Syiahindonesia.com, Aden – Bentrokan bersenjata, Rabu (07/08/2019), terjadi di dekat Istana Presiden Yaman di provinsi Aden, selatan negara itu. Baku tembak ini melibatkan pasukan pemerintah sah Yaman dan milisi bentukan Uni Emirat Arab (UEA) yang dikenal Pasukan Sabuk Keamanan. Dua militan Sabuk Keamanan dilaporkan tewas dalam insiden itu.
Insiden bentrokan ini terjadi selama pemakaman dua personel pasukan keamanan yang tewas dalam dua serangan di Aden pekan lalu, menurut sejumlah sumber.
Sejumlah sumber menekankan setidaknya dua pasukan Sabuk Keamanan tewas dalam baku tembak tersebut. Bentrokan terjadi di dekat istana presiden, yang dikenal sebagai Istana Maasheq di Kareter, di pusat Aden.
Sejumlah sumber yang memberikan informasi kepada AFP tidak menjelaskan sebab bentrokan terjadi. Tetapi kota Aden menyaksikan ketegangan besar antara pasukan “Sabuk Keamanan” dan pasukan yang setia kepada pemerintah Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi.
Pasukan Sabuk keamanan memiliki kekuatan besar di Yaman selatan, basis pemerintahan Hadi. Milisi ini dibentuk oleh UEA dan turut memerangi pemberontak Syiah Hutsi di barisan pasukan pemerintah. Mayoritas pasukan ini berasal dari gerakan sparatis di Yaman selatan yang sejak lama menginginkan kemerdekaan.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri UEA, Anwar Gargash menulis di Twitter bahwa “insiden di sekitar Istana Maasheq mengkhawatirkan. Ia menyeru semua pihak untuk tenang. Karena, ketenangan adalah penting.
Pada bagiannya, Utusan PBB ke Yaman Martin Griffiths mengungkapkan keprihatinannya atas eskalasi militer di Aden, termasuk laporan bentrokan di dekat istana presiden. Saya, kata Griffiths, juga sangat prihatin dengan retorika yang menyerukan kekerasan terhadap lembaga-lembaga Yaman.
Ketegangan di Aden berlangsung sejak pekan lalu setelah dua serangan menargetkan pasukan Sabuk Keamanan di Aden. Ketegangan di ibukota pemerintah sah Yaman itu juga terjadi setelah serangan pesawat tanpa awak yang diadopsi oleh pemberontak Hutsi pada Kamis lalu. Puluhan tewas dalam insiden itu. Mayoritas tentara. Kiblat.net
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Insiden bentrokan ini terjadi selama pemakaman dua personel pasukan keamanan yang tewas dalam dua serangan di Aden pekan lalu, menurut sejumlah sumber.
Sejumlah sumber menekankan setidaknya dua pasukan Sabuk Keamanan tewas dalam baku tembak tersebut. Bentrokan terjadi di dekat istana presiden, yang dikenal sebagai Istana Maasheq di Kareter, di pusat Aden.
Sejumlah sumber yang memberikan informasi kepada AFP tidak menjelaskan sebab bentrokan terjadi. Tetapi kota Aden menyaksikan ketegangan besar antara pasukan “Sabuk Keamanan” dan pasukan yang setia kepada pemerintah Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi.
Pasukan Sabuk keamanan memiliki kekuatan besar di Yaman selatan, basis pemerintahan Hadi. Milisi ini dibentuk oleh UEA dan turut memerangi pemberontak Syiah Hutsi di barisan pasukan pemerintah. Mayoritas pasukan ini berasal dari gerakan sparatis di Yaman selatan yang sejak lama menginginkan kemerdekaan.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri UEA, Anwar Gargash menulis di Twitter bahwa “insiden di sekitar Istana Maasheq mengkhawatirkan. Ia menyeru semua pihak untuk tenang. Karena, ketenangan adalah penting.
Pada bagiannya, Utusan PBB ke Yaman Martin Griffiths mengungkapkan keprihatinannya atas eskalasi militer di Aden, termasuk laporan bentrokan di dekat istana presiden. Saya, kata Griffiths, juga sangat prihatin dengan retorika yang menyerukan kekerasan terhadap lembaga-lembaga Yaman.
Ketegangan di Aden berlangsung sejak pekan lalu setelah dua serangan menargetkan pasukan Sabuk Keamanan di Aden. Ketegangan di ibukota pemerintah sah Yaman itu juga terjadi setelah serangan pesawat tanpa awak yang diadopsi oleh pemberontak Hutsi pada Kamis lalu. Puluhan tewas dalam insiden itu. Mayoritas tentara. Kiblat.net
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: