Syiahindonesia.com, Karimun – Sebanyak 40 anggota Jemaah Syiah pada minggu (22/9/2019) dikembalikan ke daerah asalnya masing – masing, diantaranya yaitu Batam, Malaysia dan Singapura. Untuk jemaah terbanyak ada dari Batam dan Karimun, untuk dari Malaysia dan Singapura kisaran 2 sampai 3 orang.
Massa yang menolak kehadiran dan juga kegiatan Syiah diwilayah bumi berazam tersebut sempat terjadi keributan kecil, tapi dapat di lerai berkat kesigapan dari gabungan parsonil keamanan TNI – Polri.
Seusai melaksanakan pengamanan dan juga penjagaan terhadap kegiatan Syah, Kapolres Karimun AKBP. Hengky Pramudya menegaskan bahwa tidak ada lagi aktifitas – aktifitas yang dilakukan oleh Panitia penyelenggara (Syiah). Dimana proses evakuasi semuanya berjalan dengan aman dan lancar.
“Saya menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakakasih banyak kepada seluruh masyarakat kabupaten Karimun, yang mana tadi juga kita telah bersama – sama untuk saling menjaga keamanan dan kondusifitas,” terang perwira kepolisian yang akan berpindah tugas ke Polda Bali tersebut.
Lebih lanjut, Hengky juga mengatakan bahwa kelompok Masyarakat Karimun yang menolak kegiatan dan kehadiran Syiah dapat dilakukan persuasif dan sesuai dengan kesepakan yang ada, dapat disepakati dan dapat dijalankan dengan baik.
“Termasuk dari pihak penyelenggara juga sudah kominikasi dengan baik, menyikapi juga dengan baik, hingga saat ini Alhamdulillah tadi pukul 11.00 WIB, massa membubarkan diri dengan damai yang dilanjutkan dengan Shalat Dzuhur, sekaligus pihak panitia penyelenggara sudah meninggalkan tempat acara dan kembali ke daerah asal masing – masing,” ungkap pria yang hobi musik ini.
Sementara itu pada kesempatan yang sama Tokoh Agam Ustadz Basid Lubis mengutarakan bahwa Kalaulah ini terwujud, mudah-Mudahan Karimun akan kembali kondusif.
“ Dan apabila seandainya aksi untuk menolak segala macam bentuk kegiatan Syiah ditentang, maka kita tidak dapat menyalahkan siapapun, karena ini memang panggilan Iman dan orang yang merasa bahwa Akidahnya dirusak dan tentunya dia tidak akan tinggal diam, dimana tidak ada yang meminta untuk datang ke lokasi demo, sehingga benar-benar dari kesadaran seluruh masyarakat,” ujarnya.
Aksi penolakan aliran Syiah sendiri dapat berjalan dengan aman, lancar dan terkendali berkat dukungan dari seluruh masyarakat bumi berazam. Evakuasi anggota Syiah mendapat pengawalan ketat dari kepolisian bertolak menuju pelabuhan domestik dan internasional, guna di pulangkan ke daerah asalnya masing – masing. Wartakepri.co.id
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Massa yang menolak kehadiran dan juga kegiatan Syiah diwilayah bumi berazam tersebut sempat terjadi keributan kecil, tapi dapat di lerai berkat kesigapan dari gabungan parsonil keamanan TNI – Polri.
Seusai melaksanakan pengamanan dan juga penjagaan terhadap kegiatan Syah, Kapolres Karimun AKBP. Hengky Pramudya menegaskan bahwa tidak ada lagi aktifitas – aktifitas yang dilakukan oleh Panitia penyelenggara (Syiah). Dimana proses evakuasi semuanya berjalan dengan aman dan lancar.
“Saya menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakakasih banyak kepada seluruh masyarakat kabupaten Karimun, yang mana tadi juga kita telah bersama – sama untuk saling menjaga keamanan dan kondusifitas,” terang perwira kepolisian yang akan berpindah tugas ke Polda Bali tersebut.
Lebih lanjut, Hengky juga mengatakan bahwa kelompok Masyarakat Karimun yang menolak kegiatan dan kehadiran Syiah dapat dilakukan persuasif dan sesuai dengan kesepakan yang ada, dapat disepakati dan dapat dijalankan dengan baik.
“Termasuk dari pihak penyelenggara juga sudah kominikasi dengan baik, menyikapi juga dengan baik, hingga saat ini Alhamdulillah tadi pukul 11.00 WIB, massa membubarkan diri dengan damai yang dilanjutkan dengan Shalat Dzuhur, sekaligus pihak panitia penyelenggara sudah meninggalkan tempat acara dan kembali ke daerah asal masing – masing,” ungkap pria yang hobi musik ini.
Sementara itu pada kesempatan yang sama Tokoh Agam Ustadz Basid Lubis mengutarakan bahwa Kalaulah ini terwujud, mudah-Mudahan Karimun akan kembali kondusif.
“ Dan apabila seandainya aksi untuk menolak segala macam bentuk kegiatan Syiah ditentang, maka kita tidak dapat menyalahkan siapapun, karena ini memang panggilan Iman dan orang yang merasa bahwa Akidahnya dirusak dan tentunya dia tidak akan tinggal diam, dimana tidak ada yang meminta untuk datang ke lokasi demo, sehingga benar-benar dari kesadaran seluruh masyarakat,” ujarnya.
Aksi penolakan aliran Syiah sendiri dapat berjalan dengan aman, lancar dan terkendali berkat dukungan dari seluruh masyarakat bumi berazam. Evakuasi anggota Syiah mendapat pengawalan ketat dari kepolisian bertolak menuju pelabuhan domestik dan internasional, guna di pulangkan ke daerah asalnya masing – masing. Wartakepri.co.id
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: