Oleh *Zulkarnain El Madury*
Bangsa Persia itu adalah darah campuran, yang paling menonjol darah campuran antara bangsa semit dan bangsa Hindi, berdarah Asoka dan berdarah Alexander the great itu menurut sejarah Babat Persia. Satu sisi berdarah Yahudi dan satu sisi berdarah India, tidak heran kalau sikap orang-orang Syiah yang mayoritas menempati negara Iran lebih pada sikap-sikap Yahudi.
Kalau dilihat dari penduduknya yang benar-benar Yahudi itu terletak di kota isfahan Iran rumah masa depan Dajjal yang masih berada di dalam kandungan isfahan Iran. Embrio Dajjal pun tidak bisa dilepaskan dari orang-orang Yahudi, yang menggunakan selendang Tayasili. Yang bermakna bahwa orang-orang Persia dari sudut pandang sejarah merupakan klonengan Yahudi dan India sebagaimana yang ditulis oleh sebuah sejarah, dan dari sisi kebudayaan lebih menyerupai gaya Yahudi dibandingkan dengan gaya Islam. Demikian pula adopsi Iran terhadap Islam yang dijadikan sebagai komoditas paham Syiah menunjukkan bahwa agama yang berada di Iran itu adalah sebuah produk dari keyakinan awal diaduk-aduk dalam bejana pemikiran Syiah sehingga menghasilkan kitab tersendiri yang dianut oleh Yahudi Iran.
Di sinilah tidak memungkinkan darah Yahudi bisa bercampur dengan Islam selama yang digunakan itu adalah bentuk kebangsaan yahudi yang memandang rendah orang orang Arab. Tidaklah heran jika Iran mengadopsi ajaran yang membenci Arab. Tidaklah membenci Arab melainkan bagian dari ajaran syiah.
سَلْمَانَ، قَالَ: قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَا سَلْمَانُ لَا تَبْغَضْنِي فَتُفَارِقَ دِينَكَ، قُلْتُ : *يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ أَبْغَضُكَ وَبِكَ هَدَانَا اللَّهُ؟ .قَالَ: تَبْغَضُ العَرَبَ فَتَبْغَضُنِي*
Artinya: Dari Salman Radhiyallahu ‘anhu, “Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam telah bersabda,’Wahai Salman, janganlah engkau membenciku, dengan begitu maka engkau akan meninggalkan dien-mu’. Aku berkata,’Wahai Rasulullah, bagaimana aku membenci paduka sedangkan melalui Paduka Allah memberi petunjuk kepada kami?’ *Rasulullah bersabda,’Engkau membenci Arab, maka engkau membenciku'”* . (Riwayat At Tirmidzi, hadits hasan gharib).
Mengapa orang yang benci Arab disebut benci Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam ?. Karena Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dilahirkan di Arab bukan di Persia, Alquran diturunkan dalam bentuk bahasa Arab karena kemuliaan orang Arab yang menjadi pilihan bahasa Wahyu, dan tidak memilih bahasa Persia sebagai Wahyu. Tidak memilih bahasa Inggris atau bahasa bahasa lainnya di dunia, karena bahasa Arab dipandang lebih muda dipahami dan diterima.
Pembenci Arab itu memang produk Iran yang berpandangan Syiah, sedangkan kebencian pada Arab ini dikumandangkan oleh orang-orang Persia dengan menggunakan Ali bin Abi Tholib sebagai narasinya. Tentu adalah sebuah usaha adu domba antara orang Arab dan orang Arab yang dilakukan narasi-narasi sebagai perawi hadits palsu tersebut, yang mengumandangkan kebencian kepada Arab.
*Ketika seseorang membenci bangsa Arab secara umum, maka ia telah membenci Rasulullah secara khusus atau ketika ia membenci bangsa Arab, maka hal itu bisa membuatnya membenci Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam. Maka hendaklah kita mewaspadai akan hal ini*
(lihat, Tuhfah Al Ahwadzi, 9/398).
Mahdi Syiah Membunuh Bangsa Arab dan Suku Quraisy
Mahdi versi Syiah adalah seorang yang fanatik terhadap suku. Dia tidak berperang karena agama atau akidah, tetapi karena suku dan bangsa. Dia akan membunuh bangsa Arab dan kaum Quraisy. Telah diriwayatkan oleh al-Majlisi, dari Abu Abdillah bahwa dia berkata, “Apabila al-Qaim telah keluar, tidak ada hubungan antara dia dan bangsa Arab dan Quraisy selain pedang.” (Biharul Anwar, 52/355)
Diriwayatkan dari Abu Ja’far bahwa dia berkata, “Seandainya manusia mengetahui apa yang akan dilakukan oleh al-Qaim ketika dia keluar, tentu kebanyakan mereka tidak ingin melihatnya karena perbuatannya membunuh manusia. Ketahuilah, dia tidak memulai kecuali dari bangsa Quraisy. Dia tidak mengambil darinya selain pedang dan memberikan sesuatu kepadanya selain pedang. Banyak manusia mengatakan, ‘Orang ini bukan dari keluarga Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Seandainya dia dari keluarga Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, sudah tentu dia akan bersifat kasih sayang’.” (al-Ghaibah, an-Nu’mani, hlm. 154 dan Biharul Anwar, 52/354)
Bahkan, orang yang telah mati tidak selamat dari siksaan Imam Mahdi yang jahat ini. Diriwayatkan oleh al-Mufid dari Abu Abdillah bahwa dia berkata, “Apabila al-Qaim dari keluarga Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam telah muncul, dia akan menghidupkan lima ratus orang dari kaum Quraisy lalu memenggal leher mereka. Kemudian dia menghidupkan lima ratus lainnya, hingga melakukan hal itu sebanyak enam kali.” (Biharul Anwar, 52/338)
Dalam sebuah riwayat dari Abu Ja’far, ia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berjalan di tengah-tengah umat dengan kelembutan dan mengambil hati manusia, sedangkan al-Qaim berjalan dengan pembunuhan. Demikianlah ia diperintahkan dalam al-Kitab yang ada padanya; bahwa dia berjalan dengan pembunuhan dan tidak diperintahkan kepadanya untuk bertobat. Celakalah bagi orang yang menentang . (BiharulAnwar, 52/353)
*Dalam hadis hadis Syiah yang disandarkan kepada beberapa tokoh Syiah, bahwa kehadiran Imam Mahdi kelak akan menghabisi orang Arab. Sampai tidak tertinggal seorangpun dari bangsa Arab* ini makin memberikan makna kalau agama Syiah itu adalah media dendam orang-orang Persia dalam rangka merebut kembali kejayaan Persia dengan menghancurkan orang Arab. Kehadiran Imam Mahdi yang berdarah Arab menumpas Arab itu sudah pasti lelucon Syiah Yang paling lucu untuk diyakini sebagai keyakinan umat Islam.
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: