Syiahindonesia.com - Kementerian Dalam Negeri pemerintahan pemberontak Syi'ah Houtsi di Yaman mengatakan Ibrahim al-Houtsi, saudara lelaki pemimpin tertinggi Syi'ah Houtsi Abdel-Malik al-Houtsi, telah dibunuh.
"Tangan-tangan berbahaya yang berafiliasi dengan agresi AS-Israel dan alat-alatnya membunuh Ibrahim Badreddin al-Houthi," sebuah pernyataan dari pemberontak Syi'ah kaki tangan Iran, yang dikutip oleh TV al-Masirah, mengatakan pada hari Jum'at (9/8/2019).
Pernyataan itu tidak memberikan perincian lebih lanjut mengenai pembunuhan al-Houtsi, yang dikatakan sebagai komandan militer yang berpengaruh di antara pasukan pemberontak Syi'ah Houtsi.
Sumber-sumber Yaman lainnya melaporkan bahwa mayat Ibrahim al-Houtsi, bersama dengan sejumlah komandan pemberontak Syi'ah Houtsi lain, telah ditemukan di sebuah rumah menyusul serangan Saudi di kota Haddeh di provinsi Sana'a di Yaman barat-tengah.
Arab Saudi dan sejumlah sekutu regionalnya meluncurkan kampanye militer di Yaman pada Maret 2015, dengan tujuan mengembalikan pemerintahan presiden Abdu Rabbo Mansour Hadi ke tampuk kekuasaan dan menghancurkan pemberontak Syi'ah Houtsi yang didukung Iran yang merebut ibukota Aden pada 2014.
Pembunuhan itu terjadi pada saat sekutu utama Arab Saudi dalam konflik, Uni Emirat Arab, menyebar kembali pasukannya di Yaman, setelah sebelumnya mengatakan akan menarik militer mereka dari wilayah konflik tersebut.
Perang selama empat tahun telah menelan banyak korban pada infrastruktur negara itu, menghancurkan rumah sakit, sekolah, dan pabrik. PBB mengatakan lebih dari 24 juta orang Yaman sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan, termasuk 10 juta orang menderita kelaparan tingkat ekstrem.
Proyek Data Lokasi dan Peristiwa Konflik Bersenjata yang bermarkas di AS (ACLED), sebuah organisasi penelitian konflik nirlaba, memperkirakan bahwa perang di Yaman yang diakibatkan perebutan berbagai wilayah di negara berpenduduk mayoritas Sunni itu, termasuk ibukota Sana'a, oleh pemberontakan Syi'ah Houtsi telah merenggut nyawa lebih dari 60.000 warga Yaman sejak Januari 2016. (st/ptv)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
"Tangan-tangan berbahaya yang berafiliasi dengan agresi AS-Israel dan alat-alatnya membunuh Ibrahim Badreddin al-Houthi," sebuah pernyataan dari pemberontak Syi'ah kaki tangan Iran, yang dikutip oleh TV al-Masirah, mengatakan pada hari Jum'at (9/8/2019).
Pernyataan itu tidak memberikan perincian lebih lanjut mengenai pembunuhan al-Houtsi, yang dikatakan sebagai komandan militer yang berpengaruh di antara pasukan pemberontak Syi'ah Houtsi.
Sumber-sumber Yaman lainnya melaporkan bahwa mayat Ibrahim al-Houtsi, bersama dengan sejumlah komandan pemberontak Syi'ah Houtsi lain, telah ditemukan di sebuah rumah menyusul serangan Saudi di kota Haddeh di provinsi Sana'a di Yaman barat-tengah.
Arab Saudi dan sejumlah sekutu regionalnya meluncurkan kampanye militer di Yaman pada Maret 2015, dengan tujuan mengembalikan pemerintahan presiden Abdu Rabbo Mansour Hadi ke tampuk kekuasaan dan menghancurkan pemberontak Syi'ah Houtsi yang didukung Iran yang merebut ibukota Aden pada 2014.
Pembunuhan itu terjadi pada saat sekutu utama Arab Saudi dalam konflik, Uni Emirat Arab, menyebar kembali pasukannya di Yaman, setelah sebelumnya mengatakan akan menarik militer mereka dari wilayah konflik tersebut.
Perang selama empat tahun telah menelan banyak korban pada infrastruktur negara itu, menghancurkan rumah sakit, sekolah, dan pabrik. PBB mengatakan lebih dari 24 juta orang Yaman sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan, termasuk 10 juta orang menderita kelaparan tingkat ekstrem.
Proyek Data Lokasi dan Peristiwa Konflik Bersenjata yang bermarkas di AS (ACLED), sebuah organisasi penelitian konflik nirlaba, memperkirakan bahwa perang di Yaman yang diakibatkan perebutan berbagai wilayah di negara berpenduduk mayoritas Sunni itu, termasuk ibukota Sana'a, oleh pemberontakan Syi'ah Houtsi telah merenggut nyawa lebih dari 60.000 warga Yaman sejak Januari 2016. (st/ptv)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: