Syiahindonesia.com - Kementerian Dalam Negeri Yaman hari Selasa mengatakan telah menangkap anggota sel pemberontak Houthi yang terlibat dalam serangan drone hari Kamis lalu di Pangkalan Udara Al-Anad, tulis Al-Arabiya.
Serangan pesawat tak berawak ke parade militer pemerintah Yaman, yang terbaru dan paling mematikan sejak perjanjian gencatan senjata dan proposal perundingan damai ditandatangani di Swedia bulan lalu, menewaskan enam orang dan melukai sejumlah lainnya.
Orang ketujuh meninggal beberapa hari kemudian.
Sebuah pernyataan kementerian menambahkan bahwa sel itu bekerja untuk milisi Houthi di Aden, Lahij dan daerah-daerah bebas lainnya, tambah Al-Arabiya melaporkan.
Ahmed Al-Misri, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Dalam Negeri, mengatakan para militan ditangkap dalam beberapa hari terakhir di Provinsi Lahij, utara Aden, tempat Pangkalan Udara Al-Anad berada.
Al-Misri menambahkan bahwa mereka yang ditangkap mengakui selama interogasi mereka melakukan pembunuhan dan pemboman di Aden, yang menargetkan para pejabat keamanan dan militer.
Para militan Syiah ini juga mengatakan mereka menerima pelatihan dari para kelompok pemberontak Houthi di Sanaa dan Dhamar, daerah-daerah yang dikontrol oleh milisi.
Pekan lalu, Houthi mengakui melakukan serangan udara menggunakan pesawat tanpa awak dalam acara parade pembukaan periode baru sekolah militer di pangkalan militer tentara Yaman Al-And di kota Lahij, selatan Yaman.
Kantor beruta Anadolu Agency mengutip, lebih dari 10 orang, di antaranya komandan pasukan Yaman menderita luka-luka. Hingga berita ini ditulis belum ada pernyataan resmi terkait korban tewas dalam serangan itu.
Al Houthi adalah milisi pemberontak yang didung Iran. Sementara Arab Saudi dan UAE memimpin koalisi Negara Teluk dalam perang Yaman setelah kelompok ini mengambil alih dan menggulingkan pemerintahan sah Abd-Rabbu Mansour Hadi yang didukung Saudi pada 2014. Indonesiainside.id
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Serangan pesawat tak berawak ke parade militer pemerintah Yaman, yang terbaru dan paling mematikan sejak perjanjian gencatan senjata dan proposal perundingan damai ditandatangani di Swedia bulan lalu, menewaskan enam orang dan melukai sejumlah lainnya.
Orang ketujuh meninggal beberapa hari kemudian.
Sebuah pernyataan kementerian menambahkan bahwa sel itu bekerja untuk milisi Houthi di Aden, Lahij dan daerah-daerah bebas lainnya, tambah Al-Arabiya melaporkan.
Ahmed Al-Misri, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Dalam Negeri, mengatakan para militan ditangkap dalam beberapa hari terakhir di Provinsi Lahij, utara Aden, tempat Pangkalan Udara Al-Anad berada.
Al-Misri menambahkan bahwa mereka yang ditangkap mengakui selama interogasi mereka melakukan pembunuhan dan pemboman di Aden, yang menargetkan para pejabat keamanan dan militer.
Para militan Syiah ini juga mengatakan mereka menerima pelatihan dari para kelompok pemberontak Houthi di Sanaa dan Dhamar, daerah-daerah yang dikontrol oleh milisi.
Pekan lalu, Houthi mengakui melakukan serangan udara menggunakan pesawat tanpa awak dalam acara parade pembukaan periode baru sekolah militer di pangkalan militer tentara Yaman Al-And di kota Lahij, selatan Yaman.
Kantor beruta Anadolu Agency mengutip, lebih dari 10 orang, di antaranya komandan pasukan Yaman menderita luka-luka. Hingga berita ini ditulis belum ada pernyataan resmi terkait korban tewas dalam serangan itu.
Al Houthi adalah milisi pemberontak yang didung Iran. Sementara Arab Saudi dan UAE memimpin koalisi Negara Teluk dalam perang Yaman setelah kelompok ini mengambil alih dan menggulingkan pemerintahan sah Abd-Rabbu Mansour Hadi yang didukung Saudi pada 2014. Indonesiainside.id
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: