Zulkarnain elmadury
Kalau melihat suasana web-web Syiah dan grup-grup WhatsApp, mungkin yang paling penuh perhatian mendukung dan membela paslon 01, adalah Syiah, berbagai kata dan kalimat digunakan sebagai ucapan ucapan atau tulisan tulisan yang mengarahkan kebencian pada paslon 02. Selain menggunakan fitnah fitnah icon kebencian seperti Wahabi dan Islam radikal, mereka seolah paling depan di dalam membendung arus pemikiran anti paslon 01. Bagi Syia seolah pertarungan hidup dan mati dengan cara mengunggul-unggulkan paslon 01 di samping kalimat-kalimat sisipan yang mengagung-agungkan jargon paslon 01. Ini artinya Syiah percaya diri dengan kinerjanya di dalam menembus benteng benteng pertahanan Sunni yang dilakukan dengan berbagai cara dan tidak terdeteksi oleh mereka.
Mereka sendiri yang ketergantungannya amat sangat terhadap paslon 01, terlebih karena mempunyai kader unggulan yang diinginkan dan di usung sebagai pembela utama mereka.
Bagi mereka yang mempunyai orang terbaiknya di dalam dunia politik dan tergantung dengan kekuatan PDIP, merupakan harga mati yang tak bisa di hindari bagi mereka adalah pertarungan hidup atau mati membela paslon 01.
Meskipun gaya dan pola yang dipakai di dalam mendukung paslon 01 itu hanya sebatas taqiyah Syiah, tentu merupakan pilihan awal dan akhir mereka dan tidak boleh tidak.
Terlebih dalam benak mereka tidak mungkin mendukung paslon 02 karena alasan utama di paslon 02 itu banyak sekali tokoh-tokoh Islam yang menyoroti sepak terjang Syiah. Ada ustadz Bachtiar Nasir, Ustadz Farid okbah, Ustadz zaitun Rasmin, ustad Fahmi Salim, Tengku Zulkarnain dan banyak lagi pakar Syiah yang terdapat di dalamnya. Jadi itulah yang tidak memungkinkan Mengapa Syiah tidak mau bergabung dengan paslon 02.
Sedangkan orang-orang yang berfikir liberal dengan segala coraknya semua terdapat di grup paslon 01, disamping gerakan-gerakan mereka yang tetap menggunakan senjata taqiyah dengan berpura-pura humanis meskipun sering error di dalam langkah-langkahnya. Contohnya menyebut sunni sebagai saudara mereka, padahal doktrin mereka sangat membenci Sunni sesuai dengan yang tertulis di dalam kitab-kitab nya yang menganggap sejak zaman sahabat nabi sampai sekarang sunni adalah Nasibi
Hanya dalam jangka 4 tahun contohnya sudah banyak keributan yang dibuat oleh Syiah seperti acara hari-hari besar mereka yang biasa dilakukan di Iran, telah muncul di Indonesia dilakukan dengan transparan dan gagah berani, karena mereka merasa mendapat perlindungan dari penguasa yang didukungnya. Misalnya sebagai perayaan hari-hari besar mereka yang biasa dilakukan di Iran sudah mulai marak di Indonesia.
Lambang lambang kebesaran Syiah slogan-slogan Husein dan Azzahra terdengar dimana-mana.
Terlebih mereka berbaur dengan kelompok Islam tradisional, seolah-olah merupakan bagian dari mereka. Sia biasanya berbaur dengan kebudayaan dan amal amal ibadah yang biasa dilakukan secara tradisional oleh kelompok-kelompok Islam tradisional yang mengklaim sebagai Aswaja ketimuran.
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: