Syiahindonesia.com - Kepala hak asasi manusia PBB, Michelle Bachelet mengatakan kantornya telah menghitung lebih dari 1.000 kematian warga sipil di Suriah utara selama empat bulan terakhir, sebagian besar dari mereka tewas karena serangan udara dan serangan darat oleh pasukan rezim Asad dan sekutu mereka.
Bachelet, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, mengatakan kepada wartawan di Jenewa pada Rabu (4/9/2019) bahwa 1.089 warga sipil tewas di negara yang dilanda perang antara 29 April dan 29 Agustus, termasuk 304 anak, lansir Al Jazeera.
Dia mengatakan hampir semua kematian, sekitar 1.031, disebabkan oleh pasukan rezim dan sekutu mereka di provinsi Idlib dan Hama. 58 lainnya disebabkan oleh pihak-pihak lainnya.
Provinsi Idlib, yang berbatasan dengan Turki, adalah kubu besar terakhir pejuang Suriah.
Pada akhir April, pasukan rezim Suriah, yang didukung oleh Rusia, memulai serangan di wilayah itu dalam upaya untuk menangkap wilayah strategis, yang terletak di jalan raya utama yang menghubungkan Damaskus dengan kota Aleppo di utara.
Bachelet berbicara beberapa jam setelah Save the Children mengatakan dalam sebuah laporan bahwa lebih dari setengah anak di provinsi Idlib kemungkinan tidak akan dapat bersekolah tahun ini karena pertempuran antara kelompok pej.uang dan pasukan rezim telah menghancurkan ratusan fasilitas belajar.
Kelompok bantuan mengatakan 87 fasilitas pendidikan hancur dan ratusan lainnya rusak selama pertempuran berbulan-bulan
Rumah sakit dan bangunan sipil lainnya tidak terhindar dari serangan udara dan penembakan.
Idlib merupakan rumah bagi lebih dari tiga juta orang, setengah dari mereka adalah para pengungsi internal yang berasal dari wilayah lain Suriah yang dipaksa mengungsi di bawah kesepakatan saat wilayah mereka direbut oleh pasukan rezim Asad. (haninmazaya/arrahmah.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Bachelet, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, mengatakan kepada wartawan di Jenewa pada Rabu (4/9/2019) bahwa 1.089 warga sipil tewas di negara yang dilanda perang antara 29 April dan 29 Agustus, termasuk 304 anak, lansir Al Jazeera.
Dia mengatakan hampir semua kematian, sekitar 1.031, disebabkan oleh pasukan rezim dan sekutu mereka di provinsi Idlib dan Hama. 58 lainnya disebabkan oleh pihak-pihak lainnya.
Provinsi Idlib, yang berbatasan dengan Turki, adalah kubu besar terakhir pejuang Suriah.
Pada akhir April, pasukan rezim Suriah, yang didukung oleh Rusia, memulai serangan di wilayah itu dalam upaya untuk menangkap wilayah strategis, yang terletak di jalan raya utama yang menghubungkan Damaskus dengan kota Aleppo di utara.
Bachelet berbicara beberapa jam setelah Save the Children mengatakan dalam sebuah laporan bahwa lebih dari setengah anak di provinsi Idlib kemungkinan tidak akan dapat bersekolah tahun ini karena pertempuran antara kelompok pej.uang dan pasukan rezim telah menghancurkan ratusan fasilitas belajar.
Kelompok bantuan mengatakan 87 fasilitas pendidikan hancur dan ratusan lainnya rusak selama pertempuran berbulan-bulan
Rumah sakit dan bangunan sipil lainnya tidak terhindar dari serangan udara dan penembakan.
Idlib merupakan rumah bagi lebih dari tiga juta orang, setengah dari mereka adalah para pengungsi internal yang berasal dari wilayah lain Suriah yang dipaksa mengungsi di bawah kesepakatan saat wilayah mereka direbut oleh pasukan rezim Asad. (haninmazaya/arrahmah.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: