Syiahindonesia.com - Drone Houthi pada hari Kamis menyerang parade militer pemerintah Yaman di provinsi Lahaj, menewaskan enam anggota tentara Yaman dan 20 lainnya luka-luka, seperti dilansir dari Al Arabiya, Kamis, (10/1/2019).
Pawai itu berlangsung di dalam pangkalan militer distrik al-Anad ketika ledakan keras mengguncang daerah itu, diantara yang terluka adalah Wakil Kepala Staf Umum, Gubernur Lahj, Kepala Divisi Intelijen, Komandan Polisi Militer dan Komandan Daerah Keempat
TV Houthi Al-Masirah mengatakan serangan itu menargetkan “kepemimpinan para penjajah.”
Sebuah sumber militer mengatakan serangan itu menargetkan podium tempat para pejabat duduk.
Houthi mengatakan pada bulan November lalu, bahwa mereka telah berhenti mengirimkan pesawat tak berawak dan rudal ke Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan sekutu Yaman, tetapi ketegangan meningkat baru-baru ini setelah kesepakatan damai yang disponsori PBB.
Houthi yang berpihak kepada Iran dan pemerintah yang didukung Saudi sepakat untuk melakukan gencatan senjata di kota pelabuhan strategis Hodeidah dan menarik pasukan, pada pembicaraan damai di Swedia pada bulan Desember setelah berbulan-bulan diplomasi Barat menekan untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir empat tahun. yang telah menewaskan puluhan ribu orang.
Tetapi implementasinya terhenti karena perjanjian tidak menyebutkan siapa yang akan mengendalikan kota Hodeidah setelah penarikan pasukan. Moslemtoday.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
 |
| Tentara memeriksa lokasi serangan drone Houthi pada parade militer pemerintah Yaman di pangkalan udara al-Anad, provinsi Lahaj, Yaman 10 Januari 2019. REUTERS |
Pawai itu berlangsung di dalam pangkalan militer distrik al-Anad ketika ledakan keras mengguncang daerah itu, diantara yang terluka adalah Wakil Kepala Staf Umum, Gubernur Lahj, Kepala Divisi Intelijen, Komandan Polisi Militer dan Komandan Daerah Keempat
TV Houthi Al-Masirah mengatakan serangan itu menargetkan “kepemimpinan para penjajah.”
Sebuah sumber militer mengatakan serangan itu menargetkan podium tempat para pejabat duduk.
Houthi mengatakan pada bulan November lalu, bahwa mereka telah berhenti mengirimkan pesawat tak berawak dan rudal ke Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan sekutu Yaman, tetapi ketegangan meningkat baru-baru ini setelah kesepakatan damai yang disponsori PBB.
Houthi yang berpihak kepada Iran dan pemerintah yang didukung Saudi sepakat untuk melakukan gencatan senjata di kota pelabuhan strategis Hodeidah dan menarik pasukan, pada pembicaraan damai di Swedia pada bulan Desember setelah berbulan-bulan diplomasi Barat menekan untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir empat tahun. yang telah menewaskan puluhan ribu orang.
Tetapi implementasinya terhenti karena perjanjian tidak menyebutkan siapa yang akan mengendalikan kota Hodeidah setelah penarikan pasukan. Moslemtoday.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: