni syiah rafidhah adalah agama brengsek.”
By: antiliberalnews.com, Red: Adiba Hasan 29 Februari 2016
(nahimunkar.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Pagar makan tanaman, mungkin pepatah inilah yang tepat untuk menggambarkan keadaan di wilayah Nubl dan Zahra di Aleppo, Suriah. Dua kota ini merupakan basis militer untuk milisi (syiah) rafidhah asing, khususnya Iran. Para milisi Syiah itu didatangkan untuk melindungi dua wilayah ini yang memang menjadi loyalis rezim Assad. Namun sudah menjadi rahasia umum bahwa kaum rafidhah adalah kaum bangsat dan pengkhianat. “Saking busuknya kelakuan mereka, jangankan musuh, teman sendiri pun mereka khianati.
Hal tersebut dinyatakan media loyalis rezim pada group Facebook yang menamakan dirinya “ksatria Allah di Nubl dan Zahra” melalui laporan yang mencengangkan. Mereka meminta kepada presidennya dan tentara nasional untuk menolong mereka.
Mengutip media tersebut, Cak Ihsanul Faruqi, relawan Misi Medis dan Kemanusiaan Suriah (sebelumnya MMS) mengatakan, “milisi rafidhah asing khususnya dari Iran telah melakukan pemerkosaan besar-besaran di sana hingga mencapai lebih dari 1000 kasus. Sebagian dilakukan dengan kedok nikah mut’ah/kawin kontrak. Mereka juga mengatakan jika pemerintah dan militer tidak segera turun tangan maka di Nubl dan Zahra tidak akan ada lagi perawan. Yang tinggal hanyalah korban perkosaan.”
Merespon kabar tersebut, Cak Ihsan berkata, “Sejak kapan syiah rafidhah menghargai keperawanan seorang wanita? Dengan adanya kejadian ini ternyata fitrah mereka tersentuh. Sehingga dengan jujur mengakui meski tidak langsung bahwa agama mereka yakni syiah rafidhah adalah agama brengsek.”
By: antiliberalnews.com, Red: Adiba Hasan 29 Februari 2016
(nahimunkar.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: