Syiahindonesia.com - Front Pembebasan Nasional (The National Liberation Front-NLF), sebuah payung kelompok oposisi bersenjata anti-rezim di kota Idlib di barat laut Suriah, mengatakan pada hari Senin (17/12/2018) bahwa mereka akan mendukung rencana operasi militer Turki di timur Sungai Eufrat.
NLF juga menyuarakan kesiapan untuk menghadapi kelompok teror dukungan AS yaitu YPG/PKK.
“Dengan mengizinkan milisi sektarian masuk ke negara itu, rezim Assad telah mencoba mengubah komposisi demografi Suriah,” kata NLF dalam sebuah pernyataan.
“Rezim telah menciptakan lingkungan yang nyaman untuk kelompok teror, termasuk PKK / PYD / YPG, untuk merugikan rakyat Suriah,” tambah organisasi tersebut.
Rezim Assad, ia melanjutkan dengan menegaskan, “telah mengubah Suriah menjadi taman bermain bagi kekuatan regional yang bersaing”.
NLF juga memperingatkan bahwa “pihak-pihak tertentu” secara aktif bekerja untuk menggagalkan operasi militer Turki yang direncanakan di timur Euphrates.
“Kami akan mendukung setiap operasi yang bertujuan untuk memastikan stabilitas regional, mengakhiri kehadiran teroris, dan memungkinkan kembalinya penduduk yang terusir ke rumah mereka,” kata pernyataan NLF.
Ia menambahkan: “Kami tidak akan mengizinkan kelompok manapun – baik itu PKK / YPG atau siapa pun – untuk memecah negara kami.”
Pada bulan Mei, 11 kelompok oposisi bersenjata Suriah yang berbeda bergabung di kota barat laut Idlib di bawah bendera NLF.
Pada hari Ahad, AS memperingatkan kelompok-kelompok oposisi yang terkait dengan Tentara Pembebasan Suriah yang mendukung operasi Turki di timur Sungai Eufrat.
Pada hari Senin, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa operasi dapat dimulai “setiap saat”, menegaskan bahwa Turki tidak akan pernah mengizinkan “koridor teror” didirikan di sepanjang perbatasannya.
Suriah baru saja mulai bangkit dari konflik dahsyat yang dimulai pada 2011 ketika rezim Syiah Nushairiyah Assad menindak keras para demonstran dengan keganasan militer yang tidak terduga.
Menurut laporan PBB, ratusan ribu orang telah tewas dalam konflik hingga saat ini. Jurnalislam.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
NLF juga menyuarakan kesiapan untuk menghadapi kelompok teror dukungan AS yaitu YPG/PKK.
“Dengan mengizinkan milisi sektarian masuk ke negara itu, rezim Assad telah mencoba mengubah komposisi demografi Suriah,” kata NLF dalam sebuah pernyataan.
“Rezim telah menciptakan lingkungan yang nyaman untuk kelompok teror, termasuk PKK / PYD / YPG, untuk merugikan rakyat Suriah,” tambah organisasi tersebut.
Rezim Assad, ia melanjutkan dengan menegaskan, “telah mengubah Suriah menjadi taman bermain bagi kekuatan regional yang bersaing”.
NLF juga memperingatkan bahwa “pihak-pihak tertentu” secara aktif bekerja untuk menggagalkan operasi militer Turki yang direncanakan di timur Euphrates.
“Kami akan mendukung setiap operasi yang bertujuan untuk memastikan stabilitas regional, mengakhiri kehadiran teroris, dan memungkinkan kembalinya penduduk yang terusir ke rumah mereka,” kata pernyataan NLF.
Ia menambahkan: “Kami tidak akan mengizinkan kelompok manapun – baik itu PKK / YPG atau siapa pun – untuk memecah negara kami.”
Pada bulan Mei, 11 kelompok oposisi bersenjata Suriah yang berbeda bergabung di kota barat laut Idlib di bawah bendera NLF.
Pada hari Ahad, AS memperingatkan kelompok-kelompok oposisi yang terkait dengan Tentara Pembebasan Suriah yang mendukung operasi Turki di timur Sungai Eufrat.
Pada hari Senin, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa operasi dapat dimulai “setiap saat”, menegaskan bahwa Turki tidak akan pernah mengizinkan “koridor teror” didirikan di sepanjang perbatasannya.
Suriah baru saja mulai bangkit dari konflik dahsyat yang dimulai pada 2011 ketika rezim Syiah Nushairiyah Assad menindak keras para demonstran dengan keganasan militer yang tidak terduga.
Menurut laporan PBB, ratusan ribu orang telah tewas dalam konflik hingga saat ini. Jurnalislam.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: