Syiahindonesia.com, Jakarta–Sebuah serangan pesawat tak berawak oleh gerakan pemberontak Syiah Houthi (Hutsi) Yaman di bandara Abha di Arab Saudi Selasa pagi menewaskan sembilan orang, kata kantor berita Reuters, mengutip pernyataan koalisi negara Teluk yang dipimpin Saudi.
Koalisi Saudi di Yaman mengatakan dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Saudi Press Agency (SPA) bahwa sembilan warga sipil terluka dalam serangan itu termasuk satu orang India dan delapan orang Saudi. Namun semua dikabarkan dalam kondisi stabil.
Pemberontak Houthi di, baru-baru ini meningkatkan serangan terhadap sasaran di Arab Saudi, yang memimpin koalisi melawan mereka.
Seorang juru bicara pemberontak mengatakan kelompok itu telah melakukan “operasi besar” dengan menargetkan bandara, menurut Al-Masirah TV milik kelompok itu.
TV Al-Arabiya milik Saudi mengatakan bandara Abha telah beroperasi seperti biasa setelah serangan itu.
Abha adalah bandara sipil di Arab Saudi selatan, dekat dengan perbatasan Yaman.
Pekan lalu, pemberontak Houthi di Yaman melancarkan serangan di bandara, menewaskan satu orang warga Suriah dan melukai 21 lainnya, kata koalisi.
TV Al-Masirah juga mengatakan bahwa para pemberontak telah menargetkan bandara Abha di selatan kerajaan dengan serangan drone.
Pada 13 Juni, rudal pemberontak yang didukung Iran ini menghantam bandara Abha dalam serangan yang melukai 26 orang.
Koalisi yang didukung Barat yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) melakukan intervensi di Yaman pada 2015 untuk mengembalikan pemerintah yang diakui internasional yang direbut oleh Houthi pada akhir 2014.
Koalisi yang dipimpin Saudi telah melanjutkan kampanye serangan udara terhadap daerah-daerah yang dikuasai Houthi, berdampak ribuan kematian sejak 2015.
Riyadh menuduh Iran memasok senjata pemberontak Houthi dengan senjata yang digunakan dalam serangan 13 Juni di bandara Abha, namun Teheran membantahnya.
Pernyataan terbaru badan intelijen Israel, Mossad, Iran berada di belakang serangan baru-baru ini terhadap kapal tanker minyak dan jaringan pipa di seluruh wilayah Teluk.
“Saya dapat memberi tahu Anda, dengan pasti, dari sumber terbaik intelijen Israel dan Barat, bahwa Iran berada di balik serangan itu,” demikian klaim Kepala Badan Intelijen Israel, Mossad, Yossi Cohen dalam konferensi keamanan tahunan di Israel hari Senin sebagaimana dikutip haaretz.com. Indonesiainside.id
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Koalisi Saudi di Yaman mengatakan dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Saudi Press Agency (SPA) bahwa sembilan warga sipil terluka dalam serangan itu termasuk satu orang India dan delapan orang Saudi. Namun semua dikabarkan dalam kondisi stabil.
Pemberontak Houthi di, baru-baru ini meningkatkan serangan terhadap sasaran di Arab Saudi, yang memimpin koalisi melawan mereka.
Seorang juru bicara pemberontak mengatakan kelompok itu telah melakukan “operasi besar” dengan menargetkan bandara, menurut Al-Masirah TV milik kelompok itu.
TV Al-Arabiya milik Saudi mengatakan bandara Abha telah beroperasi seperti biasa setelah serangan itu.
Abha adalah bandara sipil di Arab Saudi selatan, dekat dengan perbatasan Yaman.
Pekan lalu, pemberontak Houthi di Yaman melancarkan serangan di bandara, menewaskan satu orang warga Suriah dan melukai 21 lainnya, kata koalisi.
TV Al-Masirah juga mengatakan bahwa para pemberontak telah menargetkan bandara Abha di selatan kerajaan dengan serangan drone.
Pada 13 Juni, rudal pemberontak yang didukung Iran ini menghantam bandara Abha dalam serangan yang melukai 26 orang.
Koalisi yang didukung Barat yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) melakukan intervensi di Yaman pada 2015 untuk mengembalikan pemerintah yang diakui internasional yang direbut oleh Houthi pada akhir 2014.
Koalisi yang dipimpin Saudi telah melanjutkan kampanye serangan udara terhadap daerah-daerah yang dikuasai Houthi, berdampak ribuan kematian sejak 2015.
Riyadh menuduh Iran memasok senjata pemberontak Houthi dengan senjata yang digunakan dalam serangan 13 Juni di bandara Abha, namun Teheran membantahnya.
Pernyataan terbaru badan intelijen Israel, Mossad, Iran berada di belakang serangan baru-baru ini terhadap kapal tanker minyak dan jaringan pipa di seluruh wilayah Teluk.
“Saya dapat memberi tahu Anda, dengan pasti, dari sumber terbaik intelijen Israel dan Barat, bahwa Iran berada di balik serangan itu,” demikian klaim Kepala Badan Intelijen Israel, Mossad, Yossi Cohen dalam konferensi keamanan tahunan di Israel hari Senin sebagaimana dikutip haaretz.com. Indonesiainside.id
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: