Syiahindonesia.com - Sedikitnya tujuh orang tewas dan delapan lainnya luka-luka akibat serangan udara di sebuah daerah di pinggiran barat laut Yaman, yang justru menghantam sebuah rumah sakit; demikian pernyataan badan bantuan internasional “Save the Children.”
“Save the Children” mengatakan sebuah rudal menghantam pom bensin di dekat pintu masuk rumah sakit di Ritaf, sekitar 100 kilometer dari kota Saada, jam 9 pagi waktu setempat. “Rudal itu menghantam lokasi yang hanya terletak 50 meter dari gedung utama rumah sakit itu.”
Organisasi itu menambahkan rumah sakit itu baru buka selama tiga puluh menit Selasa pagi dan sedang menerima banyak pasien. Diantara korban tewas terdapat seorang petugas medis dengan kedua anaknya, dan seorang penjaga keamanan.
“Save the Children” pada awal minggu ini melaporkan bahwa 37 anak Yaman telah tewas atau luka-luka akibat bom tahun lalu, dan menyerukan penyelidikan terhadap serangan itu.
Kepala Eksekutif “Save the Children” Helle Thorning-Schmidt mengatakan “kami sangat terkejut dan marah dengan serangan biadab ini.” Ditambahkannya, “anak-anak dan petugas medis yang tidak berdosa tewas dalam apa yang tampaknya serangan membabibuta terhadap sebuah rumah sakit di daerah padat penduduk. Serangan semacam ini melanggar hukum internasional.”
Konflik di Yaman dimulai pada tahun 2014 ketika kelompok gerilyawan Houthi-Syiah yang didukung Iran mengambilalih ibukota Sana’a dan menggulingkan pemerintahan Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi. Voa-Indonesia
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
“Save the Children” mengatakan sebuah rudal menghantam pom bensin di dekat pintu masuk rumah sakit di Ritaf, sekitar 100 kilometer dari kota Saada, jam 9 pagi waktu setempat. “Rudal itu menghantam lokasi yang hanya terletak 50 meter dari gedung utama rumah sakit itu.”
Organisasi itu menambahkan rumah sakit itu baru buka selama tiga puluh menit Selasa pagi dan sedang menerima banyak pasien. Diantara korban tewas terdapat seorang petugas medis dengan kedua anaknya, dan seorang penjaga keamanan.
“Save the Children” pada awal minggu ini melaporkan bahwa 37 anak Yaman telah tewas atau luka-luka akibat bom tahun lalu, dan menyerukan penyelidikan terhadap serangan itu.
Kepala Eksekutif “Save the Children” Helle Thorning-Schmidt mengatakan “kami sangat terkejut dan marah dengan serangan biadab ini.” Ditambahkannya, “anak-anak dan petugas medis yang tidak berdosa tewas dalam apa yang tampaknya serangan membabibuta terhadap sebuah rumah sakit di daerah padat penduduk. Serangan semacam ini melanggar hukum internasional.”
Konflik di Yaman dimulai pada tahun 2014 ketika kelompok gerilyawan Houthi-Syiah yang didukung Iran mengambilalih ibukota Sana’a dan menggulingkan pemerintahan Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi. Voa-Indonesia
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: