Syiahindonesia.com - Memasuki era konvergensi media, sosial media telah menjadi senjata untuk berperang dalam bentuk soft war. Jika dahulu hanya wartawan yang bisa membuat berita sesuai keinginan redaktur, kini di era media sosial, berita bisa dibuat oleh siapa saja.
Dalam acara seminar bertajuk “Prahara Suriah: Hoax, Media Sosial, Perpecahan Bangsa” yang digagas oleh Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Pusat (MPI PP) Muhammadiyah pada Jumat, 18/1/2019.
Irjen Pol Suntana sebagai Wakabaintelkam POLRI menjadi salah satu pembicara dalam seminar inimenyampaikan, beredarnya berita palsu (hoax) kian merebak seiring dengan tahun politik dan membawa potensi berbahaya bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Tantangan yang paling utama dan berat adalah menjaga kerangka NKRI. Teknologi membuat resistensi keutuhan NKRI semakin berat. Hoax di Indonesia ramai sejak 2012 dalam berbagai tema. Kami sangat berharap Muhammadiyah mengambil peran paling depan dalam melawan hoaks,” ungkapnya. Ahlulbaitindonesia.or.id
Siapa Dina?
Dina Yulianti atau biasa dikenal sebagai Dina Y. Sulaeman adalah perempuan yang lahir di Semarang pada 30 Juli 1974. Penerima summer session scholarship dari JAL Foundation untuk kuliah musim panas di Sophia University Tokyo ini lulus dari Fakultas Sastra Arab Universitas Padjadjaran pada tahun 1997. Ia sempat menjadi staf pengajar di IAIN Imam Bonjol Padang.
Pada tahun 1999, Dina meraih beasiswa S2 dari pemerintah Iran untuk belajar di Faculty of Teology (Jurusan Hukum Islam), Tehran University. Tahun 2011, Ia menyelesaikan studi magister Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran. Tahun 2016, gelar Doktor Hubungan Internasional berhasil diraihnya dari Universitas Padjadjaran.
Dina adalah seorang penulis yang produktif. Banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahwa dia adalah seorang syi’ah sejati. Berikut ini sejumlah buku yang telah ditulisnya, antara lain; Oh Baby Blues, Mukjizat Abad 20: Doktor Cilik Hafal dan Paham Al Quran, Pelangi di Persia, Ahmadinejad on Palestine, Obama Revealed, Bintang-Bintang Penerus Doktor Cilik, Princess Nadeera, Prahara Suriah, dan Journey to Iran. Dina juga aktif menulis artikel opini politik Timur Tengah yang dimuat di media massa dan berbagai website.
Otong Sulaeman, suami Dina, juga seorang aktivis Syiah. Dia juga merupakan lulusan Sastra Arab Universitas Padjadjaran. Ia melanjutkan pendidikan di Hauzah Ilmiyyah Hujjatiyah, Qom, Iran selama 5 tahun. Pada saat yang bersamaan, ia juga sempat mengikuti program pascasarjana di Imam Khomeini International University, Qazvin, bidang Sastra Persia. Namun gelar master justru didapatkannya dari Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran tahun 2010 di bidang filologi. Dia adalah penulis novel Dari Jendela Hauzah, terbitan grup Mizan. Dina dan Otong pernah bekerja sebagai jurnalis di IRIB (Islamic Republic of Iran Broadcasting) selama lima tahun di Iran (2002-2007).
Dina Sulaeman dan keluarganya
Berdasarkan buku Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi’ah di Indonesia yang diterbitkan oleh MUI Pusat, IRIB (Islamic Republic of Iran Broadcasting), salah satu radio Iran siaran bahasa Indonesia, adalah radio milik Syiah. Begitu pula dengan penerbit Mizan yang merupakan lembaga penerbitan syi’ah di Indonesia.
Sekalipun Dina tidak mengakui bahwa Ia adalah seorang Syiah, Ia tidak dapat menampik fakta bahwa kehidupannya sangat memiliki keterkaitan dengan Iran, negara Syiah. Tulisan-tulisan Dina selama ini pun sangat memihak rezim Bashar Assad dan pemerintah Iran.
Dari uraian di atas saja, kita sudah bisa menilai siapa Dina sebenarnya. Ditambah lagi, tulisan Dina yang berjudul ‘Perempuan Sebagai Pelopor Revolusi’ pernah dimuat di situs rujukan kaum Syiah, www.tvshia.com. Dalam tulisannya tersebut, Dina banyak mengutip perkataan Ayatullah Khomeini, seorang tokoh yang mendirikan negara Syiah Iran di era modern ini.
Maka, tidak mengherankan jika Dina ‘mati-matian’ membela rezim Syiah Bashar Assad dan memuja Iran. Dina kerap menyarankan kepada para pembaca yang ingin mengetahui tentang konflik suriah untuk merujuk ke jurnalis andalannya, salah satunya adalah Eva Bartlett.
Namun, sebagai seorang muslim, bukankah kita harus berhati-hati dalam memilih sumber informasi? Kita perlu mengenal siapa Eva Bartlett dan narasi-narasi hoax yang diluncurkan oleh mereka? Silahkan baca Inilah Narasi Hoax yang Digencarkan Netizen Pro Assad Terkait Aleppo agar Anda mengerti lemahnya argumen kaum Syiah. Kiblat.net
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Dalam acara seminar bertajuk “Prahara Suriah: Hoax, Media Sosial, Perpecahan Bangsa” yang digagas oleh Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Pusat (MPI PP) Muhammadiyah pada Jumat, 18/1/2019.
Irjen Pol Suntana sebagai Wakabaintelkam POLRI menjadi salah satu pembicara dalam seminar inimenyampaikan, beredarnya berita palsu (hoax) kian merebak seiring dengan tahun politik dan membawa potensi berbahaya bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Tantangan yang paling utama dan berat adalah menjaga kerangka NKRI. Teknologi membuat resistensi keutuhan NKRI semakin berat. Hoax di Indonesia ramai sejak 2012 dalam berbagai tema. Kami sangat berharap Muhammadiyah mengambil peran paling depan dalam melawan hoaks,” ungkapnya. Ahlulbaitindonesia.or.id
Siapa Dina?
Dina Yulianti atau biasa dikenal sebagai Dina Y. Sulaeman adalah perempuan yang lahir di Semarang pada 30 Juli 1974. Penerima summer session scholarship dari JAL Foundation untuk kuliah musim panas di Sophia University Tokyo ini lulus dari Fakultas Sastra Arab Universitas Padjadjaran pada tahun 1997. Ia sempat menjadi staf pengajar di IAIN Imam Bonjol Padang.
Pada tahun 1999, Dina meraih beasiswa S2 dari pemerintah Iran untuk belajar di Faculty of Teology (Jurusan Hukum Islam), Tehran University. Tahun 2011, Ia menyelesaikan studi magister Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran. Tahun 2016, gelar Doktor Hubungan Internasional berhasil diraihnya dari Universitas Padjadjaran.
Dina adalah seorang penulis yang produktif. Banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahwa dia adalah seorang syi’ah sejati. Berikut ini sejumlah buku yang telah ditulisnya, antara lain; Oh Baby Blues, Mukjizat Abad 20: Doktor Cilik Hafal dan Paham Al Quran, Pelangi di Persia, Ahmadinejad on Palestine, Obama Revealed, Bintang-Bintang Penerus Doktor Cilik, Princess Nadeera, Prahara Suriah, dan Journey to Iran. Dina juga aktif menulis artikel opini politik Timur Tengah yang dimuat di media massa dan berbagai website.
Otong Sulaeman, suami Dina, juga seorang aktivis Syiah. Dia juga merupakan lulusan Sastra Arab Universitas Padjadjaran. Ia melanjutkan pendidikan di Hauzah Ilmiyyah Hujjatiyah, Qom, Iran selama 5 tahun. Pada saat yang bersamaan, ia juga sempat mengikuti program pascasarjana di Imam Khomeini International University, Qazvin, bidang Sastra Persia. Namun gelar master justru didapatkannya dari Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran tahun 2010 di bidang filologi. Dia adalah penulis novel Dari Jendela Hauzah, terbitan grup Mizan. Dina dan Otong pernah bekerja sebagai jurnalis di IRIB (Islamic Republic of Iran Broadcasting) selama lima tahun di Iran (2002-2007).
Dina Sulaeman dan keluarganya
Berdasarkan buku Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi’ah di Indonesia yang diterbitkan oleh MUI Pusat, IRIB (Islamic Republic of Iran Broadcasting), salah satu radio Iran siaran bahasa Indonesia, adalah radio milik Syiah. Begitu pula dengan penerbit Mizan yang merupakan lembaga penerbitan syi’ah di Indonesia.
Sekalipun Dina tidak mengakui bahwa Ia adalah seorang Syiah, Ia tidak dapat menampik fakta bahwa kehidupannya sangat memiliki keterkaitan dengan Iran, negara Syiah. Tulisan-tulisan Dina selama ini pun sangat memihak rezim Bashar Assad dan pemerintah Iran.
Dari uraian di atas saja, kita sudah bisa menilai siapa Dina sebenarnya. Ditambah lagi, tulisan Dina yang berjudul ‘Perempuan Sebagai Pelopor Revolusi’ pernah dimuat di situs rujukan kaum Syiah, www.tvshia.com. Dalam tulisannya tersebut, Dina banyak mengutip perkataan Ayatullah Khomeini, seorang tokoh yang mendirikan negara Syiah Iran di era modern ini.
Maka, tidak mengherankan jika Dina ‘mati-matian’ membela rezim Syiah Bashar Assad dan memuja Iran. Dina kerap menyarankan kepada para pembaca yang ingin mengetahui tentang konflik suriah untuk merujuk ke jurnalis andalannya, salah satunya adalah Eva Bartlett.
Namun, sebagai seorang muslim, bukankah kita harus berhati-hati dalam memilih sumber informasi? Kita perlu mengenal siapa Eva Bartlett dan narasi-narasi hoax yang diluncurkan oleh mereka? Silahkan baca Inilah Narasi Hoax yang Digencarkan Netizen Pro Assad Terkait Aleppo agar Anda mengerti lemahnya argumen kaum Syiah. Kiblat.net
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: