Syiahindonesia.com - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) memerintahkan penarikan sebagian diplomatnya yang bertempat di Irak, seiring dengan meningkatnya ancaman dari Iran dan Syiah. AS juga mempercepat pengiriman kapal-kapal pengebom ke Teluk Persia.
"Kemenlu AS memerintahkan diplomat yang berada di Kedutaan Besar AS di Baghdad dan Konsulat AS di Erbil untuk meninggalkan negara itu untuk sementara waktu seiring meningkatnya ancaman dari Iran," sebut pernyataan dari Kemenlu AS, dikutip dari New York Times, Kamis 16 Mei 2019.
Pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menerima laporan bahwa 'aktivitas Iran' meningkat terutama terhadap warga AS yang berada di Irak.
Sementara itu, para pejabat pemerintahan Irak meyakini bahwa mereka akan berada di depan garda AS untuk menahan segala ancaman yang datang dari Iran.
"Tidak ada ancaman yang datang dari pasukan yang didukung Iran di Irak dan Suriah. Kami akan selalu menjadi musuh bagi siapa saja yang mengganggu kedaulatan AS," ucap salah satu pejabat pemerintahan Irak.
Awal Mei lalu, AS telah mengirim pesawat pengebom B-52 sebagai armada tambahan ke Timur Tengah dengan dalih mengatasi ancaman Iran yang meningkat.
Pentagon memastikan jumlah pesawat yang akan dikirim adalah empat buah dan tidak memungkiri bahwa jumlah tersebut akan ditambah, melihat situasi di Timur Tengah dan ancaman dari Iran.
Selain pesawat, di jalur laut, AS juga mengirim armada dengan kapal induk USS Abraham Lincoln. Awalnya, pengiriman ini dilakukan bulan depan. Namun mengingat ancaman dari Iran semakin kuat, AS memutuskan pengiriman dipercepat. Medcom.id
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
"Kemenlu AS memerintahkan diplomat yang berada di Kedutaan Besar AS di Baghdad dan Konsulat AS di Erbil untuk meninggalkan negara itu untuk sementara waktu seiring meningkatnya ancaman dari Iran," sebut pernyataan dari Kemenlu AS, dikutip dari New York Times, Kamis 16 Mei 2019.
Pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menerima laporan bahwa 'aktivitas Iran' meningkat terutama terhadap warga AS yang berada di Irak.
Sementara itu, para pejabat pemerintahan Irak meyakini bahwa mereka akan berada di depan garda AS untuk menahan segala ancaman yang datang dari Iran.
"Tidak ada ancaman yang datang dari pasukan yang didukung Iran di Irak dan Suriah. Kami akan selalu menjadi musuh bagi siapa saja yang mengganggu kedaulatan AS," ucap salah satu pejabat pemerintahan Irak.
Awal Mei lalu, AS telah mengirim pesawat pengebom B-52 sebagai armada tambahan ke Timur Tengah dengan dalih mengatasi ancaman Iran yang meningkat.
Pentagon memastikan jumlah pesawat yang akan dikirim adalah empat buah dan tidak memungkiri bahwa jumlah tersebut akan ditambah, melihat situasi di Timur Tengah dan ancaman dari Iran.
Selain pesawat, di jalur laut, AS juga mengirim armada dengan kapal induk USS Abraham Lincoln. Awalnya, pengiriman ini dilakukan bulan depan. Namun mengingat ancaman dari Iran semakin kuat, AS memutuskan pengiriman dipercepat. Medcom.id
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: