Oleh Zulkarnain elmadury
Ali Bin Abi Thalib radhiallahu an adalah seorang sahabat, sepupu dan juga menantu Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Dan kedekatan Ali Bin Abi Thalib pada nabi Muhammad juga kedekatan berdasarkan silsilah Ahlul Bait yang dimuliakan oleh Allah.
Tetapi Ali Bin Abi Thalib tidaklah seperti yang dituduhkan oleh Syiah rafidhah yang meninggikan Ali Bin Abi Thalib di atas para sahabatnya di samping kelebihan-kelebihan lainnya. Tetapi sebagai seorang menantu dan sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Ali Bin Abi Thalib tidak pernah membusungkan dadanya lebih dari sahabat-sahabat yang lainnya bahkan beliau sendiri memuliakan sahabat utama seperti Abu Bakar dan Umar.
Sebagaimana lafadz hadits berikut ini
Al-Imam Ibnu Abi ‘Aashim dalam As-Sunnah (no. 993) berkata :
حدثنا أبو علي الحسن بن البزار حدثنا الهيثم بن خارجة ثنا شهاب بن خراش عن حجاج بن دينار عن أبي معشر عن إبراهيم عن علقمة قال سمعت عليا على المنبر فضرب بيده على منبر الكوفة يقول بلغني أن قوما يفضلوني على أبي بكر وعمر ولو كنت تقدمت في ذلك لعاقبت فيه ولكني أكره العقوبة قبل التقدمة من قال شيئا من هذا فهو مفتر عليه ما على المفتري أن خير الناس رسول الله صلى الله عليه وسلم وبعد رسول الله صلى الله عليه وسلم أبو بكر ثم عمر
Telah menceritakan kepada kami Abu ‘Aliy Al-Hasan bin Al-Bazzaar : Telah menceritakan kepada kami Al-Haitsam bin Khaarijah : Telah menceritakan kepada kami Syihaab bin Khiraasy, dari Hajjaaj bin Diinaar, dari Abu Mi’syar, dari Ibraahiim, dari ‘Alqamah, ia berkata : Aku mendengar ‘Aliy di atas mimbar, lalu ia memukul mimbar Kuufah dengan tangannya seraya berkata : Telah sampai kepadaku ada satu kaum yang mengutamakan diriku di atas Abu Bakr dan ‘Umar. Seandainya saja aku dapati hal itu sebelumnya, niscaya aku berikan/tetapkan hukuman padanya. Akan tetapi aku tidak suka ada satu hukuman sebelum permasalahan ada. Barangsiapa yang mengatakan sesuatu dari hal tersebut, maka ia telah dusta. Baginya diberikan hukuman sebagai seorang pendusta. Bahwasannya sebaik-baik manusia adalah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Dan (sebaik-baik manusia) setelah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam adalah Abu Bakr, kemudian ‘Umar…..”.
Sanad riwayat ini adalah hasan
Hadist ini bukti nyata dari sikap Ali Bin Abi Thalib menyikapi Syiah rafidhah yang mudah mengeluarkan kata-kata laknat kepada Abu Bakar dan Umar, karena mereka bukan saja menonjolkan atau mengutamakan Ali bin Abi Tholib, dengan sengaja Syiah rafidhah menebar bencana ghazwul Fikri di kalangan Islam dengan tujuan merusak keutuhan umat Islam. Sedangkan Ali bin Abi Tholib adalah seorang hamba Allah yang mengerti benar kedudukannya di tengah-tengah para sahabat yang banyak berkorban untuk kepentingan Islam. Tidaklah seperti Syiah yang dengan sengaja menimbulkan konflik internal melibatkan berbagai kelompok-kelompok Islam dengan jurus Adi sahabat mengkultuskan Ali bin Abi Tholib tidak pada tempatnya.
Sedangkan hadis yang berisi perkataan Ali Bin Abi Thalib menegaskan bahwa beliau mengakui kemuliaan Abu Bakar dan Umar yang tiada taranya di mata beliau, dan hal itu dikatakan beliau Pada saat dirinya sebagai khalifah, sedangkan Abu Bakar dan Umar sudah tiada.
Bandingkan dengan Syiah rafidhoh zaman now bukan saja kebencian dituangkan kepada para sahabat, maka Seandainya bisa dan mereka masih hidup. Tentu Syiah rafidhah akan melemparkan kedua sahabat nabi itu itu ke dalam bara api karena kebenciannya yang penuh penyakit dan Mendendam sejak lahirnya Syiah rafidhah
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: