Syaihindonesia.com - Ketua Dewan Syura Ahlulbait Indonesia (ABI) Umar Shahab menegaskan bahwa warga Syiah bukan lah minoritas di Indonesia. Menurutnya, pengikut Syiah adalah bagian yang tak terpisahkan dari keseluruhan umat Islam di Indonesia.
Hal itu ia sampaikan dalam sambutan Muktamar ke-3 Ahlulbait Indonesia yang digelar di Jakarta pada Jumat (29/11/2019).
"Kita merasa Syiah adalah bagian integral umat Islam yang tak terpisahkan karenanya kita merasa bahwa penganut Syiah di Indonesia ini bukan lah dalam tanda kutip, bukan masuk kategori kaum minoritas," kata Umar.
Umar menyebut tak ada perhitungan resmi soal jumlah warga Syiah di Indonesia. Ada yang menyebut 1-2 juta, ada pula yang menyebut mencapai 5 juta orang.
Meski begitu Umar sadar bahwa ada ada perbedaan pandangan dalam beberapa masalah. Namun, semestinya itu tidak menjadi masalah.
Di sisi lain, Ahlulbait Indonesia juga menyadari belakangan marak gejala intoleransi hingga terorisme di Indonesia. Hal itu terjadi berbarengan dengan memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai Pancasila.
"Sehingga kesatuan bangsa Indonesia yang secara faktual bersifat majemuk dari segi etnis, budaya, dan agama ikut memudar bersamanya," demikian dalam keterangan tertulis.
Untuk itu, Ahlulbait Indonesia berharap ada penyegaran dalam implementasi nilai-nilai Pancasila melalui perbaikan kurikulum dan pengajaran agama hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan tata kelola pemerintahan.
Mereka pun berharap ormas keagamaan turut dilibatkan dalam menghidupkan nilai Pancasila. tirto.id
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Hal itu ia sampaikan dalam sambutan Muktamar ke-3 Ahlulbait Indonesia yang digelar di Jakarta pada Jumat (29/11/2019).
"Kita merasa Syiah adalah bagian integral umat Islam yang tak terpisahkan karenanya kita merasa bahwa penganut Syiah di Indonesia ini bukan lah dalam tanda kutip, bukan masuk kategori kaum minoritas," kata Umar.
Umar menyebut tak ada perhitungan resmi soal jumlah warga Syiah di Indonesia. Ada yang menyebut 1-2 juta, ada pula yang menyebut mencapai 5 juta orang.
Meski begitu Umar sadar bahwa ada ada perbedaan pandangan dalam beberapa masalah. Namun, semestinya itu tidak menjadi masalah.
Di sisi lain, Ahlulbait Indonesia juga menyadari belakangan marak gejala intoleransi hingga terorisme di Indonesia. Hal itu terjadi berbarengan dengan memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai Pancasila.
"Sehingga kesatuan bangsa Indonesia yang secara faktual bersifat majemuk dari segi etnis, budaya, dan agama ikut memudar bersamanya," demikian dalam keterangan tertulis.
Untuk itu, Ahlulbait Indonesia berharap ada penyegaran dalam implementasi nilai-nilai Pancasila melalui perbaikan kurikulum dan pengajaran agama hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan tata kelola pemerintahan.
Mereka pun berharap ormas keagamaan turut dilibatkan dalam menghidupkan nilai Pancasila. tirto.id
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: