Syiahindonesia.com - Sungguh tidak mengherankan jika sekte Syi’ah yang dipengaruhi aliran kebatinan esktrimis, yang mengkafirkan seluruh kaum muslimin kecuali golongannya, terlibat dalam berbagai aksi kejahatan dan pelanggaran HAM berat terhadap kaum muslimin umumnya, dan rakyat Palestina khususnya. Berbagai peristiwa berdarah yang menimpa saudara kita pengungsi Palestina menambah panjang deretan kejahatan Syi’ah sepanjang sejarah.
Pada tahun 1976, Hafiz Asad Presiden Syi’ah Suria bekerja sama dengan pasukan Maronit (Kristen Lebanon) dalam pembantaian Tel al-Zaatar (kamp pengungsi Palestina) yang menewaskan sekitar 3000 pengungsi Palestina. Dalam tragedi ini pasukan Kristen Maronit mendapat bantuan dari Amerika dan Israel.
Pada Mei 1985, Harakat Amal (gerakan Syi’ah) ikut terlibat dalam pembantain di kamp pengungsian Shabra dan Shatila II, Beirut-Lebanon, yang menelan korban wafat dan luka sekitar 3100 pengungsi Palestina, dan mengusir sekitar 15.000 pengungsi, peristiwa ini lebih dikenal dengan War of the Camps. Sebelumnya, gerakan Amal juga terlibat dalam pembantaian Shabra dan Shatila I, pada tahun 1983.
Setelah peristiwa ini (Tragedi Shabra dan Shatila I), Haedar Daikh, salah seorang petinggi Gerakan Amal berkata: “Dahulu kami mengangkat senjata melawan Israel, tapi kini Israel mengulurkan tangannya dan telah membantu kami menghabisi teroris Palestina Wahabi dari Selatan (Lebanon).” [18]
Pada tahun 2003, Penjajah Amerika menginvansi Irak dengan bantuan sempurna dari sekte Syi’ah di sana. Beberapa milisi Syi’ah seperti Jaisy al-Mahdi dan Munazhamat al-Badr kemudian bergerak menghabisi pendatang Palestina yang telah lama berdomisili di Baghdad dan kota-kota lainnya. Korban diculik untuk dibunuh atau dijadikan alat untuk memeras keluarganya. Kejahatan ini memaksa 80% muslim Palestina keluar dari Irak yang kemudian terluntang-lantung di berbagai penjuru. Sampai saat ini kaum muslimin sunni di Irak masih terus merasakan kejahatan yang tiada henti dan beraneka ragam dari sekte Syi’ah yang ada di Irak. [19]
Sejak revolusi Suria meletus pada tahun 2011 hingga detik ini, Basyar Asad yang didukung sekte Syi’ah dari berbagai negara, berusaha mempertahankan singgasananya dengan menghabisi siapa saja yang tidak sepihak dengannya, tanpa terkecuali para pengungsi Palestina di berbagai camp yang ada di Suria. Hanya saja kondisi perang yang masih terus berkecamuk menyebabkan laporan tentang kondisi dan keberadaan korban masih simpang siur. Markazinayah.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Pada tahun 1976, Hafiz Asad Presiden Syi’ah Suria bekerja sama dengan pasukan Maronit (Kristen Lebanon) dalam pembantaian Tel al-Zaatar (kamp pengungsi Palestina) yang menewaskan sekitar 3000 pengungsi Palestina. Dalam tragedi ini pasukan Kristen Maronit mendapat bantuan dari Amerika dan Israel.
Pada Mei 1985, Harakat Amal (gerakan Syi’ah) ikut terlibat dalam pembantain di kamp pengungsian Shabra dan Shatila II, Beirut-Lebanon, yang menelan korban wafat dan luka sekitar 3100 pengungsi Palestina, dan mengusir sekitar 15.000 pengungsi, peristiwa ini lebih dikenal dengan War of the Camps. Sebelumnya, gerakan Amal juga terlibat dalam pembantaian Shabra dan Shatila I, pada tahun 1983.
Setelah peristiwa ini (Tragedi Shabra dan Shatila I), Haedar Daikh, salah seorang petinggi Gerakan Amal berkata: “Dahulu kami mengangkat senjata melawan Israel, tapi kini Israel mengulurkan tangannya dan telah membantu kami menghabisi teroris Palestina Wahabi dari Selatan (Lebanon).” [18]
Pada tahun 2003, Penjajah Amerika menginvansi Irak dengan bantuan sempurna dari sekte Syi’ah di sana. Beberapa milisi Syi’ah seperti Jaisy al-Mahdi dan Munazhamat al-Badr kemudian bergerak menghabisi pendatang Palestina yang telah lama berdomisili di Baghdad dan kota-kota lainnya. Korban diculik untuk dibunuh atau dijadikan alat untuk memeras keluarganya. Kejahatan ini memaksa 80% muslim Palestina keluar dari Irak yang kemudian terluntang-lantung di berbagai penjuru. Sampai saat ini kaum muslimin sunni di Irak masih terus merasakan kejahatan yang tiada henti dan beraneka ragam dari sekte Syi’ah yang ada di Irak. [19]
Sejak revolusi Suria meletus pada tahun 2011 hingga detik ini, Basyar Asad yang didukung sekte Syi’ah dari berbagai negara, berusaha mempertahankan singgasananya dengan menghabisi siapa saja yang tidak sepihak dengannya, tanpa terkecuali para pengungsi Palestina di berbagai camp yang ada di Suria. Hanya saja kondisi perang yang masih terus berkecamuk menyebabkan laporan tentang kondisi dan keberadaan korban masih simpang siur. Markazinayah.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: