Oleh Zulkarnain El Madury
Selama ini kata mujassimah dengan tidak jelas selalu diarahkan kepada Wahabi oleh para pendukung Syiah. Meskipun tidak pada tempatnya dan selalu merubah pengertian dari yang benar kepada yang salah. Padahal mujassimah yang sebenarnya itu adalah Syiah itu sendiri. Kitab-kitab merekalah yang menyamakan Allah subhanahu wa ta'ala dengan kaki dan tangan kaum Syiah, dan mereka pulalah Biang Kerok dari anti Wahabi tetapi di satu sisi dia sendiri adalah sosok *Mujassimah*
Kalau hanya mengatakan tangan kaki Allah tanpa memberikan ulasan terhadap pengertian tangan dan kaki Allah hal itu tidak disalahkan oleh agama, tetapi manakala sudah menyamakan kaki dan tangan Allah dengan manusia sudah pasti itulah mujassimah yang sebenarnya sebagaimana disebutkan dalam kitab-kitab Syiah yang menggambarkan Allah layaknya seperti manusia.
عن علي بن إبراهيم ، عن أبيه ، عن ابن أبي عمير ، عمن ذكر ، عن أبي حمزة الثمالي قال : رأيت علي بن الحسين (عليهما السلام) قاعدا واضعا إحدى رجليه على فخذه ، فقلت : إن الناس يكرهون هذه الجلسة ويقولون : إنها جلسة الرب ، فقال : إني إنما جلست هذه الجلسة للملالة ، والرب لا يمل ولا تأخذه سنة ولا نوم
Dari ‘Aliy bin Ibraahiim, dari ayahnya, dari Ibnu Abi ‘Umair, dari seseorang yang menyebutkan dari Hamzah Ats-Tsamaaliy, ia berkata : “Aku melihat ‘Aliy bin Al-Husain (‘alaihimas-salaam) duduk dengan meletakkan salah satu kakinya di atas pahanya. Lalu aku berkata : “Sesungguhnya orang-orang membenci cara duduk seperti ini. Mereka berkata : ‘ *Sesungguhnya ia adalah cara duduknya Rabb (Allah)* ”. ‘Aliy bin Al-Husain berkata : “Sesungguhnya aku duduk seperti ini karena aku capek. Adapun Rabb tidaklah capek, merasa ngantuk, dan tidur” [Wasaailusy-Syii’ah, no. 15774].
‘Aliy bin Al-Husain tidak mengingkari apa yang dikatakan Hamzah. Ia hanya menjelaskan alasan mengapa dirinya duduk seperti itu dan perbedaan antara duduknya dengan Allah ta’ala.
Kalau diperhatikan kata-kata tersebut di atas membuktikan Syiah itu sendirilah yang menggembar-gemborkan Wahabi sebagai mujassimah, ternyata biang keroknya MUJASSIM. Sedangkan allah tidaklah seperti yang digambarkan oleh makhluk sesat yang lahir di Persia ini.
Di dalam keterangan lain disebutkan bahwa hanya Allah Subhanahu Wa Ta'ala meletakkan tangannya diatas kepala Husein. Ini membuktikan kalau Raja orang yang menyamakan Allah dengan benda itu adalah para ulama ulama Syiah tidak sebagaimana yang digembar-gemborkan oleh Syi'ah dan para penggemarnya bahwa yang menjisimkan Allah itu adalah Wahabi. Sedangkan mereka itu dengan jelas di dalam Kitab Nya disandarkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam bahwa Allah itu jisim seperti halnya manusia yang meraba-raba kepala Husein
حدثني ابي رحمه الله ، عن سعد بن عبد الله ، عن محمد بن عيسى بن عبيد اليقطيني ، عن محمد بن سنان ، عن ابي سعيد القماط ، عن ابن ابي يعفور ، عن ابي عبد الله ( عليه السلام ) ، قال : بينما رسول الله ( صلى الله عليه وآله ) في منزل فاطمة ( عليها السلام ) والحسين في حجره إذ بكى وخر ساجدا ثم قال : يا فاطمة يا بنت محمد ان العلي الاعلى تراءى لي في بيتك هذا في ساعتي هذه في أحسن صورة وأهيا هيئة ، وقال لي : يا محمد أتحب الحسين ( عليه السلام ) ، فقلت : نعم قرة عيني وريحانتي وثمرة فؤادي وجلدة ما بين عيني ، فقال لي : يا محمد – ووضع يده على رأس الحسين ( عليه السلام ) – بورك من مولود عليه بركاتي وصلواتي ورحمتي ورضواني ، ولعنتي وسخطي وعذابي وخزيي ونكالي على من قتله وناصبه وناواه ونازعه ، اما انه سيد الشهداء من الاولين والاخرين في الدنيا والاخرة
Telah menceritakan ayahku rahimahullah, dari Sa’d bin ‘Abdillah, dari Muhammad bin ‘Iisaa bin ‘Ubaid Al-Yaqthiiniy, dari Muhammad bin Sinaan, dari Abu Sa’iid Al-Qamaath, dari Ibnu Abi Ya’fuur, dari Abu ‘Abdillah (‘alaihis-salaam), ia berkata : Ketika Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa aalihi di rumah Faathimah ‘alaihas-salaam, sedangkan Al-Husain di dalam kamarnya, tiba-tiba beliau menangis dan bersungkur sujud, lalu berkata : “Wahai Faathimah, wahai anak wanita Muhammad. Sesungguhnya Dzat yang Maha Tinggi melihatku di rumahmu ini, di waktu ini, dalam sebaik-baik bentuk, dan berkata kepadaku : ‘Wahai Muhammad, apakah engkau senang Al-Husain ‘alaihis-salaam ?’. Aku menjawab : ‘Ya, ia adalah penyejuk pandanganku, raihanah-ku, buah hatiku, dan kulit di antara dua mataku’. Lalu Ia (Allah) berkata kepadaku : ‘Wahai Muhammad – lalu Ia meletakkan tangan-Nya di atas kepala Al-Husain ‘alaihis-salaam – ia telah diberikan barakah dengan keberkahan-Ku, shalawat-Ku, rahmat-Ku, dan keridlaan-Ku. Dan laknat-Ku, kemarahan-Ku, ‘adzab-Ku, kerendahan-Ku, dan hukuman-Ku atas orang yang membunuhnya, membencinya, memusuhinya, dan menyelisihinya. Sesungguhnya ia adalah sayyidusy-syuhadaa’ dari kalangan orang-orang terdahulu dan kemudian di dunia dan akhirat” [Al-Kaamil Az-Ziyaaraat oleh Ja’far bin Muhammad Al-Kuluwaih, hal. 141-142].
Dari hadis model agama Syiah tersebut dapat disimpulkan bahwa Allah itu punya tangan yang bisa meraba-raba kepala Husein bahkan disebutkan memiliki bentuk seperti bentuk manusia. Ini kekacauan agama Syiah yang sebenarnya.
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: