Syiah dimasa Ali bin Abi Thalib merupakan kajian Islam yang disampaikan oleh: Ustadz Dr. Ali Musri Semjan Putra, M.A. dalam pembahasan Faedah-Faedah Sejarah Islam. Kajian ini disampaikan pada 5 Dzul Hijjah 1439 H/ 17 Agustus 2018 M.
KAJIAN TENTANG SYIAH DIMASA ALI BIN ABI THALIB – KITAB AL-IBANAH
Syiah secara bahasa berarti pembela dan penolong. Adapun dalam istilah, dimasa Ali bin Abi Thalib atau dimasa Utsman bin Affan, kata Syiah disebutkan atau digunakan untuk orang yang mengatakan Ali lebih afdhal/mulia dari pada Utsman. Adapun secara kekhalifahan, mereka mengakui bahwa Utsman bin Affan adalah khalifah yang ketiga. Dari pendapatnya itulah ulama menyebut orang yang mengatakan Utsman lebih afdhal disebut Utsmani, sedangkan orang yang mengatakan Ali lebih afdhal dari pada Utsman adalah Syi’i.
Dari sinilah kita dapati dalam terjemahan-terjemahan para perawi hadits. Jika hadits-haditsnya diterima oleh para ulama adalah mereka-mereka yang berpandangan demikian. Akhir-akhir ini ada orang-orang yang berusaha mencari pembenaran terhadap keyakinan-keyakinan Syiah Rafidhah dengan mengatakan bahwa Syiah Rafidhah tidak dicela oleh ulama-ulama terdahulu. Padahal tidak demikian. Bahkan ada ungkapan Ali bin Abi Thalib kepada orang yang mengatakan bahwa Ali lebih afdhal dari pada umar, ataupun Ali yang mereka yakini sebagai tuhan, Ali memberikan sikap tegas kepada mereka. Ini yang ingin kita jelaskan. Dimana ini menjadi bukti bahwa Ali tidak sedikitpun membenarkan penyimpangan aqidah-aqidah Syiah hari ini.
Hal ini demi untuk menyelamatkan kaum muslimin dari tipu daya Syiah yang membelokkan data dan fakta yang mereka lakukan. Kemudian juga mereka selalu menggunakan slogan-slogan mereka sebagai orang yang membela ahlul bait. Padahal ahlul bait tidak ada satupun yang berkeyakinan seperti keyakinan mereka.
Kemudian, ada lagi kelompok yang mengatakan bahwa Ali lebih afdhal dari pada Abu Bakar dan Umar. Inilah yang disikapi oleh Ali radhiyallahu anhu. Ini tidak dibenarkan oleh para ulama kita dan ini dikatakan oleh para ulama kita bahwa ini adalah pandangan yang sesat. Karena Ali sendirilah yang menyalahkan paham itu, bahkan Ali mengatakan, “orang yang mengatakan aku lebih afdhal dari pada Abu Bakar dan Umar, aku akan cambuk dengan hukuman pembohong”. radiorodja.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
KAJIAN TENTANG SYIAH DIMASA ALI BIN ABI THALIB – KITAB AL-IBANAH
Syiah secara bahasa berarti pembela dan penolong. Adapun dalam istilah, dimasa Ali bin Abi Thalib atau dimasa Utsman bin Affan, kata Syiah disebutkan atau digunakan untuk orang yang mengatakan Ali lebih afdhal/mulia dari pada Utsman. Adapun secara kekhalifahan, mereka mengakui bahwa Utsman bin Affan adalah khalifah yang ketiga. Dari pendapatnya itulah ulama menyebut orang yang mengatakan Utsman lebih afdhal disebut Utsmani, sedangkan orang yang mengatakan Ali lebih afdhal dari pada Utsman adalah Syi’i.
Dari sinilah kita dapati dalam terjemahan-terjemahan para perawi hadits. Jika hadits-haditsnya diterima oleh para ulama adalah mereka-mereka yang berpandangan demikian. Akhir-akhir ini ada orang-orang yang berusaha mencari pembenaran terhadap keyakinan-keyakinan Syiah Rafidhah dengan mengatakan bahwa Syiah Rafidhah tidak dicela oleh ulama-ulama terdahulu. Padahal tidak demikian. Bahkan ada ungkapan Ali bin Abi Thalib kepada orang yang mengatakan bahwa Ali lebih afdhal dari pada umar, ataupun Ali yang mereka yakini sebagai tuhan, Ali memberikan sikap tegas kepada mereka. Ini yang ingin kita jelaskan. Dimana ini menjadi bukti bahwa Ali tidak sedikitpun membenarkan penyimpangan aqidah-aqidah Syiah hari ini.
Hal ini demi untuk menyelamatkan kaum muslimin dari tipu daya Syiah yang membelokkan data dan fakta yang mereka lakukan. Kemudian juga mereka selalu menggunakan slogan-slogan mereka sebagai orang yang membela ahlul bait. Padahal ahlul bait tidak ada satupun yang berkeyakinan seperti keyakinan mereka.
Kemudian, ada lagi kelompok yang mengatakan bahwa Ali lebih afdhal dari pada Abu Bakar dan Umar. Inilah yang disikapi oleh Ali radhiyallahu anhu. Ini tidak dibenarkan oleh para ulama kita dan ini dikatakan oleh para ulama kita bahwa ini adalah pandangan yang sesat. Karena Ali sendirilah yang menyalahkan paham itu, bahkan Ali mengatakan, “orang yang mengatakan aku lebih afdhal dari pada Abu Bakar dan Umar, aku akan cambuk dengan hukuman pembohong”. radiorodja.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: