Syiahindonesia.com - Dikutip dari karya Muhammad Al-Baqir berjudul Panduan Lengkap Ibadah: Menurut Al-Quran, Al-Sunnah, dan Pendapat Para Ulama (2016), sebagian penganut Syiah mengundurkan salat Magrib maupun awal waktu berbuka puasa sampai kira-kira 10 atau 15 menit setelah terbenamnya matahari sehingga hari benar-benar telah menjadi gelap.
Laporan Tirto.id (13 Juni 2017) bertajuk “Berbuka Puasa bersama Umat Syiah di Jakarta” memberikan contoh yang lebih rinci. Ketika azan Magrib berkumandang dari masjid-masjid di sekitar, para jemaah Syiah masih menyuntuki bacaan Alquran. Barulah, 15 menit kemudian, pengajian itu berakhir. (albert/syiahindonesia.com)
Mereka lantas wudu selagi azan Magrib dari aula bergema. Kembali ke aula untuk salawat, para jemaah lantas melaksanakan salat Magrib yang digabungkan dengan salat Isya. Kira-kira pukul 18.30 barulah mereka membatalkan puasa. (albert/syaihindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Laporan Tirto.id (13 Juni 2017) bertajuk “Berbuka Puasa bersama Umat Syiah di Jakarta” memberikan contoh yang lebih rinci. Ketika azan Magrib berkumandang dari masjid-masjid di sekitar, para jemaah Syiah masih menyuntuki bacaan Alquran. Barulah, 15 menit kemudian, pengajian itu berakhir. (albert/syiahindonesia.com)
Mereka lantas wudu selagi azan Magrib dari aula bergema. Kembali ke aula untuk salawat, para jemaah lantas melaksanakan salat Magrib yang digabungkan dengan salat Isya. Kira-kira pukul 18.30 barulah mereka membatalkan puasa. (albert/syaihindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: