Syiahindonesia.com - Kedatangan Artis Religi Haddad Alwi Assegaf ke Kota Binjai mendapat penolakan sejumlah Organisasi Islam.
Pelantun tembang Cinta Rasul ini dijadwalkan sebagai bintang tamu kegiatan zikir dan tabligh akbar di Tanah Lapang Merdeka Kota Binjai, Jumat (22/2/2019).
Menyikapi penolakan Ormas Islam Kota Binjai, Kamis malam pukul 21.20 WIB telah berlangsung pertemuan klarifikasi antara Haddad Alwi dengan Ormas Islam se-Kota Binjai terkait tudingan Haddad Alwi penganut Syiah dan ada nuansa politis Pilpres.
Pertemuan bertempat di Rumah Dinas Kapolres Binjai, AKBP Nugroho Tri Nuryanto di Jalan Raden Yusuf No. 1 Kelurahan Tangsi Kecamatan Binjai Kota.
Haddad Alwi menyampaikan beberapa klarifikasi terkait tudingan Syiah. Bagi pelantun lagu Ummi ini mengatakan dirinya korban fitnah dengan tudingan Syiah.
"Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Ormas-ormas Islam Kota Binjai yang telah sudi memberikan waktunya untuk bertemu dan mau mendengarkan klarifikasi) dari saya, sehingga saya yakin bahwa antum sekalian merupakan para pejuang-pejuang Islam," katanya.
Haddad Alwi mengakui sudah banyak terkena fitnah. Diceritakannya, pernah suatu hari ketika salat di masjid dan melihat ada satu orang anak yang sedang salat, sehabis salat Haddad Alwi hendak menyalami anak tersebut.
"Akan tetapi anak itu hanya diam saja, dan mengucapkan "Anda Syiah" kepada diri saya," ungkapnya.
"Saya telah menjelaskan berulang kali bahwa saya bukanlah seorang Tokoh Syiah dan saya juga bukan Tokoh Nasional, tetapi saya hanya lah seorang manusia yang dianugerahkan oleh Allah SWT suara yang indah dalam melantunkan Shalawat," ungkapnya.
Djarot Minta Generasi Millenial harus jadi Pelopor, Petarung dan Tahan Uji di Era Persaingan Global
Saat Ini Lebih Sulit Hentikan Kylian Mbappe daripada Lionel Messi
Nyaris Ditonjok Meski Hamil, Friska Silaban Ungkap Kekejaman Satpam Unimed yang Tewaskan Suaminya
Dalam pertemuan ini, teman duet Sulis ini berharap dapat menjelaskan kepada Ormas Islam Kota Binjai dan menjernihkan permasalahan bahwa dia bukan penganut aliran Syiah.
"Saya hanya melantunkan lagu-lagu religi yang bernuansa Shalawat," katanya.
Ketua FUI Kota Binjai, Syaiful Sa'aba menanyakan beberapa terkait tudingan kepada Haddad Alwi secara langsung. Di antaranya terkait siapa sponsor kegiatan, upaya Haddad Alwi mengklarifikasi tudinga. Syiah.
"Acara antum apakah murni acara antum sendiri atau adakah yang mensponsorinya?
Apakah dalam rentang 7 tahun ini antum ada melakukan klarifikasi ke lembaga yang berwenang untuk menguatkan tabayyun antum bahwa antum bukanlah pengikut Syiah?" kata Syaiful Sa'aba.
Menanggapi pertanyaan ini, Haddad Alwi menyatakan bahwa acara zikir, tabligh akbar dan Shalawat yang memprakarsai adalah Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) Kota Binjai. Hadda Alwi datang sebagai kapasitas bintang tamu, penghibur masyarakat.
"Bahwa saya belum pernah melakukan klarifikasi (Tabayyun) ke lembaga yang berwenang seperti MUI terkait dengan tuduhan menganut paham Syiah akan tetapi saya pernah bertemu dengan pengurus MUI pusat," jawab Haddad Alwi.
Ketua Hijrah Syuhada Kota Binjai, M. Luth Siregar menyaatakan tidak tahu bahwa pertemuan di Rumdis Kapolres untuk mendengar klarifikasi dari Haddad Alwi. Luth juga mengaku bukan yang memutuskan kegiatan Haddad Alwi bisa sukses atau tidak.
"Bahwa kami sekitar pukul 17.00 WIB ditelepon Ustaz Ahmad Nasir untuk bertemu di Rumah Dinas Kapolres Binjai dan tidak mengetahui bahwa pertemuan ini untuk klarifikasi (Tabayyun) Haddad Alwi Assegaf terkait tuduhan menganut paham Syiah," katanya.
"Kami juga tidak bisa memutuskan apakah Haddad Alwi Assegaf boleh tampil untuk acara, karena kedatangan kami kemari bukan lah untuk melakukan Tabayyun (Klarifikasi)," tukasnya.
Kapolres Binjai l, AKBP Nugroho Tri Nuryanto menyampaikan bahwa acara Zikir, Tabligh Akbar dan Shalawat dengan tujuan yang baik yaitu untuk menghibur masyarakat Kota Binjai. Kata Kapolres, Haddad Alwi sudah memberikan klarifikasi (Tabayyun).
"Haddad Alwi telah klarifikasi kepada Ormas Islam Kota Binjai bahwa Beliau bukanlah penganut Aliran Syiah, maka permasalahan ini sudah helas dan clear. Untuk kegiatan, Saya selaku Kapolres Binjai akan bertanggungjawab penuh untuk keamanan. Apabila ada pihak-pihak yang ingin menciptakan keributan mau pun kerusuhan maka akan saya tindak secara tegas," ujarnya.
Sekda Kota Binjai, Mahfullah Daulay menyampaikan agar masyaarakat tetap menjaga keharmobisan dan ketentraman umat beragama. Sekda bilang, perbedaan adalah hal yang biasa.
" Marilah kita bersama-sama menciptakan situasi yang kondusif di Kota Binjai, apabila ada perbedaan itu adalah hal yang biasa, biar lah perbedaan itu menjadi indah, tetapi janganlah perbedaan itu menjadi halangan untuk kita berbuat kebaikan," katanya.
"Haddad Alwi sudah bersumpah kepada Allah SWT bahwa beliau bukanlah penganut aliran Syiah dan hal itu harus kita hargai dan hormati," katanya.
Pukul 22.00 WIB pertemuan dalam rangka klarifikasi selesai dilaksanakan dan ditutup dengan doa bersama, berjalan dengan aman, tertib dan lancar. Dalam pertemuan tersebut, Ormas Islam Kota Binjai tetap tidak mempercayai apa yang telah diklarifikasi oleh Haddad Alwi.
Ormas Islam Kota Binjai akan berkonsultasi dengan Ustaz Ahmad Shibri Lubis selaku Ketua Umum DPP Front Pembela Islam (FPI) terkait klarifikasi yang telah disampaikan oleh Haddad Alwi.
Diketahui pada pertemuan dihadiri oleh Kapolres Binjai AKBP Nugroho Tri Nuryanto, Walikota Binjai H.M. Idaham, Sekda Kota Binjai, Haddad Alwi,
Ketua FKUB Kota Binjai Ustaz Ahmad Nasir, Ketua FUI Kota Binjai Ustaz Syarifum Sa'aba, Ketua MMI Kota Binjai Ustaz Imrob Al Zufri.
Perwakilan Lembaga Kajian Islam Kaffah Kota Binjai Ustaz Surya, Ketua Hijrah Syuhada Kota Binjai M. Luth Siregar, SIREGAR, LSM LIRA Kota Binjai, dan Pengurus Ormas Islam se-Kota Binjai sebanyak 20 orang. (Dyk/tribun-medan.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Pelantun tembang Cinta Rasul ini dijadwalkan sebagai bintang tamu kegiatan zikir dan tabligh akbar di Tanah Lapang Merdeka Kota Binjai, Jumat (22/2/2019).
Menyikapi penolakan Ormas Islam Kota Binjai, Kamis malam pukul 21.20 WIB telah berlangsung pertemuan klarifikasi antara Haddad Alwi dengan Ormas Islam se-Kota Binjai terkait tudingan Haddad Alwi penganut Syiah dan ada nuansa politis Pilpres.
Pertemuan bertempat di Rumah Dinas Kapolres Binjai, AKBP Nugroho Tri Nuryanto di Jalan Raden Yusuf No. 1 Kelurahan Tangsi Kecamatan Binjai Kota.
Haddad Alwi menyampaikan beberapa klarifikasi terkait tudingan Syiah. Bagi pelantun lagu Ummi ini mengatakan dirinya korban fitnah dengan tudingan Syiah.
"Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Ormas-ormas Islam Kota Binjai yang telah sudi memberikan waktunya untuk bertemu dan mau mendengarkan klarifikasi) dari saya, sehingga saya yakin bahwa antum sekalian merupakan para pejuang-pejuang Islam," katanya.
Haddad Alwi mengakui sudah banyak terkena fitnah. Diceritakannya, pernah suatu hari ketika salat di masjid dan melihat ada satu orang anak yang sedang salat, sehabis salat Haddad Alwi hendak menyalami anak tersebut.
"Akan tetapi anak itu hanya diam saja, dan mengucapkan "Anda Syiah" kepada diri saya," ungkapnya.
"Saya telah menjelaskan berulang kali bahwa saya bukanlah seorang Tokoh Syiah dan saya juga bukan Tokoh Nasional, tetapi saya hanya lah seorang manusia yang dianugerahkan oleh Allah SWT suara yang indah dalam melantunkan Shalawat," ungkapnya.
Djarot Minta Generasi Millenial harus jadi Pelopor, Petarung dan Tahan Uji di Era Persaingan Global
Saat Ini Lebih Sulit Hentikan Kylian Mbappe daripada Lionel Messi
Nyaris Ditonjok Meski Hamil, Friska Silaban Ungkap Kekejaman Satpam Unimed yang Tewaskan Suaminya
Dalam pertemuan ini, teman duet Sulis ini berharap dapat menjelaskan kepada Ormas Islam Kota Binjai dan menjernihkan permasalahan bahwa dia bukan penganut aliran Syiah.
"Saya hanya melantunkan lagu-lagu religi yang bernuansa Shalawat," katanya.
Ketua FUI Kota Binjai, Syaiful Sa'aba menanyakan beberapa terkait tudingan kepada Haddad Alwi secara langsung. Di antaranya terkait siapa sponsor kegiatan, upaya Haddad Alwi mengklarifikasi tudinga. Syiah.
"Acara antum apakah murni acara antum sendiri atau adakah yang mensponsorinya?
Apakah dalam rentang 7 tahun ini antum ada melakukan klarifikasi ke lembaga yang berwenang untuk menguatkan tabayyun antum bahwa antum bukanlah pengikut Syiah?" kata Syaiful Sa'aba.
Menanggapi pertanyaan ini, Haddad Alwi menyatakan bahwa acara zikir, tabligh akbar dan Shalawat yang memprakarsai adalah Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) Kota Binjai. Hadda Alwi datang sebagai kapasitas bintang tamu, penghibur masyarakat.
"Bahwa saya belum pernah melakukan klarifikasi (Tabayyun) ke lembaga yang berwenang seperti MUI terkait dengan tuduhan menganut paham Syiah akan tetapi saya pernah bertemu dengan pengurus MUI pusat," jawab Haddad Alwi.
Ketua Hijrah Syuhada Kota Binjai, M. Luth Siregar menyaatakan tidak tahu bahwa pertemuan di Rumdis Kapolres untuk mendengar klarifikasi dari Haddad Alwi. Luth juga mengaku bukan yang memutuskan kegiatan Haddad Alwi bisa sukses atau tidak.
"Bahwa kami sekitar pukul 17.00 WIB ditelepon Ustaz Ahmad Nasir untuk bertemu di Rumah Dinas Kapolres Binjai dan tidak mengetahui bahwa pertemuan ini untuk klarifikasi (Tabayyun) Haddad Alwi Assegaf terkait tuduhan menganut paham Syiah," katanya.
"Kami juga tidak bisa memutuskan apakah Haddad Alwi Assegaf boleh tampil untuk acara, karena kedatangan kami kemari bukan lah untuk melakukan Tabayyun (Klarifikasi)," tukasnya.
Kapolres Binjai l, AKBP Nugroho Tri Nuryanto menyampaikan bahwa acara Zikir, Tabligh Akbar dan Shalawat dengan tujuan yang baik yaitu untuk menghibur masyarakat Kota Binjai. Kata Kapolres, Haddad Alwi sudah memberikan klarifikasi (Tabayyun).
"Haddad Alwi telah klarifikasi kepada Ormas Islam Kota Binjai bahwa Beliau bukanlah penganut Aliran Syiah, maka permasalahan ini sudah helas dan clear. Untuk kegiatan, Saya selaku Kapolres Binjai akan bertanggungjawab penuh untuk keamanan. Apabila ada pihak-pihak yang ingin menciptakan keributan mau pun kerusuhan maka akan saya tindak secara tegas," ujarnya.
Sekda Kota Binjai, Mahfullah Daulay menyampaikan agar masyaarakat tetap menjaga keharmobisan dan ketentraman umat beragama. Sekda bilang, perbedaan adalah hal yang biasa.
" Marilah kita bersama-sama menciptakan situasi yang kondusif di Kota Binjai, apabila ada perbedaan itu adalah hal yang biasa, biar lah perbedaan itu menjadi indah, tetapi janganlah perbedaan itu menjadi halangan untuk kita berbuat kebaikan," katanya.
"Haddad Alwi sudah bersumpah kepada Allah SWT bahwa beliau bukanlah penganut aliran Syiah dan hal itu harus kita hargai dan hormati," katanya.
Pukul 22.00 WIB pertemuan dalam rangka klarifikasi selesai dilaksanakan dan ditutup dengan doa bersama, berjalan dengan aman, tertib dan lancar. Dalam pertemuan tersebut, Ormas Islam Kota Binjai tetap tidak mempercayai apa yang telah diklarifikasi oleh Haddad Alwi.
Ormas Islam Kota Binjai akan berkonsultasi dengan Ustaz Ahmad Shibri Lubis selaku Ketua Umum DPP Front Pembela Islam (FPI) terkait klarifikasi yang telah disampaikan oleh Haddad Alwi.
Diketahui pada pertemuan dihadiri oleh Kapolres Binjai AKBP Nugroho Tri Nuryanto, Walikota Binjai H.M. Idaham, Sekda Kota Binjai, Haddad Alwi,
Ketua FKUB Kota Binjai Ustaz Ahmad Nasir, Ketua FUI Kota Binjai Ustaz Syarifum Sa'aba, Ketua MMI Kota Binjai Ustaz Imrob Al Zufri.
Perwakilan Lembaga Kajian Islam Kaffah Kota Binjai Ustaz Surya, Ketua Hijrah Syuhada Kota Binjai M. Luth Siregar, SIREGAR, LSM LIRA Kota Binjai, dan Pengurus Ormas Islam se-Kota Binjai sebanyak 20 orang. (Dyk/tribun-medan.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: