Zulkarnaen Madhuri
Sering kali propaganda Syiah menyebutkan para sahabat nabi
dengan hadits-hadits yang datang dari sahabat nabi, dalam rangka memberikan
image kepada umat bahwa sahabat nabi telah banyak melakukan kesalahan yang
tidak layak lagi diakui sebagai sahabat nabi.
Untuk menguatkan pendiriannya biasanya ulama-ulama Syiah
mengutip Hadits Imam Bukhari yang menggambarkan ada sahabat nabi kelak diusir
dari Telaga surga.
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ
حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ مُغِيرَةَ عَنْ أَبِي وَائِلٍ قَالَ قَالَ عَبْدُ
اللَّهِ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَا فَرَطُكُمْ
عَلَى الْحَوْضِ لَيُرْفَعَنَّ إِلَيَّ رِجَالٌ مِنْكُمْ حَتَّى إِذَا أَهْوَيْتُ
لِأُنَاوِلَهُمْ اخْتُلِجُوا دُونِي فَأَقُولُ أَيْ رَبِّ أَصْحَابِي يَقُولُ لَا
تَدْرِي مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ
Telah menceritakan kepada kami Muusaa bin Ismaa’iil : Telah
menceritakan kepada kami Abu ‘Awaanah, dari Mughiirah, dari Abu Waail, ia
berkata : Telah berkata ‘Abdulah : Telah bersabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa
sallam : “Aku akan mendahului kalian sampai di Haudl dan akan dihadapkan
kepadaku beberapa orang dari kalian. Kemudian ketika aku memberi minum mereka,
mereka terhalau dariku maka aku bertanya : ‘Wahai Rabbku, mereka itu
shahabat-shahabatku. Dia berfirman : ‘Engkau tidak tahu apa yang mereka perbuat
sepeninggalmu’ [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 7049].
Disebutkan bahwa sahabat-sahabat nabi yang dimaksud itu
adalah sahabat seperti Abu Bakar, Umar Bin Khattab, Utsman bin Affan dan
lain-lainnya yang termasuk sahabat nabi. Menurut Syiah, sahabat sahabat nabi
tidak lagi bisa diharapkan baik dengan menggunakan standar keimanan ataupun
standar keislaman, karena kedudukan para sahabat termasuk orang-orang yang
melanggar atas mandat wilayah kepemimpinan keluarga besar Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam, mungkin lebih seram kalau disebut dengan istilah
nepotisme model Syiah.
Dalam berbagai kitab Syiah tertulis nama-nama sahabat yang
masuk neraka diantaranya adalah Abu Bakar, Umar dan Usman. Sebagaimana yang
tertulis di dalam Kitab biharul Anwar. Mereka yang pandai menyebutkan sahabat,
juga menggunakan hadits tersebut sebagai fakta bahwa para sahabat nabi sebagian
besar akan diusir dari Telaga surga.
Kalau hal itu benar pasti juga dari kalangan Imam 12 ada
yang diusir dari Surga oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, mereka
kalangan Ahlul Bait dalam hal ini yang layak dianggap Ahlul Bait menurut Syiah.
Di dalam hadis yang sama dari Imam Bukhari juga menceriterakan keluarga Nabi
yang diusir Telaga surga.
حدثنا سعيد بن أبي مريم: حدثنا محمد بن مطَّرف:
حدثني أبو حازم، عن سهل بن سعد قال:
قال النبي صلى الله عليه وسلم: (إني فرطكم على
الحوض، من مر علي شرب، ومن شرب لم يظمأ أبدا، ليردنَّ علي أقوام أعرفهم ويعرفونني،
ثم يحال بيني وبينهم).قال أبو حازم: فسمعني النعمان بن أبي عياش
فقال: هكذا سمعت من سهل؟ فقلت: نعم، فقال: أشهد على أبي سعيد الخدري، لسمعته وهو
يزيد فيها: (فأقول: إنهم مني، فيقال: إنك لا تدري ما أحدثوا بعدك، فأقول: سحقاً
سحقاً لمن غيَّر بعدي).
Telah menceritakan kepada kami Sa’iid bin Abi Maryam : Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutharrif : Telah menceritakan kepadaku
Abu Haazim, dari Sahl bin Sa’iid, ia berkata : Telah bersabda Nabi shallallaahu
‘alaihi wa sallam : “Sesungguhnya akulah yang pertama-tama mendatangi Haudl.
Barangsiapa yang menuju kepadaku akan minum, dan barangsiapa yang minum niscaya
tidak akan haus selama-lamanya. Sungguh akan ada beberapa kaum yang
mendatangiku dan aku mengenalnya dan mereka juga mengenaliku, kemudian antara
aku dan mereka dihalangi". Abu Haazim berkata : “Lalu An-Nu'maan bin Abi
'Ayyaasy mendengarku, lalu berkata : 'Beginikah kamu mendengar dari Sahl ?'.
Aku berkata : ‘Benar’. Lalu ia berkata : ‘Aku bersaksi atas Abu Sa'iid
Al-Khudriy, bahwasannya aku benar-benar telah mendengarnya dimana ia menambah
lafadh : "Lalu aku (Nabi shalallaahu ‘alaihi wa sallam) berkata : ‘Mereka
adalah bagian dariku !'. Namun dikatakan : 'Sungguh engkau tidak tahu apa yang
mereka lakukan sepeninggalmu !' Maka aku berkata : ‘Menjauh, menjauh, bagi
orang yang mengubah (agama) sepeninggalku" [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy
no. 6583-6584]
Dalam hadits ini ada perkataan. مني yang biasa dipakai
oleh Syiah sebagai maksud dari hadis hadis tentang kepemimpinan.
أنت مني وأنا منك
“Engkau (‘Aliy) termasuk bagian dariku, dan akupun termasuk
bagian darimu” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 4251].
فاطمة بضعة مني، فمن أغضبها أغضبني
“Faathimah adalah bagian dariku. Barangsiapa yang
membuatnya marah, itu artinya juga membuatku marah” [Diriwayatkan oleh
Al-Bukhaariy no. 3714].
حسين مني وأنا من حسين أحب الله من أحب حسينا
حسين سبط من الأسباط
“Husain termasuk bagian dariku dan aku termasuk bagian
dari Husain. Allah akan mencintai siapa saja yang mencintai Husain. Husain
adalah satu umat di antara umat-umat lain dalam kebaikan” [Diriwayatkan
oleh At-Tirmidziy no. 3775, Ahmad 4/172 dan dalam Al-Fadlaail no. 1361, Ibnu
Abi Syaibah 12/102, Ibnu Maajah no. 144, Ibnu Hibbaan no. 6971, Ath-Thabaraaniy
dalam Al-Kabiir 22/no. 702, Al-Haakim 3/177, dan lain-lain; dishahihkan oleh
Al-Albaaniy dalam Silsilah Ash-Shahiihah no. 1227].
Jika haraf من digunakan sebagai acuan maka sudah pasti mengacu kepada
pengertian darah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sendiri yang akan
diusir dari surga juga, makan lebih tepatnya adalah diantara Imam 12 sebagai
keluarga besar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Karena kita tahu bahwa
kebiasaan Syiah selalu memposisikan Ahlul Bait sebagai orang yang Maksum,
sedangkan menurut hadis rasulullah shallallahu alaihi wasallam keturunannya itu
kelak akan ada yang diusir dari surga. Tidak akan menikmati indahnya Telaga di
surga yang sedang dinikmati oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
Maka jika dikompromikan bukan sahabat-sahabat nabi saja yang
akan diusir dari surga tetapi juga adalah dari Imam 12 itu akan ada yang diusir
dari surga menurut Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Jadi sama dong di
mata Rasulullah antara para sahabat nabi dan ahlul bait.
Di sini makin membuktikan kalau para Ahlul Bait tidaklah
Maksum di mata Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam apalagi Imam 12 karangan
hanya ada di kitab kitab khurafat yang tidak bisa diyakini sebagai sebuah
kebenaran
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: