Syiahindonesia.com - Kelompok Syiah Houtsi Yaman akan menarik pasukan dari tiga pelabuhan utama, PBB mengatakan pada hari Jum’at (10/5/2019), yang menurut mereka merupakan langkah yang diperlukan untuk membuka jalan bagi negosiasi politik untuk mengakhiri perang empat tahun di negara itu.
Kelompok itu akan memindahkan para pejuangnya dari pelabuhan Hudaidah, Saleef dan Ras Isa selama empat hari, mulai Sabtu (11/5), ujar misi PBB untuk mendukung kesepakatan damai yang ditengahi di Swedia Desember lalu, lansir Al Jazeera.
Dalam sebuah pernyataan, Komite Koordinasi Penempatan Kembali misi itu mengatakan, penempatan kembali pasukan adalah “langkah praktis pertama di lapangan” di bawah pakta tersebut, yang menandai terobosan besar pertama dalam upaya perdamaian untuk mengakhiri perang yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan mendorong Yaman menuju ambang kelaparan.
Misi PBB akan memantau pemindahan itu, ujar pernyataan tersebut, menambahkan bahwa hal itu harus diikuti oleh “komitmen, transparansi, dan tindakan berkelanjutan dari pihak-pihak yang bertikai untuk sepenuhnya memenuhi kewajiban mereka”.
Langkah itu harus memungkinkan PBB untuk mengambil “peran utama dalam mendukung Korporasi Pelabuhan Laut Merah dalam mengelola pelabuhan” dan untuk meningkatkan pemeriksaan PBB terhadap kargo. (haninmazaya/arrahmah.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Kelompok itu akan memindahkan para pejuangnya dari pelabuhan Hudaidah, Saleef dan Ras Isa selama empat hari, mulai Sabtu (11/5), ujar misi PBB untuk mendukung kesepakatan damai yang ditengahi di Swedia Desember lalu, lansir Al Jazeera.
Dalam sebuah pernyataan, Komite Koordinasi Penempatan Kembali misi itu mengatakan, penempatan kembali pasukan adalah “langkah praktis pertama di lapangan” di bawah pakta tersebut, yang menandai terobosan besar pertama dalam upaya perdamaian untuk mengakhiri perang yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan mendorong Yaman menuju ambang kelaparan.
Misi PBB akan memantau pemindahan itu, ujar pernyataan tersebut, menambahkan bahwa hal itu harus diikuti oleh “komitmen, transparansi, dan tindakan berkelanjutan dari pihak-pihak yang bertikai untuk sepenuhnya memenuhi kewajiban mereka”.
Langkah itu harus memungkinkan PBB untuk mengambil “peran utama dalam mendukung Korporasi Pelabuhan Laut Merah dalam mengelola pelabuhan” dan untuk meningkatkan pemeriksaan PBB terhadap kargo. (haninmazaya/arrahmah.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: