Syiahindonesia.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan lebih dari 24 juta orang di Yaman, yang tercabik perang, tetap memerlukan bantuan kemanusiaan. Bahkan dari waktu ke waktu kondisi di negara tersebut makin memburuk
"Meskipun Yaman menghadapi krisis kemanusiaan paling buruk di dunia, situasinya bertambah buruk dari tahun ke tahun," kata WHO di akun Twitter pada Kamis (17/1). Organisasi dunia tersebut juga menyatakan bahwa sebanyak 24,4 juta orang Yaman atau sekitar 80 persen hanya bisa hidup melalui bantuan kemanusiaan.
Sejak 2015, Arab Saudi dan beberapa sekutu Arabnya telah melancarkan operasi militer yang sangat besar terhadap kelompok gerilyawan Syiah Yaman, Al-Houthi. Al Houti hingga kini menguasai sebagian besar wilayah negeri tersebut semenjak 2014.
Konflik Yaman telah menghancurkan sebagian besar prasarana dasar Yaman, termasuk sistem pengairan dan kebersihan, sehingga PBB menggambarkan situasi itu sebagai salah satu "bencana kemanusiaan paling buruk pada jaman modern". Republika.co.id
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
"Meskipun Yaman menghadapi krisis kemanusiaan paling buruk di dunia, situasinya bertambah buruk dari tahun ke tahun," kata WHO di akun Twitter pada Kamis (17/1). Organisasi dunia tersebut juga menyatakan bahwa sebanyak 24,4 juta orang Yaman atau sekitar 80 persen hanya bisa hidup melalui bantuan kemanusiaan.
Sejak 2015, Arab Saudi dan beberapa sekutu Arabnya telah melancarkan operasi militer yang sangat besar terhadap kelompok gerilyawan Syiah Yaman, Al-Houthi. Al Houti hingga kini menguasai sebagian besar wilayah negeri tersebut semenjak 2014.
Konflik Yaman telah menghancurkan sebagian besar prasarana dasar Yaman, termasuk sistem pengairan dan kebersihan, sehingga PBB menggambarkan situasi itu sebagai salah satu "bencana kemanusiaan paling buruk pada jaman modern". Republika.co.id
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: