Syiahindonesia.com - Lebih dari 30 peziarah penganut syiah tewas dan lusinan lainnya teluka saat memperingati hari raya Ashura di Karbala, Irak, Selasa (10/9).
Insiden itu menjadi kejadian paling berdarah dalam peringatan Ashura yang ditandai oleh ribuan penganut Syiah yang berbondong-bondong menuju Karbala untuk memperingati kematian cucu Nabi Muhammad SAW Hussein.
Kekacauan terjadi saat ribuan peziarah berkumpul di salah satu situs suci Syiah di Karbala (100 km dari Baghdad) yang berbalut kubah emas. Data Kementerian Kesehatan irak menyebut 31 orang tewas dan sekitar 100 orang lainnya terluka akibat serangan itu.
Juru Bicara Kemenkes Irak Saif al-Badr menyebut, korban tewas bisa bertambah mengingat ada 10 orang dalam kondisi kritis pascakericuhan tersebut.
Hari raya Ashura yang diperingati oleh penganut Syiah di seluruh dunia merupakan peringatan terhadap kematian Hussein yang tewas di tangan Bani Yazid pada 680 masehi. Peringatan hari raya itu mengundang ribuan penganut syiah dari seluruh dunia.
Dalam peringatan itu, penganut syiah biasanya berteriak menyebut dirinya siap berkorban untuk Hussein.
Meski demikian, korban tewas dari penganut Syiah yang memperingati Ashura kerap terjadi. Diantaranya pada 2005, lebih dari 900 peziarah tewas akibat rumor adanya pengebom bunuh diri yang berujung pada kericuhan.
Sementara pada 2013, lebih dari 40 penganut Syiah tewas di sejumlah tempat akibat serangan kaum ekstremis pada peringatan Ashura. Mediaindonesia.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Insiden itu menjadi kejadian paling berdarah dalam peringatan Ashura yang ditandai oleh ribuan penganut Syiah yang berbondong-bondong menuju Karbala untuk memperingati kematian cucu Nabi Muhammad SAW Hussein.
Kekacauan terjadi saat ribuan peziarah berkumpul di salah satu situs suci Syiah di Karbala (100 km dari Baghdad) yang berbalut kubah emas. Data Kementerian Kesehatan irak menyebut 31 orang tewas dan sekitar 100 orang lainnya terluka akibat serangan itu.
Juru Bicara Kemenkes Irak Saif al-Badr menyebut, korban tewas bisa bertambah mengingat ada 10 orang dalam kondisi kritis pascakericuhan tersebut.
Hari raya Ashura yang diperingati oleh penganut Syiah di seluruh dunia merupakan peringatan terhadap kematian Hussein yang tewas di tangan Bani Yazid pada 680 masehi. Peringatan hari raya itu mengundang ribuan penganut syiah dari seluruh dunia.
Dalam peringatan itu, penganut syiah biasanya berteriak menyebut dirinya siap berkorban untuk Hussein.
Meski demikian, korban tewas dari penganut Syiah yang memperingati Ashura kerap terjadi. Diantaranya pada 2005, lebih dari 900 peziarah tewas akibat rumor adanya pengebom bunuh diri yang berujung pada kericuhan.
Sementara pada 2013, lebih dari 40 penganut Syiah tewas di sejumlah tempat akibat serangan kaum ekstremis pada peringatan Ashura. Mediaindonesia.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: