Syiahindonesia.com, SRINAGAR -- Pihak berwenang India memperketat keamanan di Srinagar, Kashmir. Mereka melarang penyelenggaraan peringatan bulan Muharram. Larangan yang banyak diprotes dan ditentang oleh Syiah di kota itu.
Dilansir dari Aljazirah sejak Ahad (8/9) pagi polisi sudah berkeliling kota, meminta para warga 'untuk tidak keluar rumah mereka'. Dikabarkan ada delapan sampai 10 orang yang ditahan dalam dua upacara keagamaan itu. Mereka ditahan dan dibawa polisi. Kabarnya mereka juga dipukuli dengan tongkat bambu.
Sebagian besar upacara keagamaan seperti Muhamrram sudah dilarang di Kashmir yang dikuasai India. Larangan tersebut diberlakukan sejak adanya pemberontakan terhadap pemerintah India yang dimulai pada 1989.
India dan Pakistan mengklaim Kashmir sepenuhnya tapi masing-masing hanya menguasai setengah wilayah perbatasan itu. Dua dari tiga perang negara bertetangga yang memiliki senjata nuklir itu terjadi di Kashmir. Kashmir yang dikuasai India juga didera pemberontakan selama 30 tahun terakhir.
Pada Sabtu (7/9) lalu, Penasihat Keamanan Nasional India Ajit Doval mengatakan negaranya akan menghentikan pembatasan jaringan internet dan telepon di Kashmir, jika Pakistan berhenti mengerahkan 'teroris' dan menciptakan kerusuhan di negara bagian itu. Doval mengatakan saat ini sambungan telepon di Kashmir '100 persen' sudah dapat digunakan lagi. Tapi langkah selanjutnya tergantung dengan Pakistan yang menurut Doval sudah mengerahkan 230 pasukan bersenjata ke Kashmir.
"Pencabutan (pembatasan) komunikasi tergantung dengan bagaimana Pakistan berperilaku, kami bertekad untuk melindungi nyawa warga Kashmir dari teroris Pakistan bahkan jika kami harus memberlakukan batasan," katanya. Republika.co.id
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Dilansir dari Aljazirah sejak Ahad (8/9) pagi polisi sudah berkeliling kota, meminta para warga 'untuk tidak keluar rumah mereka'. Dikabarkan ada delapan sampai 10 orang yang ditahan dalam dua upacara keagamaan itu. Mereka ditahan dan dibawa polisi. Kabarnya mereka juga dipukuli dengan tongkat bambu.
Sebagian besar upacara keagamaan seperti Muhamrram sudah dilarang di Kashmir yang dikuasai India. Larangan tersebut diberlakukan sejak adanya pemberontakan terhadap pemerintah India yang dimulai pada 1989.
India dan Pakistan mengklaim Kashmir sepenuhnya tapi masing-masing hanya menguasai setengah wilayah perbatasan itu. Dua dari tiga perang negara bertetangga yang memiliki senjata nuklir itu terjadi di Kashmir. Kashmir yang dikuasai India juga didera pemberontakan selama 30 tahun terakhir.
Pada Sabtu (7/9) lalu, Penasihat Keamanan Nasional India Ajit Doval mengatakan negaranya akan menghentikan pembatasan jaringan internet dan telepon di Kashmir, jika Pakistan berhenti mengerahkan 'teroris' dan menciptakan kerusuhan di negara bagian itu. Doval mengatakan saat ini sambungan telepon di Kashmir '100 persen' sudah dapat digunakan lagi. Tapi langkah selanjutnya tergantung dengan Pakistan yang menurut Doval sudah mengerahkan 230 pasukan bersenjata ke Kashmir.
"Pencabutan (pembatasan) komunikasi tergantung dengan bagaimana Pakistan berperilaku, kami bertekad untuk melindungi nyawa warga Kashmir dari teroris Pakistan bahkan jika kami harus memberlakukan batasan," katanya. Republika.co.id
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: