Syiahindonesia.com - Tiga anggota pasukan keamanan Iran telah ditikam hingga tewas oleh kelompok “penyerang” di dekat Teheran, kantor berita ISNA dan Fars melaporkan Senin malam.
Penyerang yang menggunakan pisau dan parang menyergap ketiganya – seorang anggota Korp Pengawal Revolusi Iran dan dua anggota milisi Basij – di sebelah barat ibu kota, kantor berita itu melaporkan.
Ketiganya diidentifikasi sebagai Morteza Ebrahimi, Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam, dua lainnya adalah Majid Sheikhi, 22, dan Mostafa Rezaie, 33. Keduanya bertugas di milisi Basij, relawan paramiliter yang dibentuk tahun 1979 oleh tokoh Revolusi Syiah Iran, Khomeini.
FARS dan ISNA mengutip pernyataan dari divisi Korps Seyyed al-Shohada, yang mengklaim bahwa orang-orang itu “ditikam sampai mati” setelah terperangkap dalam “penyergapan” penyergapan.
AFP mengutip TV pemerintah mengatakan upacara akan diadakan untuk Ebrahimi dan Rezaie di Teheran pada Selasa sore.
Hari Selasa menandai pecahnya aksi protes, menurut juru bicara pengadilan Gholamhossein Esmaili yang mengatakan pada konferensi pers yang sebelumnya menglaim “ketenangan telah dipulihkan di negara ini.”
Hal itu terjadi setelah Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) memperingatkan tindakan “tegas” jika kerusuhan tidak berhenti.
Pemerintah menutup akses internet di seluruh negara yang berpenduduk 80 juta orang itu untuk menghentikan demonstrasi yang sudah menyebar di 100 kota besar dan kecil.
Aksi protes dipicu oleh kenaikan 50% harga bahan bakar yang diperkenalkan oleh pemerintah untuk mengakumulasi dana yang mereka katakan akan digunakan pada program bantuan tunai langsung untuk membantu sekitar 60 juta orang yang membutuhkan. Pembayaran pertama diharapkan dilakukan pada hari Selasa.
Iran menghadapi defisit anggaran karena penurunan besar dalam aliran petrodolar setelah AS secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir dan memberlakukan sanksi “terberat” terhadap Teheran.
Jumlah pasti orang yang tewas dalam protes bahan bakar (BBM) itu masih belum dikonfirmasi.
Dalam pidatonya di hari Ahad, Khamenei mengatakan “beberapa orang kehilangan nyawa mereka dan beberapa tempat hancur.”
BBC sebelumnya menyebut korban tewas sudah mencapai 12 orang, namun kemungkinan besar jumlahnya lebih dari itu.
Sebelumnya dilaporkan bahwa seorang perwira polisi dibunuh oleh gerombolan yang marah ketika mencoba membela komando polisi kota di Iran barat. Sementara itu, rekaman yang diperoleh oleh RT Arab menunjukkan markas polisi transportasi di Karaj, sebelah barat Teheran, terbakar setelah diduga diserbu oleh pengunjuk rasa.
Sebuah situs web pemantau pemblokiran internet Netblocks, mengatakan, penutupan akses internet menyulitkan warga Iran berbagi foto dan informasi seputar demonstrasi dengan sesama dan dunia luar.
Aksi protes telah mencapai sekitar 100 kota, kata kantor berita Fars. Sementara itu 100 bank dan 57 toko dibakar, dan sekitar 1.000 orang telah ditangkap. hidayatullah.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Penyerang yang menggunakan pisau dan parang menyergap ketiganya – seorang anggota Korp Pengawal Revolusi Iran dan dua anggota milisi Basij – di sebelah barat ibu kota, kantor berita itu melaporkan.
Ketiganya diidentifikasi sebagai Morteza Ebrahimi, Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam, dua lainnya adalah Majid Sheikhi, 22, dan Mostafa Rezaie, 33. Keduanya bertugas di milisi Basij, relawan paramiliter yang dibentuk tahun 1979 oleh tokoh Revolusi Syiah Iran, Khomeini.
FARS dan ISNA mengutip pernyataan dari divisi Korps Seyyed al-Shohada, yang mengklaim bahwa orang-orang itu “ditikam sampai mati” setelah terperangkap dalam “penyergapan” penyergapan.
AFP mengutip TV pemerintah mengatakan upacara akan diadakan untuk Ebrahimi dan Rezaie di Teheran pada Selasa sore.
Hari Selasa menandai pecahnya aksi protes, menurut juru bicara pengadilan Gholamhossein Esmaili yang mengatakan pada konferensi pers yang sebelumnya menglaim “ketenangan telah dipulihkan di negara ini.”
Hal itu terjadi setelah Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) memperingatkan tindakan “tegas” jika kerusuhan tidak berhenti.
Pemerintah menutup akses internet di seluruh negara yang berpenduduk 80 juta orang itu untuk menghentikan demonstrasi yang sudah menyebar di 100 kota besar dan kecil.
Aksi protes dipicu oleh kenaikan 50% harga bahan bakar yang diperkenalkan oleh pemerintah untuk mengakumulasi dana yang mereka katakan akan digunakan pada program bantuan tunai langsung untuk membantu sekitar 60 juta orang yang membutuhkan. Pembayaran pertama diharapkan dilakukan pada hari Selasa.
Iran menghadapi defisit anggaran karena penurunan besar dalam aliran petrodolar setelah AS secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir dan memberlakukan sanksi “terberat” terhadap Teheran.
Jumlah pasti orang yang tewas dalam protes bahan bakar (BBM) itu masih belum dikonfirmasi.
Dalam pidatonya di hari Ahad, Khamenei mengatakan “beberapa orang kehilangan nyawa mereka dan beberapa tempat hancur.”
BBC sebelumnya menyebut korban tewas sudah mencapai 12 orang, namun kemungkinan besar jumlahnya lebih dari itu.
Sebelumnya dilaporkan bahwa seorang perwira polisi dibunuh oleh gerombolan yang marah ketika mencoba membela komando polisi kota di Iran barat. Sementara itu, rekaman yang diperoleh oleh RT Arab menunjukkan markas polisi transportasi di Karaj, sebelah barat Teheran, terbakar setelah diduga diserbu oleh pengunjuk rasa.
Sebuah situs web pemantau pemblokiran internet Netblocks, mengatakan, penutupan akses internet menyulitkan warga Iran berbagi foto dan informasi seputar demonstrasi dengan sesama dan dunia luar.
Aksi protes telah mencapai sekitar 100 kota, kata kantor berita Fars. Sementara itu 100 bank dan 57 toko dibakar, dan sekitar 1.000 orang telah ditangkap. hidayatullah.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: