Syiahindonesia.com, ‘Asir – Juru bicara Koalisi Arab untuk Dukungan Legitimasi di Yaman, Kolonel Turki Al-Maliki, mengatakan pada Rabu (12/06/2019) bahwa pemberontak Syiah Hutsi Yaman menargetkan Bandara Internasional Abha di Saudi selatan. Akibatnya, 26 pengunjung bandara terluka.
Berdasarkan keterangan kepada Saudi Press Agency (SPA), Maliki menjelaskan serangan itu terjadi pada pukul 02.21 pagi waktu setempat. Rudal Syiah Hutsi jatuh di terminal kedatangan bandara Abha. Hari itu, ribuan calon penumpang baik dari warga Saudi maupun asing berada di bandara.
Maliki menjelaskan bahwa jatuhnya proyektil mengakibatkan cedera setidaknya 26 penumpang sipil dari berbagai kebangsaan, termasuk (3) wanita (Yaman, India dan Saudi) dan (2) dua anak-anak Saudi, dan (8) kasus luka ringan. Selain itu, pecahan proyektik rudal merusak sejumlah properti.
“Pasukan militer dan keamanan bekerja untuk menentukan jenis proyektil yang digunakan dalam serangan teroris ini,” imbuh Maliki.
Sementara itu, lanjut Maliki, milisi teroris Hutsi melalui medianya bertanggung jawab penuh atas tindakan teroris ini menggunakan rudal jelajah. Ini merupakan pengakuan yang jelas dan tanggung jawab penuh untuk penargetan objek sipil yang dilindungi oleh hukum humaniter internasional.
Ia menegaskan bahwa pihaknya akan membalas serangan ini. Balasan ini akan dilakukan segera dan di waktu yang tepat. Semua pihak yang terlibat dalam serangan ini akan mendapat balasan setimpal. Kiblat.net
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Berdasarkan keterangan kepada Saudi Press Agency (SPA), Maliki menjelaskan serangan itu terjadi pada pukul 02.21 pagi waktu setempat. Rudal Syiah Hutsi jatuh di terminal kedatangan bandara Abha. Hari itu, ribuan calon penumpang baik dari warga Saudi maupun asing berada di bandara.
Maliki menjelaskan bahwa jatuhnya proyektil mengakibatkan cedera setidaknya 26 penumpang sipil dari berbagai kebangsaan, termasuk (3) wanita (Yaman, India dan Saudi) dan (2) dua anak-anak Saudi, dan (8) kasus luka ringan. Selain itu, pecahan proyektik rudal merusak sejumlah properti.
“Pasukan militer dan keamanan bekerja untuk menentukan jenis proyektil yang digunakan dalam serangan teroris ini,” imbuh Maliki.
Sementara itu, lanjut Maliki, milisi teroris Hutsi melalui medianya bertanggung jawab penuh atas tindakan teroris ini menggunakan rudal jelajah. Ini merupakan pengakuan yang jelas dan tanggung jawab penuh untuk penargetan objek sipil yang dilindungi oleh hukum humaniter internasional.
Ia menegaskan bahwa pihaknya akan membalas serangan ini. Balasan ini akan dilakukan segera dan di waktu yang tepat. Semua pihak yang terlibat dalam serangan ini akan mendapat balasan setimpal. Kiblat.net
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: