Syiahindonesia.com - Sekitar 200.000 warga sipil telah mengungsi dari rumah mereka di Idlib dan Hama selama lima bulan terakhir karena pelanggaran berulang yang dilakukan oleh rezim Suriah, menurut sebuah LSM.
Berbicara kepada Anadolu Agency, Mohamed al-Hallaj, direktur Tim Koordinator Respons, mengatakan bahwa sekitar 122.000 orang telah mengungsi dari rumah mereka di wilayah tersebut dalam enam minggu terakhir saja.
Al-Hallaj mengaitkan lonjakan perpindahan baru-baru ini dengan serangan berkelanjutan rezim Suriah dan sekutunya.
Serangan rezim dan kelompok-kelompok teroris yang didukung Iran di zona de-eskalasi Idlib diperkirakan telah menewaskan sedikitnya 152 warga sipil dan melukai lebih dari 445 lainnya sejak awal 2019.
September lalu, Turki dan Rusia sepakat untuk mengubah Idlib menjadi zona de-militerisasi, di mana tindakan agresi secara tegas dilarang, menyusul pertemuan antara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin di kota Sochi, Rusia.
(fath/arrahmah.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Berbicara kepada Anadolu Agency, Mohamed al-Hallaj, direktur Tim Koordinator Respons, mengatakan bahwa sekitar 122.000 orang telah mengungsi dari rumah mereka di wilayah tersebut dalam enam minggu terakhir saja.
Al-Hallaj mengaitkan lonjakan perpindahan baru-baru ini dengan serangan berkelanjutan rezim Suriah dan sekutunya.
Serangan rezim dan kelompok-kelompok teroris yang didukung Iran di zona de-eskalasi Idlib diperkirakan telah menewaskan sedikitnya 152 warga sipil dan melukai lebih dari 445 lainnya sejak awal 2019.
September lalu, Turki dan Rusia sepakat untuk mengubah Idlib menjadi zona de-militerisasi, di mana tindakan agresi secara tegas dilarang, menyusul pertemuan antara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin di kota Sochi, Rusia.
(fath/arrahmah.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: