Syiahindonesia.com - Akar Rafidhah (Syi’ah) adalah dari Yahudi yang dipelopori oleh Abdullah bin Saba’ Al Yahuud. Ia mengaku-ngaku Islam dan mengklaim dirinya sebagai pengagum ahlul bait, namun ia bersikap ghuluw (berlebihan) terhadap ‘Ali radhiyallahu ‘anhu.
Lalu ‘Ali diklaim sebagai khalifah sebenarnya sepeninggal Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian ‘Ali pun disikapi ekstrim sampai diangkat martabatnya hingga derajat ilahiyah atau ketuhanan.
Inilah yang diakui oleh Syi’ah Itsna ‘Asyariyyah sendiri dalam buku-buku mereka. Karena sikap ghuluw ini, mereka akhirnya dibakar oleh ‘Ali dan ‘Ali pun sebenarnya berlepas diri dari mereka.
Perkembangan ajaran Syiah di Indonesia berkembang secara pesat belum ada angka pasti berapa jumlah pengikut nya di Indonesia, namun di prediksi hingga puluhan juta.
Lalu siapa saja tokoh di belakang aliran Syi’ah yang terus memperjuangkan dan mengembangkan kelompok aliran ini agar diakui ekstistensinya di Indonesia. Berikut ini adalah 6 tokoh yang sangat dikenal sebagai penganut Syi’ah di Indonesia ?
1. Jalaluddin Rakhmat
Saat ini tercatat sebagai anggota DPR RI. Pria yang akrab disapa Kang Jalal itu dikenal sebagai pakar komunikasi pada akhir tahun 1980-an. Sampai saat ini Kang Jalal masih menjadi pengajar di Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung. Kang Jalal disebut-sebut sebagai tokoh sentral Syi’ah Indonesia.
Pendiri dan pimpinan SMA Muthahhari, Bandung ini juga menjadi pendiri Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta bersama Dr. Haidar Bagir. Kang Jalal menjabat sebagi Ketua Dewan Syura Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) yang kini sudah mempunyai hampir 100 Pengurus Daerah di seluruh Indonesia dengan jumlah anggota sekitar 2,5 juta orang.
Selain itu Kang Jalal mendirikan Pusat Kajian Tasawuf (PKT): Tazkia Sejati, OASE-Bayt Aqila, Islamic College for Advanced Studies (ICAS-Paramadina), Islamic Cultural Center (ICC) di Jakarta, PKT Misykat di Bandung. Semua lembaga tersebut disebut-sebut sebagai organisasi Syi’ah.
2. Haidar Bagir
Haidar Bagir bersama Jalaluddin Rakhmat alias Kang Jalal, mendirikan Yayasan Muthahhari, yang mengelola SMA (Plus) Muthahhari di Bandung dan Jakarta. Haidar Bagir merupakan pendiri perusahaan Penerbit Mizan. Haidar Bagir lahir di Solo, 20 Februari 1957 dan tercatat sebagai alumnus Institut Teknologi Industri (ITB) tahun 1982.
Haidar Bagir mengenyam pendidikan pasca sarjana di Pusat Studi Timur Tengah Harvard University, AS 1990-1992, dan S-3 Jurusan Filsafat Universitas Indonesia (UI) dengan riset selama setahun (2000 -2001) di Departemen Sejarah dan Filsafat Sains, Indiana University, Bloomington, AS. Sejak awal 2003, Haidar Bagir mendapat kepercayaan sebagai Ketua Yayasan Madina Ilmu yang mengelola Sekolah Tinggi Madina Ilmu yang berlokasi di Depok.
3. Dina Y. Sulaeman
Dina Sulaeman lahir di Semarang pada 30 Juli 1974. Penerima summer session scholarship dari JAL Foundation untuk kuliah musim panas di Sophia University Tokyo ini lulus dari Fakultas Sastra Arab Universitas Padjdjaran tahun 1997. Dina Sulaeman sempat menjadi staf pengajar di IAIN Imam Bonjol Padang.
Tahun 1999 meraih beasiswa S2 dari pemerintah Iran untuk belajar di Faculty of Teology, Tehran University. Tahun 2011, Dina Sulaeman menyelesaikan studi magister Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran. Tahun 2002-2007 ia berkarir sebagai jurnalis di Islamic Republic of Iran Broadcasting.
4. Haddad Alwi
Haddad Alwi adalah penyanyi yang cukup terkenal yang biasa berduet dengan biduanita Sulis. Salah satu lagunya yang berjudul Ya Thoybah, diubah liriknya dalam bahasa Arab dan berisi pujian pada Ali bin Abi Thalib secara berlebihan. Hadad Alwi turut mengunjungi korban konflik sosial Syi’ah di Sampang Madura 29 September 2012. Dia memberi motivasi dan dukungan kepada para pengungsi Syi’ah.
5.Muhs Labib
Labib adalah Dosen Filsafat di UIN Syarif Hidayatullah yang merupakan lulusan Muhsin Qum Iran. Muhsin Labib menulis banyak buku tentang Syi’ah dan menjadi pembela Syi’ah Imamiyah di berbagai kesempatan. Di antara buku-bukunya adalah Ahmadinejad: David di Tengah Angkara Goliath, Husain Sang Ksatria Langit, Kamus Shalat, Gelegar Gaza, Primbon Islam, Goodbye Bush,dan lainnya.
6. Khalid al Walid
Khalid Al Walid disebut-sebut sebagai penganut Syi’ah. Pengurus MUI Pusat itu adalah alumnus Hawzah Ilmiah Qom. Dalam daftar pengurus MUI yang tercantum dalam situs resminya, Dr. H. Khalid al-Walid, M.Ag yang menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Ukhuwah Islamiyah MUI Pusat. Khalid Al Walid juga menjabat sebagi dewan syuro Ahlul Bait Indonesia (ABI), ormas lokomotif kelompok Syi’ah di Indonesia. Intersisinews.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Lalu ‘Ali diklaim sebagai khalifah sebenarnya sepeninggal Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian ‘Ali pun disikapi ekstrim sampai diangkat martabatnya hingga derajat ilahiyah atau ketuhanan.
Inilah yang diakui oleh Syi’ah Itsna ‘Asyariyyah sendiri dalam buku-buku mereka. Karena sikap ghuluw ini, mereka akhirnya dibakar oleh ‘Ali dan ‘Ali pun sebenarnya berlepas diri dari mereka.
Perkembangan ajaran Syiah di Indonesia berkembang secara pesat belum ada angka pasti berapa jumlah pengikut nya di Indonesia, namun di prediksi hingga puluhan juta.
Lalu siapa saja tokoh di belakang aliran Syi’ah yang terus memperjuangkan dan mengembangkan kelompok aliran ini agar diakui ekstistensinya di Indonesia. Berikut ini adalah 6 tokoh yang sangat dikenal sebagai penganut Syi’ah di Indonesia ?
1. Jalaluddin Rakhmat
Saat ini tercatat sebagai anggota DPR RI. Pria yang akrab disapa Kang Jalal itu dikenal sebagai pakar komunikasi pada akhir tahun 1980-an. Sampai saat ini Kang Jalal masih menjadi pengajar di Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung. Kang Jalal disebut-sebut sebagai tokoh sentral Syi’ah Indonesia.
Pendiri dan pimpinan SMA Muthahhari, Bandung ini juga menjadi pendiri Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta bersama Dr. Haidar Bagir. Kang Jalal menjabat sebagi Ketua Dewan Syura Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) yang kini sudah mempunyai hampir 100 Pengurus Daerah di seluruh Indonesia dengan jumlah anggota sekitar 2,5 juta orang.
Selain itu Kang Jalal mendirikan Pusat Kajian Tasawuf (PKT): Tazkia Sejati, OASE-Bayt Aqila, Islamic College for Advanced Studies (ICAS-Paramadina), Islamic Cultural Center (ICC) di Jakarta, PKT Misykat di Bandung. Semua lembaga tersebut disebut-sebut sebagai organisasi Syi’ah.
2. Haidar Bagir
Haidar Bagir bersama Jalaluddin Rakhmat alias Kang Jalal, mendirikan Yayasan Muthahhari, yang mengelola SMA (Plus) Muthahhari di Bandung dan Jakarta. Haidar Bagir merupakan pendiri perusahaan Penerbit Mizan. Haidar Bagir lahir di Solo, 20 Februari 1957 dan tercatat sebagai alumnus Institut Teknologi Industri (ITB) tahun 1982.
Haidar Bagir mengenyam pendidikan pasca sarjana di Pusat Studi Timur Tengah Harvard University, AS 1990-1992, dan S-3 Jurusan Filsafat Universitas Indonesia (UI) dengan riset selama setahun (2000 -2001) di Departemen Sejarah dan Filsafat Sains, Indiana University, Bloomington, AS. Sejak awal 2003, Haidar Bagir mendapat kepercayaan sebagai Ketua Yayasan Madina Ilmu yang mengelola Sekolah Tinggi Madina Ilmu yang berlokasi di Depok.
3. Dina Y. Sulaeman
Dina Sulaeman lahir di Semarang pada 30 Juli 1974. Penerima summer session scholarship dari JAL Foundation untuk kuliah musim panas di Sophia University Tokyo ini lulus dari Fakultas Sastra Arab Universitas Padjdjaran tahun 1997. Dina Sulaeman sempat menjadi staf pengajar di IAIN Imam Bonjol Padang.
Tahun 1999 meraih beasiswa S2 dari pemerintah Iran untuk belajar di Faculty of Teology, Tehran University. Tahun 2011, Dina Sulaeman menyelesaikan studi magister Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran. Tahun 2002-2007 ia berkarir sebagai jurnalis di Islamic Republic of Iran Broadcasting.
4. Haddad Alwi
Haddad Alwi adalah penyanyi yang cukup terkenal yang biasa berduet dengan biduanita Sulis. Salah satu lagunya yang berjudul Ya Thoybah, diubah liriknya dalam bahasa Arab dan berisi pujian pada Ali bin Abi Thalib secara berlebihan. Hadad Alwi turut mengunjungi korban konflik sosial Syi’ah di Sampang Madura 29 September 2012. Dia memberi motivasi dan dukungan kepada para pengungsi Syi’ah.
5.Muhs Labib
Labib adalah Dosen Filsafat di UIN Syarif Hidayatullah yang merupakan lulusan Muhsin Qum Iran. Muhsin Labib menulis banyak buku tentang Syi’ah dan menjadi pembela Syi’ah Imamiyah di berbagai kesempatan. Di antara buku-bukunya adalah Ahmadinejad: David di Tengah Angkara Goliath, Husain Sang Ksatria Langit, Kamus Shalat, Gelegar Gaza, Primbon Islam, Goodbye Bush,dan lainnya.
6. Khalid al Walid
Khalid Al Walid disebut-sebut sebagai penganut Syi’ah. Pengurus MUI Pusat itu adalah alumnus Hawzah Ilmiah Qom. Dalam daftar pengurus MUI yang tercantum dalam situs resminya, Dr. H. Khalid al-Walid, M.Ag yang menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Ukhuwah Islamiyah MUI Pusat. Khalid Al Walid juga menjabat sebagi dewan syuro Ahlul Bait Indonesia (ABI), ormas lokomotif kelompok Syi’ah di Indonesia. Intersisinews.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: