Syiahindonesia.com - Sebuah kapal tanker Iran di tengah konfrontasi antara Washington dan Teheran lagi-lagi mengganti arah pelayarannya pada Jumat (30/8/2019) dan sedang kembali ke Turki, data pengiriman menunjukkan.
Adrian Darya, yang sebelumnya bernama Grace 1, sekarang menuju pelabuhan Iskenderun di Turki tenggara, demikian ditunjukkan situs pelacakan Lalu Marine Traffic.
Ini adalah ketiga kalinya kapal mengubah tujuan dalam 10 hari. Iskenderun terletak 200 kilometer di utara kilang Baniya di Suriah – yang diduga tujuan asli kapal tanker itu.
Mengangkut 2 juta barel minyak, Adrian Darya dibebaskan dari penahanan di Gibraltar pada pertengahan Agustus setelah perselisihan lima minggu mengenai apakah minyak itu membawa minyak Iran ke Suriah yang melanggar sanksi Uni Eropa.
AS, yang mengatakan kapal tanker itu dikendalikan oleh Garda Revolusi Iran yang dianggapnya sebagai kelompok teroris, telah memperingatkan negara-negara di kawasan itu untuk tidak membantu kapal tersebut.
Seorang juru bicara pemerintah Iran dikutip pada Senin (26/8) mengatakan bahwa Iran telah menjual minyak di atas kapal tanker dan bahwa pemilik kapal, yang identitasnya tidak dia ungkapkan, akan memutuskan tujuannya.
Setelah dirilis, dinyatakan bahwa tujuan kapal itu adalah pelabuhan Yunani Kalamata, yang saat itu adalah Mersin Turki. Pada Kamis (29/8), kapal itu tiba-tiba berubah arah, membuat hampir berbelok dari pantai Turki. (Althaf/arrahmah.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Adrian Darya, yang sebelumnya bernama Grace 1, sekarang menuju pelabuhan Iskenderun di Turki tenggara, demikian ditunjukkan situs pelacakan Lalu Marine Traffic.
Ini adalah ketiga kalinya kapal mengubah tujuan dalam 10 hari. Iskenderun terletak 200 kilometer di utara kilang Baniya di Suriah – yang diduga tujuan asli kapal tanker itu.
Mengangkut 2 juta barel minyak, Adrian Darya dibebaskan dari penahanan di Gibraltar pada pertengahan Agustus setelah perselisihan lima minggu mengenai apakah minyak itu membawa minyak Iran ke Suriah yang melanggar sanksi Uni Eropa.
AS, yang mengatakan kapal tanker itu dikendalikan oleh Garda Revolusi Iran yang dianggapnya sebagai kelompok teroris, telah memperingatkan negara-negara di kawasan itu untuk tidak membantu kapal tersebut.
Seorang juru bicara pemerintah Iran dikutip pada Senin (26/8) mengatakan bahwa Iran telah menjual minyak di atas kapal tanker dan bahwa pemilik kapal, yang identitasnya tidak dia ungkapkan, akan memutuskan tujuannya.
Setelah dirilis, dinyatakan bahwa tujuan kapal itu adalah pelabuhan Yunani Kalamata, yang saat itu adalah Mersin Turki. Pada Kamis (29/8), kapal itu tiba-tiba berubah arah, membuat hampir berbelok dari pantai Turki. (Althaf/arrahmah.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: