Syiahindonesia.com - Pemberontak Houthi yang didukung Iran, secara sepihak telah membebaskan 290 tahanan di Yaman pada Senin (30/09) sebagai bagian dari inisiatif perdamaian PBB, kata Komite Palang Merah Internasional (ICRC).
Orang-orang yang dibebaskan termasuk 42 orang korban selamat dari serangan udara terhadap sebuah penjara bulan ini yang menewaskan lebih dari 100 orang.
Serangan dilakukan koalisi pimpinan Arab Saudi yang mendukung pemerintahan Yaman pada perang saudara negara itu.
Utusan khusus PBB untuk Yaman mengharapkan langkah yang diambil Houthi ini akan diikuti pembebasan lebih banyak lagi tahanan dari kedua belah pihak.
Pertukaran tahanan adalah satu dari tiga elemen kesepakatan pihak-pihak yang berperang. Persetujuan tersebut dicapai pada pertemuan PBB di ibu kota Swedia, Stockholm pada bulan Desember.
Pimpinan dewan masalah tahanan perang Houthi, Abdul Qader al-Murtada, pada Senin mengatakan pemberontak akan membebaskan 300 tahanan, termasuk tiga warga Arab Saudi.
"Inisitiatif kami membuktikan ketegasan kami dalam menjalankan kesepakatan Swedia dan kami mendesak pihak yang lain untuk melakukan tindakan yang sama," tambahnya.
ICRC kemudian menyatakan pihaknya dan PBB telah memfasilitasi pembebasan 290 tahanan.
Badan tersebut memastikan jati diri tahanan dan memverifikasi keinginan mereka untuk langsung melakukan perjalanan dari Sanaa, kota yang dikuasai pemberontak, atau dibawa ke daerah yang dikuasai pemerintah.
"Pembebasan ini adalah sebuah langkah positif yang diharapkan akan menghidupkan tindakan pembebasan, pemindahan dan repatriasi tahanan konflik sesuai dengan persetujuan Stockholm," kata ICRC.
Utusan khusus PBB Martin Griffiths juga menyambut baik inisitaif tersebut dan mendesak semua pihak untuk memastikan kembalinya para tahanan ke rumah mereka dalam keadaan aman.
"Saya mengajak semua pihak untuk segera bertemu dan melanjutkan pembicaraan pertukaran selanjutnya sesuai dengan janji mereka di kesepakatan Stockholm," katanya.
Pernyataan Houthi ini dikeluarkan satu hari setelah mereka menyatakan telah membunuh lebih dari 200 pejuang pendukung pemerintah dan menangkap 2.000 orang lainnya pada sebuah serangan besar-besaran di dekat perbatasan dengan provinsi Najran, Arab Saudi.
Rekaman video yang dikeluarkan pemberontak pada hari Minggu (29/09) memperlihatkan puluhan tentara yang ditahan dan sejumlah senjata, disamping beberapa kendaraan militer yang telah hangus.
Arab Saudi masih belum merespons pernyataan ini dan belum didapat verifikasi independen. bbc.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Orang-orang yang dibebaskan termasuk 42 orang korban selamat dari serangan udara terhadap sebuah penjara bulan ini yang menewaskan lebih dari 100 orang.
Serangan dilakukan koalisi pimpinan Arab Saudi yang mendukung pemerintahan Yaman pada perang saudara negara itu.
Utusan khusus PBB untuk Yaman mengharapkan langkah yang diambil Houthi ini akan diikuti pembebasan lebih banyak lagi tahanan dari kedua belah pihak.
Pertukaran tahanan adalah satu dari tiga elemen kesepakatan pihak-pihak yang berperang. Persetujuan tersebut dicapai pada pertemuan PBB di ibu kota Swedia, Stockholm pada bulan Desember.
Pimpinan dewan masalah tahanan perang Houthi, Abdul Qader al-Murtada, pada Senin mengatakan pemberontak akan membebaskan 300 tahanan, termasuk tiga warga Arab Saudi.
"Inisitiatif kami membuktikan ketegasan kami dalam menjalankan kesepakatan Swedia dan kami mendesak pihak yang lain untuk melakukan tindakan yang sama," tambahnya.
ICRC kemudian menyatakan pihaknya dan PBB telah memfasilitasi pembebasan 290 tahanan.
Badan tersebut memastikan jati diri tahanan dan memverifikasi keinginan mereka untuk langsung melakukan perjalanan dari Sanaa, kota yang dikuasai pemberontak, atau dibawa ke daerah yang dikuasai pemerintah.
"Pembebasan ini adalah sebuah langkah positif yang diharapkan akan menghidupkan tindakan pembebasan, pemindahan dan repatriasi tahanan konflik sesuai dengan persetujuan Stockholm," kata ICRC.
Utusan khusus PBB Martin Griffiths juga menyambut baik inisitaif tersebut dan mendesak semua pihak untuk memastikan kembalinya para tahanan ke rumah mereka dalam keadaan aman.
"Saya mengajak semua pihak untuk segera bertemu dan melanjutkan pembicaraan pertukaran selanjutnya sesuai dengan janji mereka di kesepakatan Stockholm," katanya.
Pernyataan Houthi ini dikeluarkan satu hari setelah mereka menyatakan telah membunuh lebih dari 200 pejuang pendukung pemerintah dan menangkap 2.000 orang lainnya pada sebuah serangan besar-besaran di dekat perbatasan dengan provinsi Najran, Arab Saudi.
Rekaman video yang dikeluarkan pemberontak pada hari Minggu (29/09) memperlihatkan puluhan tentara yang ditahan dan sejumlah senjata, disamping beberapa kendaraan militer yang telah hangus.
Arab Saudi masih belum merespons pernyataan ini dan belum didapat verifikasi independen. bbc.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: