Syiahindonesia.com - Dua ledakan terpisah menghantam sebuah kapal tanker minyak Iran pada Jumat (11/10/2019), yang membakar kapal itu, kantor berita Iran ISNA melaporkan.
Kapal tersebut dimiliki oleh National Iranian Oil Co. (NIOC) milik pemerintah Iran, yang mengidentifikasi kapal tanker itu sebagai Sabiti. Tidak ada korban yang dilaporkan dalam insiden tersebut.
Perusahaan itu juga membantah laporan media yang menyebutkan bahwa rudal menghantam kapal tanker yang memuat minyak.
Kementerian luar negeri Rusia juga mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan siapa yang harus disalahkan atas ledakan tersebut.
Ledakan itu menyebabkan kerusakan parah pada dua gudang di atas kapal dan minyak tumpah di Laut Merah, kata televisi pemerintah.
Agen media Iran IRNA kemudian melaporkan bahwa “kebocoran minyak telah berhenti dan situasinya terkendali”.
Teheran mengatakan bahwa Sabiti masih di Laut Merah, “tetapi rutenya akan berubah,” menurut seorang pejabat dari Perusahaan Tanker Nasional Iran.
“Tidak ada anggota kru yang terluka akibat ledakan itu … situasinya terkendali,” lapor ISNA.
Armada Kelima Angkatan Laut AS mengetahui laporan media tentang kapal itu, tetapi mengatakan tidak memiliki informasi lebih lanjut, kata seorang juru bicara, Jumat (11/10).
Harga minyak melonjak lebih dari dua persen sebagai tanggapan atas insiden tersebut.
Sabiti menyalakan alat pelacak pada Jumat pagi (11/10) di Laut Merah, menurut data dari MarineTraffic.com.
Kapal itu terakhir kali menyalakan alat pelacaknya pada Agustus di dekat kota pelabuhan Iran, Bandar Abbas. Tanker Iran secara rutin mematikan pelacak mereka karena sanksi AS menargetkan penjualan minyak mentah Iran. (Althaf/arrahmah.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Kapal tersebut dimiliki oleh National Iranian Oil Co. (NIOC) milik pemerintah Iran, yang mengidentifikasi kapal tanker itu sebagai Sabiti. Tidak ada korban yang dilaporkan dalam insiden tersebut.
Perusahaan itu juga membantah laporan media yang menyebutkan bahwa rudal menghantam kapal tanker yang memuat minyak.
Kementerian luar negeri Rusia juga mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan siapa yang harus disalahkan atas ledakan tersebut.
Ledakan itu menyebabkan kerusakan parah pada dua gudang di atas kapal dan minyak tumpah di Laut Merah, kata televisi pemerintah.
Agen media Iran IRNA kemudian melaporkan bahwa “kebocoran minyak telah berhenti dan situasinya terkendali”.
Teheran mengatakan bahwa Sabiti masih di Laut Merah, “tetapi rutenya akan berubah,” menurut seorang pejabat dari Perusahaan Tanker Nasional Iran.
“Tidak ada anggota kru yang terluka akibat ledakan itu … situasinya terkendali,” lapor ISNA.
Armada Kelima Angkatan Laut AS mengetahui laporan media tentang kapal itu, tetapi mengatakan tidak memiliki informasi lebih lanjut, kata seorang juru bicara, Jumat (11/10).
Harga minyak melonjak lebih dari dua persen sebagai tanggapan atas insiden tersebut.
Sabiti menyalakan alat pelacak pada Jumat pagi (11/10) di Laut Merah, menurut data dari MarineTraffic.com.
Kapal itu terakhir kali menyalakan alat pelacaknya pada Agustus di dekat kota pelabuhan Iran, Bandar Abbas. Tanker Iran secara rutin mematikan pelacak mereka karena sanksi AS menargetkan penjualan minyak mentah Iran. (Althaf/arrahmah.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: