Syiahindonesia.com - "Ketika menjabat sebagai Ketua Umum MUI, Ma'ruf Amin pernah mengeluarkan fatwa mengharamkan Syiah dan Ahmadiyah, juga mengecam tindakan Ahok. Tapi dari kacamata Nahdhatul Ulama, pernyataan-pernyataan Ma'ruf Amin memiliki cara pandang Islam moderat." demikian dilansir Voaindonesia.com, (3/5/19)
Pemilihan umum serentak di Indonesia pada 17 April lalu telah menarik perhatian masyarakat internasional, terutama soal kian kentalnya penyalahgunaan isu agama dalam pemilihan presiden, baik oleh kelompok yang mendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin maupun duet Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Dalam diskusi berjudul "NU, Diplomasi Publik dan Pilpres 2019" yang digelar di kantor Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengurus besar Nahdhatul Ulama (Lakpesdam PBNU) di Jakarta, Rabu (1/5), James Hoesterey, Associate Professor di Emory University di Atlanta, Amerika Serikat, mengatakan kentalnya isu agama tersebut membuat kubu petahana, Joko Widodo, tidak bisa lagi mengandalkan kampanye populis dan sekuler, seperti dilakukannya pada masa pemilihan presiden tahun 2014 lalu.
Jokowi, menurut Hoesterey, menyadari ia harus mencari calon wakil presiden yang dapat menggaet lebih banyak suara kaum muslim. Itulah menjadi alasan kenapa akhirnya Joko Widodo lebih memilih Ma'ruf Amin ketimbang Mahfud MD. (albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Pemilihan umum serentak di Indonesia pada 17 April lalu telah menarik perhatian masyarakat internasional, terutama soal kian kentalnya penyalahgunaan isu agama dalam pemilihan presiden, baik oleh kelompok yang mendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin maupun duet Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Dalam diskusi berjudul "NU, Diplomasi Publik dan Pilpres 2019" yang digelar di kantor Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengurus besar Nahdhatul Ulama (Lakpesdam PBNU) di Jakarta, Rabu (1/5), James Hoesterey, Associate Professor di Emory University di Atlanta, Amerika Serikat, mengatakan kentalnya isu agama tersebut membuat kubu petahana, Joko Widodo, tidak bisa lagi mengandalkan kampanye populis dan sekuler, seperti dilakukannya pada masa pemilihan presiden tahun 2014 lalu.
Jokowi, menurut Hoesterey, menyadari ia harus mencari calon wakil presiden yang dapat menggaet lebih banyak suara kaum muslim. Itulah menjadi alasan kenapa akhirnya Joko Widodo lebih memilih Ma'ruf Amin ketimbang Mahfud MD. (albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: